Mengenal Aset Bebas Risiko, Instrumen Investasi Menarik Favorit Investor Konservatif
Dalam berinvestasi, keuntungan dan risiko adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Prinsip dasar investasi tersebut membuat tidak sedikit orang enggan menanam modal karena khawatir dengan potensi kerugian yang mungkin diterimanya.
Tapi, tahukah Anda jika ternyata ada instrumen investasi yang dianggap mempunyai risiko sangat rendah, bahkan bisa dianggap bebas risiko. Instrumen tersebut dikenal dengan sebutan aset bebas risiko dan kerap menjadi pilihan oleh investor konservatif yang memiliki toleransi risiko rendah.
Yang menjadi pertanyaan, seperti apa sebenarnya karakteristik aset bebas risiko ini dan fungsinya di portofolio investasi investor? Nah, untuk mengenali lebih dekat tentang aset bebas risiko, termasuk fungsi, contoh, hingga bedanya dengan aset berisiko, simak panduan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Aset Bebas Risiko
Sesuai namanya, free risk asset atau aset bebas risiko merujuk pada jenis aset investasi yang tak mempunyai risiko, atau secara teori risikonya sangat kecil. Aset jenis ini dianggap sangat aman untuk dijadikan instrumen investasi karena mempunyai jaminan pembayaran pada bunga ataupun pokok investasinya. Umumnya, instrumen tersebut diterbitkan oleh entitas dengan reputasi terjamin, terpercaya, dan sangat andal, contohnya bank sentral atau pemerintah.
Dengan karakteristiknya tersebut, banyak investor yang menjadikan aset bebas risiko sebagai pilihan aman untuk menjaga nilai kekayaan ataupun meraih tujuan keuangan jangka pendek. Di samping itu, tidak sedikit investor yang menanam modal di instrumen ini dengan tujuan diversifikasi dan meminimalkan risiko investasi jangka panjang.
Namun, pahami jika keuntungan yang diberikan oleh instrumen ini juga terbilang rendah dibanding instrumen lain yang mempunyai risiko lebih besar. Jadi, sesuaikan kebutuhan dan tujuan investasi Anda sebelum memutuskan untuk membeli aset bebas risiko dibanding aset berisiko.
Fungsi Aset Bebas Risiko
Sebagai instrumen investasi, ada beragam fungsi dan manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika memiliki aset bebas risiko, antara lain:
-
Acuan Dasar untuk Mengevaluasi Risiko
Fungsi pertama free risk asset adalah menjadi tolok ukur atau acuan dasar dalam menilai keuntungan maupun risiko instrumen investasi lain. Sebagai contoh, investor membandingkan selisih keuntungan yang diberikan oleh aset bebas risiko dengan aset berisiko, dan mempertimbangkan tingkat risikonya. Jika keuntungan yang diberikan lebih menjanjikan dibanding risikonya yang ditanggung, investor bisa menilai jika aset berisiko layak untuk dibeli, begitu pun sebaliknya.
-
Tolok Ukur Keuntungan yang Diinginkan
Selain itu, aset jenis ini juga berfungsi sebagai tolok ukur keuntungan yang diinginkan. Investor sering kali menggunakan aset ini untuk menilai keuntungan yang diharapkan pada portofolio dengan risiko lebih tinggi. Melalui perbandingan antara keuntungan dan risiko, investor bisa menentukan premi risikonya dan mengambil keputusan investasi dengan lebih optimal.
-
Mendiversifikasi Portofolio
Risikonya yang rendah membuat aset bebas risiko ideal dijadikan sebagai sarana diversifikasi portofolio. Saat mengombinasikannya dengan instrumen berisiko, Anda bisa merancang portofolio investasi ideal dengan tingkat keuntungan dan volatilitas ideal sesuai kebutuhan serta tujuan keuangan. Hal tersebut memungkinkan investor dalam meraih keseimbangan dari keamanan dengan peluang imbal hasilnya.
-
Beri Proteksi di Tengah Volatilitas Pasar
Investasi di aset ini juga bisa memberi proteksi yang diperlukan saat pasar sedang volatil. Meski pasar modal sedang bergejolak, tapi nilai aset bebas risiko secara umum tetap stabil dan memungkinkan investor dalam melindungi nilai portofolionya.
-
Likuiditasnya Tinggi
Selain itu, aset bebas risiko umumnya memiliki sifat sangat likuid dan mudah untuk dijual atau dibeli di harga wajar ketika dibutuhkan. Hal ini memberi manfaat bagi investor yang ingin mencairkan dana investasinya tanpa berisiko harus menelan kerugian dari penjualan jenis aset lain yang nilainya sedang melandai.
