Memahami Durasi pada Obligasi, Ini Pengertian dan Efeknya pada Reksa Dana
Karakteristiknya yang unik membuat obligasi selalu menjadi pilihan menarik bagi banyak investor. Salah satu contohnya adalah durasi obligasi yang cukup fleksibel membuatnya bisa dijadikan alternatif untuk investor dengan segala kebutuhan. Di samping itu, manajemen durasi ini bisa menjadikan investasi obligasi sebagai instrumen yang tepat dimasukkan pada portofolio Anda terlepas dari apa pun tujuan keuangan yang ingin diraih.
Ya, agar bisa mengoptimalkan imbal hasil yang diberikan dan meminimalkan risikonya, tidak sedikit investor memahami betul konsep durasi saat investasi obligasi. Mereka akan dengan teliti membandingkan obligasi yang memiliki durasi panjang dan durasi pendek, lalu menyesuaikannya dengan portofolio serta kebutuhan investasinya.
Yang menjadi pertanyaan, apa sebenarnya maksud istilah durasi dalam investasi obligasi? Juga, apa pengaruh durasi terhadap reksa dana obligasi yang penting untuk dipahami para investornya? Tanpa panjang lebar lagi, simak panduan lengkap memahami istilah durasi pada obligasi dan berbagai hal penting seputarnya berikut ini.
Pengertian Durasi pada Investasi Obligasi
Istilah durasi pada konteks obligasi mengacu pada jumlah rerata tahun semua arus kas diterima oleh investor atau pemegang obligasi. Arus kas yang dimaksud tersebut bisa berupa pembayaran kupon secara berkala di kurun waktu tertentu sampai jatuh tempo, ataupun pengembalian nilai pokok investasi obligasi oleh pihak penerbit ke pihak investor. Definisi durasi ini dikenal dengan sebutan Macaulay Duration.
Di samping itu, durasi juga bisa diartikan sebagai ukuran sensitivitas fluktuasi harga sebuah obligasi apabila terjadi perubahan pada suku bunga. Definisi durasi ini dikenal dengan sebutan Modified Duration.
Secara umum, durasi dinyatakan dengan satuan tahun. Melalui durasi tersebut investor bisa mengetahui dampak fluktuasi suku bunga pada peluang volatilitas harga. Sehingga, pada akhirnya hal tersebut bisa mempengaruhi potensi imbal hasil obligasi maupun portofolio obligasi dari sebuah produk reksa dana.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!
Efek Durasi pada Reksa Dana Obligasi
Obligasi yang memiliki durasi panjang dan durasi pendek tentu memberi indikasi berbeda terhadap investor, terutama saat memilih reksa dana obligasi. Pada dasarnya, reksa dana yang mempunyai portofolio obligasi berdurasi panjang cenderung lebih sensitif dengan fluktuasi suku bunga.
Pun sebaliknya, jika portofolio reksa dana berisi obligasi berdurasi lebih pendek, sensitivitasnya terhadap fluktuasi suku bunga akan menjadi lebih rendah alias kurang sensitif. Tentunya, investor perlu memahami hal ini agar bisa mempertimbangkan durasi obligasi yang sesuai dengan kebutuhan serta tujuan investasinya.
Juga, pergerakan harga dari obligasi umumnya akan berbanding terbalik atau berlawanan dengan perkiraan suku bunga. Dalam kata lain, saat suku bunga diperkirakan menurun, harga obligasi biasanya akan meningkat. Kondisi sebaliknya juga berlaku ketika suku bunga diperkirakan naik, harga obligasinya malah menurun.
Hal ini membuat investasi di produk reksa dana dengan portofolio berisi obligasi berdurais panjang, risiko suku bunga yang ditanggung investor akan lebih tinggi dibanding portofolio berisi obligasi berdurasi lebih pendek. Sebab, apabila muncul ekspektasi jika suku bunga akan meningkat, nilai reksa dana tersebut akan berpotensi turun melebihi penurunan reksa dana yang berisi obligasi durasi pendek.
Risiko tersebut tentu sebanding dengan potensi kenaikan nilai reksa dana saat ternyata perkiraan suku bunga menurun. Pasalnya, obligasi berdurasi panjang akan berpotensi meningkat melebihi potensi kenaikan nilai obligasi berdurasi pendek.
Untuk lebih jelasnya, berikut ringkasan perbandingan obligasi durasi pendek dan durasi panjang yang penting dipahami investor.
Aspek |
Durasi Panjang |
Durasi Pendek |
Sensitivitas pada Fluktuasi Suku Bunga |
Lebih Sensitif |
Kurang Sensitif |
Saat Suku Bunga Diperkirakan Naik |
Risiko Lebih Tinggi |
Risiko Lebih Rendah |
Saat Suku Bunga Diperkirakan Turun |
Peluang Imbal Hasil Meningkat Signifikan |
Peluang Imbal Hasil Meningkat |
Volatilitas |
Lebih Tinggi |
Lebih Rendah |
Tips Investasi Obligasi sesuai Durasi
Setelah memahami pengertiannya, Anda tentu penasaran bagaimana cara berinvestasi obligasi berdasarkan durasi dan faktor yang mempengaruhinya. Pertama, saat suku bunga diperkirakan menurun, pertimbangkan untuk berinvestasi di reksa dana yang memiliki obligasi berdurasi lebih panjang. Pasalnya, potensinya untuk memberi keuntungan lebih menarik dibanding reksa dana dengan obligasi berdurasi pendek.
Tips yang kedua, pahami jika durasi bukan satu-satunya indikasi dalam menilai potensi obligasi dan reksa dana. Ada banyak variabel dan faktor lain yang bisa mempengaruhi potensi keuntungan dan kinerja dari produk tersebut. Beberapa di antaranya adalah yield, expense ratio, serta strategi manajemen aset.
Jadi, meski penting untuk dipahami, tapi tetap perhatikan faktor pengaruh lain saat investasi obligasi dan reksa dana agar bisa mengoptimalkan hasil yang bisa didapatkan di kemudian hari.
Sesuaikan Pilihan Durasi Obligasi dengan Strategi dan Tujuan Investasi
Secara sederhana, durasi obligasi adalah rerata waktu dalam satuan tahun yang dibutuhkan produk tersebut untuk memenuhi seluruh arus kasnya, baik itu kupon bunga atau pengembalian pokok obligasinya. Durasi sendiri bisa memberi pengaruh terhadap kinerja obligasi tergantung dari perkiraan perubahan suku bunga, entah itu naik atau turun. Untuk itu, investor perlu menyesuaikan durasi obligasi ini agar bisa memetik potensi keuntungan optimal sesuai strategi serta tujuan investasinya.