AUM atau Asset Under Management dalam Investasi Reksa Dana, Apa Artinya?
Punya keunggulan yang tidak dimiliki instrumen investasi lain, reksa dana belakangan ini cukup populer dijadikan pilihan oleh investor. Bayangkan saja, investasi reksa dana bisa dilakukan dengan modal terjangkau dan fleksibel disesuaikan dengan tujuan serta profil risiko investor.
Meski begitu, investasi reksa dana memerlukan strategi dan pemahaman yang berbeda dibanding instrumen lain. Salah satunya adalah memahami AUM atau Asset Under Management sebagai indikator untuk mempertimbangkan kelayakan sebuah reksa dana untuk dibeli oleh investor. Sebab, nilai AUM menunjukkan tentang jumlah investor ataupun perusahaan yang telah menanamkan modalnya di instrumen tersebut.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu AUM, termasuk pengertian, faktor pengaruh, hingga fungsinya untuk investor dan perusahaan, simak penjelasan lengkap berikut ini.
Pengertian AUM
AUM, singkatan dari Asset Under Management, merupakan total nilai pasar reksa dana yang diperoleh setiap kali investor menanamkan modalnya di produk tersebut melalui Manajer Investasi. Tergantung perusahaan atau Manajer Investasinya, definisi serta formula penghitungan AUM bisa berbeda.
Bagi investor reksa dana, istilah ini penting untuk dipahami karena menunjukkan keseluruhan nilai dana yang dikelola di sebuah reksa dana. Semakin tinggi nominalnya, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan investor terhadap produk reksa dana serta Manajer Investasi selaku pengelola.
Umumnya, komponen AUM mencakup tabungan di bank, uang tunai, serta jumlah portofolio investasi. Tapi, tidak jarang nominal dana yang ditabung serta uang tunai tak dimasukkan pada perhitungan ini karena dianggap tak memberi imbal hasil bagi investornya.
Di dunia investasi, AUM kerap dijadikan bahan pertimbangan mengenai kualitas Manajer Investasi dan kinerjanya. Dengan melihat pertumbuhan nominal dan kestabilannya, investor bisa mempertimbangkan kelayakan reksa dana tersebut untuk dimasukkan ke portofolio investasinya.
Tak hanya dalam investasi reksa dana, istilah ini juga bisa ditemui di perusahaan broker, venture capital, ataupun Manajer Investasi individu. Namun, dalam konteks apa pun, arti AUM tetap sama yaitu sebagai alat penunjuk keseluruhan jumlah aset yang dikelola.
Faktor yang Pengaruhi Nilai AUM
Dalam perhitungannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai atau jumlah AUM. Meski berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan, berikut 4 faktor umum yang mempengaruhi nilai AUM.
- Penambahan investor maupun aset baru yang meningkatkan nilainya.
- Penurunan AUM akibat harga pasar yang melandai, atau penurunan nilai investasi penutupan dana, dan investor merugi.
- Nilai sekuritas AUM diinvestasikan, di mana nilainya akan meningkat saat pasar sekuritasnya melonjak, pun sebaliknya.
- Jumlah dividen perusahaan pada portofolio institusi apabila diinvestasikan kembali maupun tanpa dibagikan.
Fungsi AUM untuk Investor
Bagi investor, khususnya reksa dana, AUM mempunyai fungsi penting yang mampu mempengaruhi potensi keberhasilan investasi. Secara umum, berikut adalah 4 fungsi utama memahami AUM untuk investor.
-
Menunjukkan Transparansi Performa Manajer Investasi
Komponen ini bisa dijadikan indikasi untuk mengetahui performa Manajer Investasi di sebuah produk reksa dana. Hal tersebut penting karena Manajer Investasi merupakan pihak yang bertanggung jawab mengelola dana investasi. Karenanya, mengetahui transparansi terhadap kinerjanya penting bagi investor dari nilai AUM seiring waktu.
-
Sarana Pengawasan pada Pengelolaan Dana Investasi
Saat menanam modal, AUM menjadi indikasi yang menggambarkan perkembangan perusahaan dan pengelolaan dana oleh Manajer Investasi. Sehingga, investor bisa menentukan potensi keuntungan yang mungkin diperoleh atau malah sebaliknya.
-
Indikasi Likuiditas untuk Menilai Pasar
Fungsi lainnya, investor bisa menjadikan komponen ini sebagai indikasi likuiditas ketika menilai pasar. Semakin tinggi AUM perusahaan, semakin tinggi pula jaminan pencairan yang dilakukan oleh investor. Hal tersebut perlu diperhatikan agar Anda bisa menjamin likuiditas atau pencairan dana dan mampu menghindari masalah shock offloading.
