Mengenal Arti Expense Ratio Reksa Dana dan Seberapa Penting bagi Investor

Dalam memilih reksa dana, kebanyakan investor terlalu berfokus pada informasi keuntungan secara historis dari produk yang diincar. Padahal, agar bisa mengoptimalkan potensi imbal hasil yang diberikan, ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah expense ratio atau rasio beban biaya reksa dana. 

Sesuai namanya, expense ratio adalah rasio yang mengukur jumlah biaya operasional dari pengelolaan produk reksa dana. Tentunya, indikator biaya tersebut cukup penting untuk diketahui investor karena bisa mempengaruhi performa reksa dana secara langsung dan potensi keuntungan yang diberikannya. 

Lantas, apa sih sebenarnya expense ratio pada produk reksa dana ini? Juga, seberapa penting memahami expense ratio dan menghitungnya bagi investor ketika mempertimbangkan untuk berinvestasi reksa dana? Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, berikut panduan lengkap tentang expense ratio yang penting untuk Anda simak. 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!

Mulai Investasi Reksa Dana Sekarang!  

Pengertian Expense Ratio

loader

Dalam investasi reksa dana, expense ratio adalah istilah yang merujuk pada rasio dari biaya operasional per tahun dari produk reksa dana atas rerata nilai aset bersihnya. Bisa juga disebut rasio biaya, definisi expense ratio lainnya adalah perbandingan antara biaya operasional investasi reksa dana dan rerata aset bersih selama 1 tahun. 

Nominal expense ratio atau rasio biaya yang dibebankan mencakup biaya manajemen, administrasi, distribusi, serta biaya operasional lain yang dikeluarkan Manajer Investasi. Seluruh biaya tersebut dibutuhkan dalam proses pengelolaan produk reksa dana. 

Tentunya, dibutuhkan kelihaian dan kemampuan agar Manajer Investasi mampu meminimalkan rasio biaya tersebut. Umumnya, semakin rendah expense ratio sebuah reksa dana, dampaknya terhadap investor akan menjadi lebih positif karena mampu memaksimalkan potensi imbal hasil yang didapatkan. 

Alasan Expense Ratio Wajib Dipahami

Dalam berinvestasi reksa dana, expense ratio sering kali luput dari perhatian investor dalam mempertimbangkan produk yang akan dipilihnya. Padahal, memahami rasio biaya ini mampu membantu investor dalam memilih produk reksa dana yang ideal dan mengambil keputusan investasi secara efisien. 

Secara umum, berikut fungsi mengetahui expense ratio dalam investasi reksa dana. 

  1. Menilai Efisiensi Pengelolaan

    Alasan pertama rasio biaya penting dipahami investor reksa dana adalah untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan produknya. Semakin rendah biaya rasio, artinya pengelolaan reksa dana tersebut semakin efisien. 

    Hal ini secara tidak langsung mengindikasikan potensi imbal hasil atau return yang lebih optimal didapatkan oleh investor. Pasalnya, keuntungan yang telah berhasil diperoleh tak banyak terpangkas oleh biaya operasional dan biaya lainnya. 

  2. Menjadi Indikator Pembanding

    Perlu dipahami jika setiap reksa dana mempunyai nominal biaya operasional serta NAB yang berbeda. Jika dikelola secara aktif, reksa dana tentu memerlukan biaya transaksi lebih besar dan membuat expense ratio lebih tinggi. 

    Di lain sisi, saat reksa dana dikelola dengan lebih pasif atau sekadar mengikuti indeks acuan, biaya transaksinya pasti lebih rendah dan menjadikan expense ratio lebih terjangkau. Hal tersebut tentu perlu diperhatikan oleh investor, terlebih saat membandingkan produk reksa dana yang sebaiknya dipilih sesuai kebutuhan serta tujuan investasinya. 

  3. Bahan Evaluasi Kinerja Manajer Investasi

    Tidak hanya itu, expense ratio juga bisa menjadi bahan evaluasi kinerja Manajer Investasi. Jika nilainya rendah, expense ratio mengindikasikan jika Manajer Investasi mempunyai kemampuan untuk mengelola portofolio reksa dana dengan efisien. Sebaliknya, rasio biaya yang tinggi menunjukkan pengelolaan reksa dana yang kurang optimal dan bisa mempengaruhi potensi imbal hasil yang diberikan. 