-
Jadi Referensi Manajemen Risiko
Pada manajemen risiko, free risk asset biasa dijadikan referensi untuk mengetahui eksposur risiko serta menentukan strategi hedging. Dalam penggunaannya, investor bisa memakai perbandingan imbal hasil dari aset ini dengan aset berisiko untuk mengetahui strategi hedging terbaik.
-
Perencanaan Pensiun dan Investasi Konservatif
Aset bebas risiko juga sering kali digunakan pada perencanaan keuangan oleh investor konservatif maupun pengumpulan dana pensiun. Alasannya karena aset ini memberi kepastian imbal hasil yang menjadi prioritas dalam aktivitas investasi konservatif dan menyiapkan dana pensiun.
Contoh Aset Bebas Risiko
Ada banyak contoh free risk asset yang bisa Anda pertimbangkan untuk dipilih sesuai preferensi dan kebutuhan. Berikut beberapa di antaranya.
-
Deposito
Deposito merupakan instrumen investasi dari perbankan maupun lembaga keuangan lain yang memiliki cara kerja seperti tabungan wajib. Ketika mengajukan deposito, Anda diharuskan untuk menyetorkan dana selama jangka waktu yang telah ditentukan untuk mendapat keuntungan dari bunga yang sudah disepakati.
Investasi deposito mempunyai risiko sangat rendah sebab pengembalian dana dan keuntungan bunganya dijamin oleh bank. Nilainya pun telah ditentukan dari awal dan membuat investor lebih tenang karena jauh dari risiko gagal bayar ataupun fluktuasi pasar. Tapi, keuntungan investasi deposito secara umum lebih rendah dibanding instrumen investasi berisiko dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan.
-
Obligasi Pemerintah
Selanjutnya ada obligasi pemerintah yang memiliki tingkat risiko paling kecil dibanding jenis obligasi lainnya. Investasi obligasi biasanya dilakukan dengan jangka waktu serta tingkat bunga yang sudah disepakati di awal. Imbal hasil investasi obligasi ini juga dijamin negara sehingga membuat risiko yang ditanggung oleh investornya nyaris tidak ada.
-
Surat Utang Negara
Merupakan salah satu bentuk obligasi pemerintah, Surat Utang Negara menjadi contoh free risk asset yang umum diketahui investor. Secara umum, cara kerja investasi Surat Utang Negara atau SUN adalah pemerintah meminjam uang investor selama jangka waktu tertentu.
Biasanya, jangka waktu investasi di instrumen ini lebih panjang dibanding obligasi biasa dan memberi pengembalian lebih kecil. Namun, keuntungan yang ditawarkan SUN adalah pengembalian pokok dijamin negara dan keuntungannya cenderung stabil. Juga, aset ini bisa diperjualbelikan pada pasar sekunder antar investor.
-
Sertifikat Bank Indonesia
SBI atau Sertifikat Bank Indonesia merupakan instrumen investasi terbitan Bank Indonesia dengan tujuan mengendalikan inflasi serta mendapatkan pendanaan. Investasi SBI mempunyai jangka waktu bervariasi serta memberi imbal hasil stabil bagi para investornya. Selayaknya SUN, SBI juga dapat diperdagangkan pada pasar sekunder.
Perbedaan Aset Bebas Risiko vs Aset Berisiko
Kebalikan dari aset bebas risiko adalah aset berisiko yang merujuk pada instrumen investasi dengan tingkat risiko yang lebih besar. Dalam kata lain, aset berisiko adalah instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko lebih besar dibanding aset bebas risiko.
Meski risikonya lebih tinggi, aset berisiko umumnya mampu memberi potensi keuntungan yang lebih besar dibanding free risk asset. Namun, tingkat risiko fluktuasi pasar dan gagal bayar dari aset berisiko juga lebih tinggi. Beberapa contoh aset berisiko yang umum ditemui investor adalah saham, reksa dana campuran, dan properti.
Pilih Aset Bebas Risiko untuk Investasi Jauh dari Rasa Khawatir
Dengan risiko yang sangat kecil atau bahkan nyaris tidak ada, aset bebas risiko bisa dijadikan pilihan menarik bagi Anda yang ingin berinvestasi jauh dari rasa khawatir. Akan tetapi, pahami jika keuntungan yang ditawarkan oleh instrumen ini juga sangat terbatas sehingga perlu disesuaikan dengan tujuan investasi.