Panduan Investasi ORI, Ini Segala Hal yang Penting Dipahami Para Investornya

Jika ingin berinvestasi di instrumen yang minim risiko tapi tetap mampu memberi potensi imbal hasil menjanjikan, tidak sedikit investor yang menjatuhkan pilihannya pada Surat Berharga Negara atau SBN. SBN sendiri adalah produk obligasi pemerintah yang rutin diterbitkan setiap tahun dengan seri dan jenis yang berbeda. 

Salah satu jenis SBN yang umum diketahui oleh investor dalam negeri adalah Obligasi Negara Ritel atau biasa disingkat ORI. Diterbitkan setiap tahun oleh pemerintah, ORI adalah instrumen investasi yang terjangkau, mudah, aman, serta menguntungkan untuk dipilih. Produk ini pun memiliki karakteristik tertentu yang bisa disesuaikan investor guna meraih tujuan keuangannya secara optimal. 

Nah, jika Anda ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu ORI, termasuk karakteristik, keuntungan, dan risikonya, simak panduan berikut ini.

Pengertian Obligasi Negara Ritel atau ORI

Obligasi Negara Ritel atau ORI

Obligasi Negara Ritel, bisa juga disingkat ORI, adalah salah satu produk Surat Berharga Negara atau SBN yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Produk ini ditawarkan pada perseorangan atau individu yang berstatus WNI melalui mitra distribusi pilihan pada pasar perdana. 

ORI sering kali dijadikan sebagai alternatif investasi bagi investor yang mencari instrumen yang aman, terjangkau, mudah, serta menguntungkan. Produk ini juga memiliki karakteristik yakni bisa diperdagangkan atau tradable pada pasar sekunder. 

Alasan investasi di ORI dianggap aman karena ada jaminan 100 persen terkait pembayaran pokok serta kuponnya oleh negara. Bahkan, jaminan pembayaran pokok dan kupon di produk ini telah dimasukkan pada APBN sehingga jauh dari risiko gagal bayar. 

Karakteristik ORI

Sebagai instrumen investasi, ORI memiliki beberapa karakteristik khusus, antara lain:

  • Memiliki bentuk tanpa warkat atau scripless serta bisa diperdagangkan antara investor domestik. 
  • Sistem kupon bersifat tetap atau fixed rate. 
  • Ada peluang memberi capital gain atau capital loss. 
  • Minimal pembelian 1 juta rupiah.

Keuntungan Investasi ORI

Sering kali dijadikan pilihan oleh investor individu dalam negeri, ORI memang menawarkan beragam keuntungan dibanding instrumen investasi lain. Berikut beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan saat berinvestasi di produk ini. 

  • Pembayaran pokok dan kupon dijamin negara melalui Undang-Undang. 
  • Ada kuota harga beli atau bid price pada mitra distribusi maupun pihak lainnya yang bekerja bersama mitra distribusi. 
  • Nilai kupon yang ditawarkan kompetitif dan lebih tinggi dibanding rerata tingkat bunga dari deposito perbankan BUMN.
  • Ada potensi mendapatkan capital gain saat dijual di harga lebih tinggi di pasar sekunder.
  • Kupon bersifat tetap atau fixed rate hingga jatuh tempo.
  • Bisa dijadikan sebagai jaminan pada pihak lain menyesuaikan kebijakan dari mitra distribusi.
  • Kupon dibayarkan secara berkala setiap bulan. 
  • Bisa diperdagangkan melalui organized OTC via ETP atau Electronic Trading Platform.
  • Bisa diperdagangkan antar investor melalui pasar sekunder.
  • Sarana investasi sekaligus mendukung program pembiayaan pembangunan nasional. 

Risiko Investasi ORI

Secara umum, risiko investasi ORI berkaitan dengan sifatnya sebagai produk obligasi. Berikut 3 risiko investasi ORI yang penting untuk diperhatikan. 

  1. Risiko Gagal Bayar

    Risiko gagal bayar atau default risk adalah risiko yang terjadi ketika investor tak bisa memperoleh haknya terkait pembayaran pokok dan kupon yang dijanjikan oleh penerbit obligasi saat jatuh tempo. 

    Meski banyak investor obligasi merasa khawatir dengan risiko ini, tapi masalah tersebut tak akan Anda temui saat berinvestasi di instrumen ORI. Pasalnya, pembayaran kupon serta pokoknya dijamin oleh negara dan anggarannya telah dimasukkan pada APBN tahunan. 

  2. Risiko Pasar

    Risiko pasar atau market risk terjadi ketika investor mengalami capital loss karena menjual instrumen investasinya di harga lebih rendah dibanding harga belinya. Potensi penurunan harga obligasi tersebut di pasar sekunder bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti suku bunga, fundamental ekonomi, hingga kondisi politik tidak stabil. 

    Untuk menyiasati risiko ini, investor bisa menahan kepemilikan ORI hingga jatuh tempo karena pasti akan mendapatkan pokoknya secara penuh. Jika membutuhkan dana cepat, alih-alih menjualnya di pasar sekunder, investor bisa menjadikan ORI sebagai jaminan pinjaman maupun menjualnya ke mitra distribusi. Tapi, pahami dulu ketentuan serta syarat terkait penggunaan produk ini sebagai jaminan sesuai kebijakan bank maupun lembaga finansialnya. 

  3. Risiko Likuiditas

    Liquidity risk atau risiko likuiditas ini terjadi saat investor tak bisa mencairkan produk investasinya dengan cepat di harga wajar. Risiko ini terjadi ketika Anda membutuhkan dana darurat dan tak bisa menjual ORI di harga wajar. Sehingga, ada risiko produk tak kunjung terjual ataupun mengalami capital loss karena harus dicairkan di harga lebih rendah. 

Aman dan Menguntungkan, ORI Selalu Bisa Dijadikan Pilihan Isi Portofolio Investasi

Itulah penjelasan tentang Obligasi Negara Ritel atau ORI sebagai salah satu jenis instrumen SBN yang rutin diterbitkan oleh pemerintah. Dengan pembayaran pokok dan kupon yang dijamin negara, produk ini dikenal minim risiko sebagai instrumen investasi. Nah, jika Anda mencari produk yang menguntungkan dan aman untuk mengisi portofolio investasi, ORI selalu bisa dijadikan pilihan.