Jangan Sampai Salah, Ini Panduan Investasi saat Suku Bunga Turun
Untuk mengendalikan laju inflasi, Bank Indonesia selaku bank sentral akan mengambil kebijakan moneter tertentu. Salah satunya adalah menurunkan suku bunga acuan ketika laju inflasi dianggap terlalu rendah. Dengan kebijakan moneter tersebut, Bank Indonesia mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena perusahaan lebih mudah mendapatkan pendanaan untuk kebutuhan bisnisnya.
Lantas, bagaimana dampak penurunan suku bunga tersebut di dunia investasi? Secara umum, menurunnya suku bunga akan memunculkan berbagai spekulasi di antara investor karena momen tersebut bisa mempengaruhi aktivitas investasinya. Baik itu negatif atau positif, tentu investor perlu tepat memperkirakan dampak dari penurunan bunga acuan tersebut agar bisa meraih keuntungan secara optimal.
Nah, bagi Anda yang tertarik untuk mempelajari strategi terbaik investasi saat suku bunga turun, termasuk dampak dan rekomendasi instrumen untuk dipilih, simak panduan lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Maksimalkan Peluangnya, Begini Cara Investasi saat Suku Bunga Naik
Dampak Suku Bunga Turun di Dunia Investasi
Penurunan suku bunga acuan bisa dibilang memberi angin segar untuk beberapa pihak di pasar modal. Sebagai cerminan biaya modal, suku bunga yang lebih rendah bisa meringankan pinjaman bisnis, kartu kredit, hipotek, serta obligasi. Alhasil, aktivitas ekonomi bisa berjalan lebih lancar karena memudahkan pelaku bisnis mendapatkan pendanaan.
Imbas lanjutannya, pasar saham akan menguat saat suku bunga dipasang rendah oleh Bank Indonesia. Mengetahui hal tersebut, investor tentu perlu bersikap bijak dan tepat agar bisa memaksimalkan potensi dari penurunan suku bunga tersebut saat investasi.
Sektor Bisnis yang Merekah dari Penurunan Suku Bunga
Setelah memahami dampaknya di pasar modal secara umum, Anda juga perlu mencari tahu sektor bisnis yang merekah imbas dari penurunan suku bunga. Secara umum, suku bunga yang menurun bisa menguntungkan sejumlah sektor usaha, seperti industri, keuangan, energi, sampai saham berkapitalisasi kecil sekalipun.
Sektor tersebut umumnya bisa bertahan serta memberi kinerja bagus jika ekonomi masih bertumbuh. Sektor tersebut juga yang dapat dijadikan lahan basah berinvestasi ketika suku bunga menurun. Sektor bisnis yang dijalankan perusahaan teknologi juga memiliki valuasi menjanjikan di momen tersebut.
Tapi, jika ternyata terjadi kemunduran di sektor bisnis tertentu karena suku bunga diturunkan, investor tetap bisa mengubahnya sebagai peluang. Alasannya karena ada kesempatan untuk membeli saham di harga lebih rendah. Jadi, ketika nilai saham kembali naik dan terkoreksi, Anda mampu mendulang cuan optimal karena telah membelinya di harga rendah.
Rekomendasi Investasi saat Suku Bunga Turun
Dari dampak yang diberikan dan sektor bisnis yang diuntungkan dari penurunan suku bunga, Anda bisa memahami jika terdapat sejumlah instrumen investasi ideal untuk dipilih di momen tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut 6 rekomendasi investasi saat bunga turun.
-
Obligasi
Obligasi dapat dijadikan opsi investasi saat suku bunga turun. Pasalnya, investasi obligasi di momen tersebut mampu memberi imbal hasil lebih tinggi dan mengoptimalkan keuntungan investor.
Ketika suku bunga diturunkan, keuntungan obligasi cenderung mengalami kenaikan dan membuatnya jauh lebih menarik dibanding investasi deposito. Di samping itu, investasi obligasi dengan waktu jatuh tempo yang panjang dapat dijadikan pilihan ideal ketika suku bunga menurun karena peluang imbal hasilnya yang lebih signifikan.
-
Reksa Dana Berbasis Obligasi Pemerintah
Pilihan investasi saat suku bunga turun selanjutnya adalah reksa dana. Tapi, agar bisa mendapatkan keuntungan lebih optimal, pilihan reksa dana yang memiliki basis portofolio obligasi pemerintah, seperti Surat Berharga Negara atau SBN.
Mengapa reksa dana berbasis obligasi pemerintah? Alasannya tidak lain karena produk tersebut berpeluang lebih tinggi mencetak performa cemerlang di momen penurunan suku bunga acuan. Jadi, potensi imbal hasil yang diberikan jenis reksa dana ini umumnya lebih menarik dan ideal dijadikan pilihan oleh investor.
