Sesuaikan Kebutuhan, Ini Panduan Investasi Reksa Dana Dolar vs Reksa Dana Rupiah
Sering direkomendasikan ke investor pemula, reksa dana sejak lama menjadi instrumen investasi primadona banyak orang. Bagi yang telah lama berinvestasi di instrumen tersebut, Anda pasti menyadari jika ada beragam jenis reksa dana yang diterbitkan di Indonesia. Contohnya adalah reksa dana dolar dan reksa dana rupiah.
Antara reksa dana dolar dengan reksa dana rupiah tentu memiliki beberapa perbedaan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi investornya. Tergantung kebutuhan dan tujuan keuangan, reksa dana dolar bisa jadi pilihan ideal dibanding reksa dana rupiah, begitu pun sebaliknya.
Lantas, apa saja perbedaan reksa dana dolar vs reksa dana rupiah yang penting untuk diketahui oleh para investornya? Nah, untuk mengetahui selengkapnya tentang perbedaan reksa dana dolar vs reksa dana rupiah agar lebih mudah menyesuaikannya dengan kebutuhan, simak panduan lengkapnya berikut ini.
Jenis Mata Uang Dasarnya
Sesuai namanya, perbedaan utama antara reksa dana dolar vs reksa dana rupiah adalah pada mata uang dasar yang digunakan. Pada instrumen reksa dana dolar, dolar Amerika Serikat atau USD digunakan sebagai mata uang dasarnya. Sementara untuk reksa dana rupiah memakai rupiah sebagai denominasi investasi utamanya.
Harga Penawaran Awalnya
Jika pernah berinvestasi di produk reksa dana dolar atau reksa dana rupiah, Anda pasti menyadari jika harga penawaran awal dari keduanya berbeda. Harga atau Nilai Aktiva Bersih/Unit Penyertaan alias NAB/UP dari reksa dana rupiah dimulai dari nominal 1.000 rupiah. Sedangkan pada reksa dana dolar, harga penawaran awal dimulai dari nominal 1 dolar Amerika Serikat atau USD.
Tidak hanya itu, harga dari reksa dana rupiah biasanya memakai 2 sampai 4 digit angka desimal di belakang komanya. Sedangkan harga reksa dana dolar pasti terdiri dari minimal 4 digit desimal di belakang komanya.
Beban Biaya Transfer
Reksa dana dolar vs reksa dana rupiah juga memiliki perbedaan lain dari segi biaya transfernya. Ketika ingin membeli produk reksa dana, investor pasti menggunakan metode transfer dana melalui rekening pribadinya.
Tapi, terkait proses transfer tersebut, biaya yang dibebankan dari kedua jenis reksa dana ini tidak sama. Memakai mata uang USD yang belum banyak dikenal masyarakat, biaya transfer reksa dana dolar bisa dibilang cukup besar, khususnya jika bank pengirim serta bank korespondennya berbeda.
Ketika melakukan transfer, beragam biaya yang dibebankan bisa mencakup biaya komisi, biaya transfer same day, hingga full amount. Beban biaya tersebut tentu bisa mempengaruhi potensi keuntungan dari investasi di reksa dana dolar. Untungnya, beban biaya transfer ini umumnya tidak ditemui investor reksa dana rupiah karena mayoritas perbankan di Indonesia telah familier dengan proses transfer mata uang rupiah.
Risiko Fluktuasi Mata Uang atau Kurs
Menggunakan mata uang yang berbeda, reksa dana dolar vs reksa dana rupiah juga memiliki perbedaan risiko fluktuasi kurs. Risiko tersebut bisa terjadi ketika kurs kedua mata uang ini berubah sehingga mempengaruhi peluang keuntungan investornya.
Sebagai contoh, saat nilai kurs rupiah adalah 10 ribu per dolar, Anda berinvestasi reksa dana sebesar 10 ribu dolar atau setara 100 juta rupiah. Dari dana tersebut, Manajer Investasi mengalokasikannya untuk membeli saham di harga 10 ribu rupiah per lembarnya sehingga memperoleh 100 ribu lembar saham.
Kemudian, setahun berselang, harga saham meningkat 20 persen menjadi 12 ribu per lembarnya. Tapi, fluktuasi kurs ternyata membuat nilai rupiah menjadi 13 ribu per dolar. Dari contoh tersebut, perhitungan nilai investasi Anda bisa dihitung sebagai berikut.
12 ribu rupiah x 100 ribu lembar saham = 120 juta rupiah
Saat dikonversi menjadi dolar dengan kurs 13 ribu rupiah, maka hasilnya adalah sebagai berikut.
120 juta : 13 ribu = 9.230 dolar
Berdasarkan perhitungan ini, bisa diketahui jika nilai investasi Anda ternyata menurun sebesar 770 dolar dari modal awal.
Pun sebaliknya, jika ternyata kurs rupiah menguat, maka investor bisa mendulang cuan lebih besar lagi di samping capital gain reksa dana. Sehingga, efek fluktuasi kurs ini penting dipahami investor yang tertarik untuk berinvestasi di reksa dana dolar.
Ketentuan Komposisi Portofolio Efek
Perbedaan terakhir antara reksa dana dolar vs reksa dana rupiah berhubungan dengan ketentuan komposisi portofolio efeknya. Menurut aturan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, portofolio reksa dana dolar wajib berisikan instrumen pasar uang, obligasi, serta saham.
Mengacu dari aturan tersebut pula, jenis reksa dana ini di Indonesia hanya boleh diinvestasikan ke produk luar negeri dengan rasio dana maksimal sebesar 15 persen. Dalam kata lain, mayoritas dana atau sekitar 85 persen dana kelolaan reksa dana dolar wajib ditempatkan di instrumen lokal. Sehingga, Manajer Investasi reksa dana dolar umumnya menempatkan dana kliennya di obligasi berbasis dolar terbitan pemerintah Indonesia.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!
Ketahui Perbedaannya agar Tak Salah Pilih Reksa Dana Dolar vs Reksa Dana Rupiah
Punya potensi keuntungan yang sama-sama menarik, reksa dana dolar dan reksa dana rupiah populer dijadikan pilihan oleh investor. Tapi, sebelum memutuskan untuk membelinya, pahami dulu perbedaan antara kedua produk tersebut. Dengan begitu, Anda bisa menentukan strategi dan tujuan investasi terbaik menyesuaikan jenis reksa dana yang dipilih.