Tentang Reksa Dana Campuran
Reksa dana campuran memiliki komposisi khusus dalam mengelola portofolio investasinya. Komposisi portofolio dari jenis reksa dana ini tak boleh melebihi 79 persen pada setiap instrumen investasi.
Misalnya, reksa dana campuran memiliki alokasi dana pada saham dengan porsi 75 persen. Sementara sisanya dialokasikan pada pasar uang atau obligasi menyesuaikan kebutuhan dan hasil analisis dari pihak Manajer Investasi. Pun sebaliknya, komposisi obligasi mencapai 79 persen, sedangkan sisanya dialokasikan ke instrumen lain.
Dengan komposisinya tersebut, reksa dana campuran memiliki tingkat risiko sedang dan cocok untuk investor dengan profil risiko menengah atau moderat. Selain itu, jenis reksa dana ini juga sering kali dipilih oleh investor yang memiliki tujuan investasi jangka menengah serta jangka panjang, atau sekitar 3 sampai 5 tahun.
Pada dasarnya, cara kerja dari reksa dana campuran tidak jauh berbeda dengan jenis reksa dana lain. Hanya saja, Manajer Investasi yang bertugas mengelola reksa dana ini harus mengikuti ketentuan dan aturan khusus, yaitu alokasi dana di salah satu instrumen investasinya tak boleh melebihi 79 persen total modalnya.
Di samping itu, Manajer Investasi akan berusaha untuk mengelola penempatan aset atau modal investor agar mampu memberi imbal hasil maksimal dan optimal. Caranya dengan menganalisis dan memilih instrumen pada penempatan dana di sejumlah instrumen sekaligus yang diyakininya memiliki kinerja menjanjikan.
Dalam menganalisis saham, Manajer Investasi berupaya memilih emiten dengan potensi keuntungan atau capital gain yang tinggi. Sementara pada pasar uang dan obligasi, pemilihan produknya dilakukan sebagai strategi diversifikasi untuk meminimalkan risiko kerugian. Jadi, kinerja reksa dana campuran bisa lebih optimal demi kepentingan pihak investor atau nasabahnya.
Jika membandingkan reksa dana campuran dengan instrumen investasi lain, ada beberapa keuntungan yang membuat produk ini menarik di mata investor, antara lain:
- Potensi Imbal Hasil Kompetitif
Investor reksa dana campuran mampu memperoleh imbal hasil sekitar 10 persen sampai 20 persen per tahun, atau bahkan di atasnya. Potensi keuntungan yang lebih tinggi tersebut tergantung dari porsi penempatan dana dan kinerjanya.
Jika mayoritas ditempatkan di saham, peluang keuntungan yang diperoleh investor akan menjadi lebih tinggi. Tapi, pahami jika semakin tinggi potensi imbal hasil investasi, risiko kerugiannya juga tak kalah besarnya sehingga perlu disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investor.
- Risiko Kerugian Didiversifikasi
Pada pengelolaannya, Manajer Investasi produk reksa dana campuran akan menganalisis produk dan memilih yang terbaik, baik dalam aspek keuntungan dan keamanan. Metode diversifikasi juga dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian. Jadi, investor bisa lebih tenang dalam menanam modal di produk ini.
- Modal Terjangkau
Salah satu daya tarik utama yang menjadikan reksa dana menjadi instrumen investasi favorit banyak investor adalah kebutuhan modal yang terjangkau. Beberapa reksa dana campuran bahkan bisa dimulai dengan modal mulai dari 100 ribu saja. Sehingga, produk ini bisa lebih mungkin dijangkau oleh investor dari kalangan ekonomi mana pun.
- Jangka Waktu Investasi Lebih Pendek
Investasi dengan tingkat risiko tinggi idealnya dilakukan dalam jangka panjang, misalnya 5 tahun ke atas. Tapi, karena alokasi reksa dana campuran lebih fleksibel, investor bisa menentukan jangka waktu investasinya dengan lebih leluasa, misalnya mulai dari 1 tahun hingga 5 tahun.
- Likuid dan Proses Pencairan Ringkas
Keuntungan lain jika Anda berinvestasi di reksa dana campuran adalah sifatnya yang likuid membuat proses pencairan dana bisa dilakukan sangat ringkas. Dari awal pengajuan pencairan dana sampai diterima di rekening tujuan, waktu yang dibutuhkan hanya 1 sampai 7 hari bursa saja.
- Bukan Objek Pajak
Hal lain yang membuat investasi reksa dana ini menarik bagi investor adalah keuntungannya bukan termasuk objek pajak. Jadi, pendapatan dari investasi di produk ini lebih maksimal didapatkan tanpa dikurangi tagihan pajak.
Keuntungan reksa dana campuran memang cukup menarik bagi investor. Tapi, pahami juga jika produk ini juga memiliki beberapa risiko yang tak boleh dipandang sebelah mata, yaitu:
- Risiko Kinerja Manajer Investasi
Risiko pertama dari reksa dana campuran bisa terjadi jika Anda keliru dalam memilih produk atau Manajer Investasinya. Jika kurang andal, ada kemungkinan reksa dana yang dipilih dikelola oleh Manajer Investasi yang kurang profesional dan tak bertanggung jawab. Sehingga risiko kinerja reksa dana bisa terjadi dan perlu diantisipasi dengan lebih selektif memilih produknya.
- Tak Dijamin Pemerintah
Ketika investasi reksa dana, Anda tidak akan mendapatkan jaminan selayaknya saat menanam modal di produk obligasi negara. Sehingga, ada risiko dana akan mangkir dan Manajer Investasi tak melakukan kewajibannya yang membuat investor kehilangan modalnya.
- Risiko Pembubaran Produk
Selain itu, ada pula risiko pembubaran reksa dana karena kinerjanya yang buruk dan merugikan. Jika kondisi ini terjadi, ada risiko dana tidak bisa dikembalikan dan merugikan investor.
- Pencairan Terlambat
Risiko lainnya adalah masalah keterlambatan pencairan dana yang diajukan oleh investor, atau bahkan mengalami gagal bayar. Risiko ini sejatinya bisa terjadi di instrumen investasi apa pun dan hanya bisa disiasati dengan melakukan diversifikasi modal.
- Risiko Capital Loss
Risiko terakhir adalah capital loss, di mana nilai reksa dana campuran menurun dan tak berkembang seiring waktu. Jika dicairkan oleh investor, nilai dana yang diperoleh akan menjadi lebih kecil dari nilai pokok investasinya.