Maksimalkan Peluangnya, Begini Cara Investasi saat Suku Bunga Naik

Demi menjaga kondisi ekonomi negara, bank sentral sering kali memberlakukan kebijakan moneter berupa meningkatkan suku bunga. Hal tersebut tentu saja memberi pengaruh terhadap berbagai macam sektor, termasuk investasi dan pasar modal

Sebagai investor, mengetahui langkah dan strategi yang tepat untuk menanggapi momen peningkatan suku bunga adalah hal yang sangat penting. Dengan begitu, keputusan investasi saat suku bunga naik bisa memberi potensi imbal hasil maksimal dan meminimalkan risiko kerugian yang mungkin terjadi. 

Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui cara tepat investasi saat suku bunga naik, termasuk rekomendasi instrumen untuk dipilih dan mewaspadai dampaknya, simak panduan berikut ini. 

Tentang Kenaikan Suku Bunga Acuan

Sebelum membahas tentang investasi saat suku bunga naik, Anda perlu memahami dulu apa itu bunga acuan. Secara umum, suku bunga acuan merupakan bunga yang menggambarkan kebijakan moneter Bank Indonesia serta diumumkan ke publik. 

Di Indonesia, suku bunga acuan dikenal pula sebagai BI Rate alias BI7DRR. Fungsi dari suku bunga acuan ini adalah menjaga likuiditas pasar demi meraih tujuan kebijakan moneter. Jadi, Bank Indonesia tidak boleh sembarangan dalam menentukan suku bunga acuannya agar kondisi ekonomi tetap terjaga serta mengontrol inflasi. 

Umumnya, bunga acuan akan mengalami kenaikan jika laju inflasi diperkirakan melebihi target.  Tentunya, kenaikan suku bunga ini bisa membuat nilai beberapa instrumen investasi mengalami pertumbuhan secara signifikan, ataupun sebaliknya. Karenanya, memahami cara investasi saat suku bunga naik penting bagi investor agar bisa memaksimalkan aktivitas menanam modalnya. 

Rekomendasi Investasi saat Suku Bunga Naik

Agar bisa meraup keuntungan maksimal dari investasi ketika suku bunga meningkat, Anda perlu cermat memilih instrumen investasi yang memiliki performa bagus di momen tersebut. Secara umum, terdapat 4 rekomendasi instrumen investasi saat suku bunga naik, antara lain:

  1. Deposito

    Instrumen investasi saat suku bunga naik pertama yang layak dipilih adalah deposito. Alasannya karena kenaikan bunga acuan membuat bunga deposito juga ikut meningkat. Alhasil, potensi keuntungan yang bisa diperoleh investornya akan lebih menjanjikan dan membuatnya lebih menarik dijadikan pilihan. 

    Keunggulan lainnya, investasi deposito memiliki risiko yang sangat kecil sehingga cocok untuk dijadikan pilihan oleh investor pemula. Bagi Anda yang memiliki tujuan investasi jangka pendek, deposito juga bisa menjadi pilihan ideal karena risikonya yang nyaris tidak ada tersebut. Yang terpenting, sesuaikan jangka waktu investasi deposito agar bisa mencairkan dananya tepat waktu sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan. 

  2. RDPU

    Rekomendasi selanjutnya ada reksa dana pasar uang atau RDPU yang juga mengalami peningkatan potensi imbal hasil ketika suku bunga mengalami kenaikan. Investasi RDPU umumnya mempunyai underlying asset atau aset dasar berupa deposito. 

    Hal tersebut membuat jenis reksa dana ini kerap dijadikan pilihan untuk berinvestasi jangka pendek dan memiliki likuiditas yang lebih fleksibel. Contohnya, investor kerap memilih RDPU untuk mengumpulkan dana darurat atau meraih tujuan investasi jangka pendek lainnya. 

  3. Surat Berharga Negara

    Surat Berharga Negara atau biasa disingkat SBN adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Produk tersebut mempunyai fitur untuk bisa ditransaksikan pada pasar sekunder sebelum jatuh tempo, serta memberi keuntungan berupa kupon bunga yang nilainya menyesuaikan bunga acuan. Sehingga, ketika suku bunga acuannya meningkatkan, potensi keuntungan investasi di SBN juga lebih menarik di mata investor. 

    Tak berhenti sampai di situ, sebagai obligasi pemerintah, SBN juga memiliki risiko kredit macet atau gagal bayar yang nyaris nol karena pembayaran kupon bunga dan pokok investasinya dijamin negara melalui APBN. Karena keunggulannya itulah instrumen ini populer dijadikan pilihan oleh investor yang tertarik mendapatkan pendapatan pasif secara aman dan menjanjikan.  

  4. Investasi Emas

    Investasi saat suku bunga naik juga bisa dilakukan dengan membeli emas. Meski tak secara langsung berhubungan dengan kenaikan suku bunga, tapi pertumbuhan nilai emas di pasar tergolong sangat menjanjikan dan mampu melampaui laju inflasi. 

    Instrumen ini juga selalu bisa dijadikan pilihan ketika kondisi pasar modal sedang sulit ditebak atau terpengaruh oleh kenaikan suku bunga. Oleh karena itu, emas tidak pernah luput dari perhatian investor dalam memilih instrumen investasi untuk memenuhi tujuan keuangannya di kondisi ekonomi apa pun. 

Dampak Peningkatan Suku Bunga

Pada dasarnya, Bank Indonesia memiliki alasan tersendiri saat mengambil keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan. Dari pengambilan keputusan tersebut, kenaikan suku bunga mampu memberi 3 dampak utama yang juga mempengaruhi tren investasi investor, antara lain: 

  • Tanda kebijakan moneter meningkat pada instrumen investasi yang menjadikan BI7DRR sebagai acuannya.
  • Efektivitas transmisi pada kebijakan moneter menguat melalui dampaknya pada perubahan suku bunga perbankan dan pasar uang. 
  • Membentuk pasar keuangan lebih dalam, terlebih pada transaksi serta struktur suku bunga pada Pasar Uang Antar Bank atau PUAB dengan tenor 3 hingga 12 bulan. 

Jadikan Momen Kenaikan Suku Bunga untuk Dongkrak Portofolio Investasi Anda

Sebagai momen yang memiliki dampak khusus pada pasar modal, investasi saat suku bunga naik perlu dilakukan dengan langkah yang tepat. Cara paling utama untuk memaksimalkan momen peningkatan suku bunga adalah dengan berinvestasi di instrumen yang mampu meraup keuntungan dari momen tersebut, seperti deposito, reksa dana pasar uang, dan SBN. Dengan begitu, Anda bisa mendongkrak imbal hasil portofolio investasi dan memastikan tujuan keuangan bisa diraih secara optimal.