-
Dasar Pertimbangan Menentukan Produk Investasi
Tak kalah pentingnya, AUM juga bisa menjadi bahan pertimbangan investor dalam memilih produk reksa dana atau instrumen investasi yang memiliki prospek menjanjikan. Pasalnya, nilai Asset Under Management yang tinggi mengindikasikan besarnya tingkat kepercayaan investor terhadap produk tersebut dan popularitasnya sebagai instrumen investasi.
Tapi, walaupun bisa menunjukkan popularitas dan kredibilitasnya, bukan berarti AUM tinggi pada sebuah produk reksa dana menjanjikan keuntungan yang terjamin. Anda juga harus memperhatikan faktor lain yang tak kalah penting, seperti reputasi Manajer Investasi dan kepatuhannya terhadap mandat investasi yang diberikan kliennya. Pasalnya, tidak sedikit perusahaan menyesuaikan ukuran AUMnya dengan kompetitor, bukan berdasarkan nilai atau nominal sebenarnya.
Fungsi AUM untuk Perusahaan
Sebagai komponen yang penting dalam menganalisis kinerja reksa dana dan kualitas Manajer Investasi, AUM juga mempunyai berbagai fungsi bagi perusahaan. Berikut beberapa fungsi AUM untuk perusahaan.
- Menjadi alat pemasaran dalam menarik minat investor baru.
- Menentukan alokasi aliran dana investasi untuk menjadi kekuatan perusahaan agar terus berkembang.
- Menjadi alat evaluasi untuk menilai performa manajemen.
- Sebagai tolok ukur terkait keberhasilan bisnis, sebab semakin tinggi AUM, artinya pendapatan perusahaan berupa biaya manajemen juga kian tinggi.
- Merupakan komponen pembanding dengan kinerja perusahaan kompetitor.
Dalam catatan, walaupun nilai AUM yang tinggi menggambarkan keuntungan dan popularitas, tapi pertumbuhannya tetap perlu dikontrol oleh perusahaan. Jika nilainya terlampau tinggi, hal tersebut bisa berimbas buruk terhadap nilai pasarnya karena sulitnya untuk dialokasikan secara tepat waktu.
Contoh Nilai AUM Reksa Dana
Untuk lebih memahami tentang apa itu AUM, simak contohnya berikut ini.
Anggap saja Anda seorang investor yang menanam modal di produk reksa dana dengan nominal 10 juta. Ketika sudah diterima oleh Manajer Investasi, dana investasi tersebut akan secara otomatis masuk sebagai bagian dari AUM reksa dana.
Pihak Manajer Investasi akan mengelola dana tersebut dengan melakukan pembelian serta penjualan aset untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Sehingga, Anda selaku investor mampu mendapatkan potensi imbal hasil menjanjikan di masa depan.
Nilai AUM ini sendiri bisa berfluktuasi tergantung dari jumlah investor yang menanamkan modalnya di sebuah produk reksa dana. Selain itu, faktor yang mempengaruhi nilai tersebut adalah performa portofolio Manajer Investasi. Jika berhasil mendapatkan keuntungan, nilai AUM sudah pasti akan ikut meningkat, pun sebaliknya.
Tips Menganalisis AUM untuk Maksimalkan Hasil Investasi
Terlepas dari fungsinya di atas, AUM tidak seharusnya menjadi satu-satunya patokan dalam menentukan produk reksa dana pilihan. Anda tetap harus menganalisisnya agar bisa menentukan kualitas produk tersebut secara akurat. Berikut beberapa pertimbangan ketika menganalisis AUM reksa dana.
- Pilih produk yang memiliki umur setidaknya 5 tahun. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui jika reksa dana ini telah berhasil melalui berbagai fluktuasi di pasar modal dan bisa dikatakan memiliki sifat tahan banting.
- Pastikan reksa dana bisa didapatkan dengan mudah.
- Cek biaya manajemen reksa dana dan sesuaikan dengan budget.
- Perhatikan rasio imbal hasil dan risiko, serta pilih produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Jangan Sepelekan Nilai AUM saat Pertimbangkan Produk Reksa Dana Incaran
Itulah penjelasan tentang apa itu AUM dalam investasi reksa dana yang penting untuk dipahami oleh investor. Sebagai indikator yang menggambarkan jumlah modal investor yang terkumpul di produk reksa dana, Anda wajib mempertimbangkan komponen ini untuk mengetahui potensi dan popularitasnya di kalangan pemilik modal. Karenanya, jangan sepelekan nilai AUM ketika meriset reksa dana incaran.