Tentang Reksa Dana Saham
Reksa dana saham adalah salah satu jenis reksa dana yang mayoritas investasi dananya ditempatkan di instrumen saham. Karena alokasi portofolionya kebanyakan di saham, pergerakan atau fluktuasi dari reksa dana ini tidak jauh berbeda dengan investasi saham pada umumnya.
Dalam kata lain, reksa dana mempunyai volatilitas yang tinggi dan nilainya bisa berubah dengan ekstrem dalam waktu singkat. Karena sifatnya itu pula reksa dana saham kerap dijadikan sebagai pilihan untuk investasi jangka panjang agar mampu menyiasati risikonya dan berpotensi tinggi untuk berkembang dengan lebih menjanjikan.
Terkait cara kerjanya, produk reksa dana saham dikelola Manajer Investasi dengan menempatkan mayoritas modal dari sekumpulan investor di instrumen saham. Biasanya, di atas 80 persen. Sementara 20 persen sisanya akan didiversifikasi ke sejumlah instrumen investasi lain, seperti obligasi, pasar uang, dan sebagainya untuk meminimalkan risiko kerugian.
Jika dibandingkan dengan reksa dana jenis lain, seperti reksa dana pasar uang atau reksa dana campuran sekalipun, risiko investasi reksa dana saham bisa dibilang paling tinggi. Namun, beriringan dengan risikonya tersebut, potensi keuntungan dari investasi ini juga sangat menggiurkan. Jadi, investor dengan profil risiko agresif atau memiliki tujuan keuangan jangka panjang di atas 5 tahun umumnya menjadikan reksa dana saham sebagai pilihan investasinya.
Sebagai produk yang cukup populer dijadikan pilihan investasi oleh investor, reksa dana saham menawarkan beragam keunggulan. Jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain, berikut adalah keuntungan yang bisa Anda dapatkan saat membeli reksa dana saham.
- Potensi Imbal Hasil Menggiurkan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, reksa dana saham mampu memberikan potensi keuntungan paling tinggi dibanding jenis reksa dana lainnya. Setiap tahunnya, imbal hasil reksa dana saham dapat mencapai 15 persen hingga 20 persen.
Persentase keuntungan tersebut jauh mengungguli produk lain, seperti reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap. Tapi, pahami jika setiap instrumen investasi pasti memiliki risiko yang sebanding dengan potensi keuntungannya dan hal ini berlaku pula pada reksa dana saham.
- Cocok untuk Investasi Jangka Panjang
Volatilitas atau fluktuasi harga yang tinggi pada reksa dana saham membuat produk tersebut ideal untuk tujuan investasi jangka panjang. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengumpulkan dana pendidikan anak ataupun tabungan pensiun yang ingin diraih 5 tahun mendatang atau lebih, instrumen ini bisa menjadi pilihan yang pas.
Alasannya karena jangka waktu yang panjang membuat risiko investasi di produk ini bisa ditoleransi dan diantisipasi. Ketika nilainya menurun, Anda tidak terdesak untuk segera mencairkan dananya karena harus digunakan untuk keperluan tertentu. Tidak hanya itu, dalam jangka panjang, performa saham juga biasanya lebih menjanjikan sehingga kemungkinan mampu memberi keuntungan sesuai perkiraan investornya.
- Bisa Dibeli dengan Modal Terjangkau
Menghimpun dana dari banyak investor sekaligus, investasi reksa dana memiliki keunggulan khusus di mana bisa dibeli dengan modal yang terjangkau. Keunggulan ini jarang ditemukan di instrumen investasi lain di luar reksa dana.
Bayangkan saja, Anda bisa menanam modal di reksa dana saham dengan modal hanya dari 100 ribuan saja, bahkan 10 ribuan di beberapa platform. Sehingga, produk ini mampu dijangkau oleh kalangan masyarakat luas untuk meningkatkan kondisi finansial dan meraih tujuan keuangannya kelak.
- Bebas Tanggungan Pajak
Keuntungan lain dari reksa dana saham adalah investor tak perlu khawatir imbal hasil yang diterimanya akan dipangkas pajak. Pasalnya, investasi di instrumen ini bukan termasuk objek pajak sehingga keuntungan dari capital gain dan dividen sepenuhnya menjadi hak milik investor.
Terlepas dari segala keunggulannya di atas, reksa dana saham tetap saja memiliki sejumlah risiko yang wajib disiasati oleh investornya, antara lain:
- Risiko Tinggi
Potensi keuntungan yang tinggi dari reksa dana saham pada kenyataannya berbanding lurus dengan risiko kerugiannya yang tak kalah tinggi. Hal ini wajar saja karena high risk high return merupakan prinsip dasar di dunia investasi yang pasti dipahami oleh setiap investor.
Sehingga, jika ingin menikmati potensi imbal hasil yang menjanjikan dari instrumen ini, Anda juga harus bersiap menelan kerugian yang tak kalah besarnya. Untungnya, risiko kerugian dari investasi ini bisa disiasati dengan menanam modal untuk jangka panjang dan melakukan diversifikasi.
- Fluktuasi Signifikan Bisa Terjadi Tiba-Tiba
Sebagai acuan pada aktivitas investasinya, reksa dana saham memiliki pergerakan harga yang mirip dengan saham pada umumnya. Harga saham sendiri di bursa cenderung sulit untuk diprediksi dan bisa berfluktuasi dengan sangat cepat dan signifikan. Hal ini tentu perlu diantisipasi dengan tepat oleh investor agar terhindar dari risiko kerugian yang mampu mengacaukan rencana investasinya.
Dengan risikonya yang cukup tinggi, investasi reksa dana saham tentu harus dilakukan dengan cara dan strategi yang tepat. Agar mampu meminimalkan risiko tersebut, simak tips tepat investasi reksa dana saham dengan aman berikut ini.
- Tentukan Tujuan Sejak Awal
Kunci penting yang bisa membantu Anda agar sukses berinvestasi reksa dana saham adalah menentukan tujuan sejak awal. Alasannya karena tujuan investasi ini menjadi penentu produk dan strategi investasi yang sebaiknya diambil. Jika memiliki tujuan jangka panjang, investasi di reksa dana jenis ini memang ideal untuk diambil.
- Ketahui Profil Risiko Diri
Selain tujuan, hal lain yang perlu diketahui sebelum berinvestasi reksa dana saham adalah profil risiko. Tergantung tujuan, kondisi keuangan, dan beberapa aspek lain, investor akan memiliki profil risiko yang berbeda. Nah, agar reksa dana jenis ini bisa menjadi pilihan yang tepat, pastikan Anda memiliki profil risiko agresif agar mampu menoleransi risikonya.
- Lakukan Strategi Cost Averaging
Tips yang terakhir, risiko yang tinggi dari reksa dana saham bisa diatasi dengan melakukan strategi cost averaging. Pada dasarnya, cost averaging merupakan strategi jangka panjang yang dilakukan dengan cara rutin dan berkala menanam modal. Contohnya, strategi ini bisa dilakukan dengan berinvestasi sejumlah 1 juta setiap bulan secara terus menerus.
Dengan strategi ini, Anda bisa mengoptimalkan imbal hasil investasi berbasis saham. Tidak hanya itu, strategi cost averaging bisa juga dilakukan oleh investor yang memiliki modal terbatas tapi tetap ingin konsisten dalam menanam modal sampai tujuannya tercapai.