Berapa Expense Ratio Ideal Reksa Dana?

Jika bertanya berapa besar expense ratio yang ideal dimiliki reksa dana? Jawabannya tidak ada kepastian tentang besaran rasio biaya yang dianggap baik dan ideal bagi investor. Semuanya tergantung dari jenis dan strategi investasi reksa dana. 

Tapi, umumnya, expense ratio yang rendah dianggap lebih ideal karena mampu memaksimalkan potensi keuntungan investor. Sebaliknya, rasio biaya yang tinggi dapat memangkas keuntungan investasi reksa dana karena harus membayar berbagai macam pengeluaran operasional.

Akan tetapi, selain memperhatikan tinggi atau rendahnya rasio biaya, Anda tetap wajib menjadikan performa Manajer Investasi sebagai pertimbangan utama dalam memilih reksa dana. Meski expense ratio tergolong tinggi, tapi jika mampu memberi keuntungan selangit dan sesuai kebutuhan, maka produk reksa dana tersebut tetap layak dijadikan pilihan. Pun sebaliknya, expense ratio rendah tapi imbal hasil yang diberikan juga terbatas membuat reksa dana tak menguntungkan untuk dipilih. 

Cara Menghitung Expense Ratio

Untuk bisa menghitung expense ratio, ada beberapa informasi yang perlu diketahui, seperti biaya operasional dan rerata NAB 1 tahun reksa dana. Berikut adalah rumus expense ratio. 

Biaya Operasional / Rerata NAB 1 Tahun

Agar lebih mudah memahami cara hitung expense ratio, Anda bisa mencermati contoh ilustrasi berikut ini. 

Anggap saja ada 2 produk reksa dana yang ingin Anda bandingkan dengan karakteristik sebagai berikut. 

 

Reksa Dana Y

Reksa Dana Z

Biaya Operasional 

10 miliar rupiah

20 miliar rupiah

Rerata NAB 1 Tahun

1 triliun rupiah

5 triliun rupiah

Expense Ratio

1 persen

0,4 persen

Dari contoh di atas, sekilas terlihat reksa dana Y mempunyai biaya operasional yang lebih rendah dibanding reksa dana Z. Tapi, karena rerata NAB reksa dana Z lebih tinggi, expense ratio yang dimiliki oleh produk tersebut ternyata jauh lebih kecil. Sehingga, bisa dipahami jika reksa dana Z dikelola lebih efisien dibanding reksa dana Y jika dilihat dari expense ratio.  

Hal yang Penting Diperhatikan Seputar Expense Ratio

Terkait expense ratio sendiri, ada beberapa hal yang penting untuk Anda perhatikan sebagai investor, antara lain:

  • Semakin kecil expense ratio, artinya semakin besar potensi keuntungan reksa dana yang bisa diperoleh investor. Oleh karena itu, selalu perhatikan rasio biaya tersebut dan jadikan bahan pertimbangan sebelum memilih produk reksa dana. 
  • Ketika memiliki expense ratio tinggi, hal tersebut tak langsung mengindikasikan reksa dana tak menarik untuk dipilih. Asalkan memberi imbal hasil sepadan, maka tak ada salahnya memilih reksa dana dengan rasio biaya tinggi. 
  • Perhitungan expense ratio reksa dana hanya memasukkan aspek biaya operasionalnya.  Padahal, dalam aktivitas investasinya, ada biaya reksa dana lain yang ditanggung oleh investor, seperti biaya pembelian, biaya penjualan, dan switching fee. 
  • Nominal expense ratio bisa berubah tiap tahun tergantung kebijakan Manajer Investasi. 

Selalu Cek Expense Ratio pada Prospektus Reksa Dana Sebelum Berinvestasi

Mengindikasikan tingkat pengeluaran dan biaya operasional pengelolaan produknya, investor perlu melihat expense ratio reksa dana sebelum memilihnya. Pasalnya, biaya tersebut sedikit banyak bisa mempengaruhi potensi keuntungan investasi yang mungkin diperoleh. Karenanya, sebelum berinvestasi reksa dana, selalu cek biaya rasionya di dalam prospektus agar bisa memilih produk paling ideal sesuai preferensi diri.