Investor Obligasi Wajib Tahu! Ini Pengertian Call Protection dan Dampaknya
Obligasi adalah instrumen investasi risiko sedang yang kerap menjadi incaran para investor. Memberi peluang imbal hasil yang cukup menarik, investasi obligasi ideal dipilih untuk meraih tujuan keuangan jangka menengah. Khususnya obligasi dengan jenis callable atau yang bisa dibeli kembali oleh penerbitnya, investor lebih fleksibel menyesuaikan manfaat investasinya dengan kebutuhan.
Tapi, tahukah Anda jika pada obligasi jenis callable, terdapat periode khusus yang membuat produk tersebut tidak bisa ditarik? Periode ini dikenal dengan sebutan call protection yang penting untuk dipahami oleh investor obligasi. Ketika berada pada periode call protection, pihak penerbit obligasi dilarang untuk membelinya kembali selama kurun waktu tertentu.
Lalu, seperti apa dampak dari call protection ini bagi investor obligasi? Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut penjelasan lengkap tentang apa itu call protection, cara kerja, hingga contohnya yang penting untuk Anda simak.
Pengertian Call Protection
Secara umum, call protection adalah istilah yang merujuk pada periode awal di mana obligasi yang bisa ditarik tak bisa ditarik. Maksudnya, callable bonds yang awalnya memberi hak pada penerbit obligasi untuk melakukan pembelian obligasi di harga tertentu sebelum jatuh tempo menjadi kehilangan kemampuannya tersebut selama di periode call protection.
Call protection juga bisa diartikan sebagai ketentuan dari sejumlah obligasi yang melarang pihak penerbit untuk membeli obligasinya kembali selama kurun waktu tertentu. Periode di mana penarikan obligasi dilarang ini dikenal sebagai periode penangguhan atau penyangga. Obligasi yang berada di periode call protection umumnya disebut sebagai obligasi yang bisa ditarik kembali dengan penangguhan.
Cara Kerja Call Protection
Seperti yang kita tahu, obligasi merupakan surat berharga pendapatan tetap yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan guna mendapatkan pendanaan. Pendanaan yang didapatkan dari penerbitan obligasi umumnya digunakan untuk mendanai proyek tertentu.
Obligasi yang diterbitkan ini mempunyai waktu jatuh tempo, yakni tanggal ketika pokok investasi dikembalikan pada pemegang obligasi atau investor. Sebagai kompensasi dari pinjaman yang diberikannya, investor akan mendapat imbal hasil berupa bunga yang dibayarkan secara bertahap sampai jatuh tempo. Pembayaran bunga tersebut dikenal sebagai kupon obligasi dan telah ditetapkan pada kontrak obligasi.
Obligasi berkualitas tinggi umumnya dikenal sebagai instrumen investasi yang cukup bebas risiko. Tapi, faktanya, baik penerbit atau pembeli obligasi menanggung risiko tersendiri yang perlu diantisipasi.
Contohnya, saat tingkat bunga secara umum mengalami kenaikan selama periode aktif dari obligasi, investor berisiko kehilangan peluang untuk memperoleh imbal hasil lebih tinggi dari uang yang diinvestasikannya. Sebaliknya, jika tingkat bunga menurun, pihak penerbit obligasi akan kehilangan kesempatan untuk meminjam uang dengan biaya yang lebih murah.
Untuk menyiasati risiko itulah ketentuan call protection dibuat. Pada obligasi yang bisa ditarik kembali atau callable bonds, ketentuan call protection biasanya berlaku hingga 10 tahun. Sementara pada obligasi pendapatan utilitas atau utility bonds, call protection biasanya dibatasi hanya 5 tahun saja.
Apa Dampak Call Protection?
Untuk meminimalkan risiko, perusahaan menerbitkan callable bonds. Penerbitan obligasi jenis ini membuat perusahaan bisa memilih untuk membeli kembali obligasinya di harga penuh dengan premi yang telah ditentukan melebihi harga muka. Tujuannya agar mereka bisa menerbitkan obligasi baru dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
Perusahaan biasanya menarik kembali obligasinya ketika suku bunga acuan menurun, kecuali ada ketentuan call protection yang sedang berlaku. Ketentuan ini memberi waktu bagi investor untuk memanfaatkan kenaikan nilai obligasinya.
Adanya call protection juga bermanfaat untuk investor ketika suku bunga menurun. Maksudnya, investor mempunyai waktu minimal, terlepas dari seberapa buruk pasar utang, untuk meraup keuntungan dari sekuritas tersebut. Proteksi panggilan ini biasanya diberlakukan pada kontrak obligasi.
Contoh Call Protection
Untuk lebih memahami tentang apa itu call protection, Anda bisa mencermati contohnya berikut ini.
Anggap saja ada obligasi korporasi yang bisa ditarik kembali atau callable corporate bonds yang diterbitkan dengan kupon bunga 4 persen, serta waktu jatuh tempo selama 15 tahun. Apabila panggilan pertama dari obligasi tersebut adalah 10 tahun, dan tingkat bunga menurun 3 persen dalam 5 tahun mendatang, maka pihak penerbit tidak bisa menarik kembali obligasi tersebut karena investor terlindungi selama 10 tahun.
Tapi, jika ternyata tingkat bunga menurun setelah 10 tahun, maka pihak penerbit memiliki hak untuk melakukan call option terhadap obligasinya. Obligasi tersebut bisa ditebus kapan pun pasca durasi call protection berakhir.
Klausul call protection umumnya mewajibkan investor untuk mendapat pembayaran premi lebih tinggi dibanding nilai nominal obligasi, di mana bisa dibayar lebih awal pasca periode call protection berakhir sesuai ketentuan pada klausul tersebut.
Pahami Ketentuan Call Protection agar Lebih Optimal Investasi Obligasi
Itulah penjelasan tentang call protection yang menjadi ketentuan beberapa obligasi untuk melarang pihak penerbit membeli kembali produk tersebut selama kurun waktu tertentu. Selama di periode call protection, investor diberi waktu untuk mengoptimalkan dampak dari penurunan suku bunga dan potensi keuntungan yang diperoleh. Karenanya, memahami tentang apa itu call protection adalah hal yang penting bagi investor obligasi agar bisa memaksimalkan aktivitas investasinya.