-
Saham
Ketika terjadi pelandaian suku bunga, berinvestasi di instrumen saham, khususnya yang berkapitalisasi kecil, dapat memberi keuntungan menjanjikan bagi investor. Saham dengan kapitalisasi kecil lebih mampu meraih pertumbuhan dibanding saham dengan kapitalisasi besar karena mereka dapat memaksimalkan penurunan bunga pendanaan untuk kebutuhan ekspansi bisnisnya.
Tak hanya itu, saham perusahaan teknologi kelas atas juga dapat memetik keuntungan dari kondisi rendahnya suku bunga. Oleh karena itu, memahami sektor bisnis dan industri mana saja yang bisa meraih keuntungan optimal dari efek penurunan suku bunga ini penting dipahami serta dianalisis oleh investor.
Terlebih, ketika suku bunga diturunkan, daya tarik investasi di deposito maupun tabungan tidak begitu menggiurkan sehingga lebih pas dialihkan ke instrumen investasi lain. Yang terpenting, karena investasi saham memiliki risiko yang cukup tinggi, sesuaikan rasio investasinya dengan tujuan keuangan, profil risiko, dan preferensi diri agar bisa mengoptimalkan imbal hasil yang diberikan.
-
Sukuk Ritel
Rekomendasi investasi saat suku bunga turun lainnya adalah sukuk ritel, yaitu instrumen investasi syariah dari pemerintah Indonesia yang secara khusus ditawarkan ke WNI. Produk ini diterbitkan sebagai Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN dan dijual pada investor individu atau perseorangan via agen penjual resmi di bursa perdana domestik.
Sebagai instrumen investasi, sukuk ritel memiliki beberapa karakteristik umum, antara lain:
- Diterbitkan serta penjualannya diatur oleh Kementerian Keuangan Indonesia.
- Ditawarkan pada pasar modal pada WNI dengan bukti KTP.
- Dapat diperdagangkan pada pasar sekunder.
- Diterbitkan secara scripless atau tanpa warkat.
- Dikelola sesuai prinsip syariah, tanpa mengandung unsur riba, gharar, maupun maysir.
Di kondisi suku bunga yang menurun, investasi sukuk ritel dapat memberi peluang pendapatan pasif yang menggiurkan. Juga, investasi ini memiliki banyak keunggulan lain yang menarik di mata investor, seperti keamanan terjamin, kupon keuntungan bersifat tetap, bisa dijadikan jaminan pinjaman, pengenaan pajak yang rendah, serta imbal hasil tergolong tinggi.
-
Strategi Pelapisan Opsi
Selain itu, Anda juga bisa melakukan strategi pelapisan opsi untuk berinvestasi ketika suku bunga menurun. Instrumen tersebut bisa mendorong keuntungan investasi investor melalui metode covered put dan opsi terkelola.
Metode covered put sendiri dilakukan dengan menjual put option atas aset yang mendasarinya sembari membuka posisi short di aset tersebut. Umumnya, metode ini dilakukan investor berpengalaman dan memiliki pandangan netral atas aset dasar opsi.
Sementara opsi terkelola adalah strategi menawarkan akses kepada investor dalam memakai kapabilitas investasi di mana risikonya secara khusus terkelola. Investor dapat memanfaatkan solusi opsi khusus pada peningkatan portofolionya, maupun membentuk ulang profil risiko yang baru.
Secara umum, opsi merupakan kontrak saham yang memberikan hak pada pemiliknya untuk menjual atau membeli aset di harga serta waktu tertentu. Melalui opsi, investor bisa menjadikannya sebagai sarana untuk melindungi nilai efek maupun sebagai instrumen investasi spekulatif atau dugaan.
-
Laddering
Terakhir ada laddering, yaitu strategi investasi dengan menyebarkan waktu jatuh tempo dari obligasi maupun Certified Deposits pada portofolio dan menginvestasikannya kembali saat jatuh tempo. Strategi ini bisa dijadikan alternatif berinvestasi ketika suku bunga menurun, meski perlu dipelajari lebih lanjut oleh investor agar bisa meraih keuntungannya secara optimal.
Ambil Peluang dengan Tepat Ambil Keputusan Investasi saat Suku Bunga Turun
Itulah penjelasan tentang investasi saat suku bunga turun yang penting dipahami investor. Karena memberi dampak yang mampu mempengaruhi dunia investasi dan sektor bisnis secara umum, investor tentu perlu menentukan langkah yang tepat dalam menanggapi suku bunga yang menurun tersebut. Dengan begitu, investor tak sampai melewatkan peluang yang disuguhkan dan mampu investasi saat suku bunga turun dengan bijak.