Serupa Tapi Tak Sama, Ini 4 Perbedaan Reksa Dana Saham dan Saham

Bagi investor yang memiliki orientasi investasi jangka panjang, saham selalu bisa dijadikan pilihan untuk mengisi portofolionya. Dengan potensi keuntungan paling tinggi dibanding kebanyakan instrumen investasi lain, saham ideal dipilih untuk mewujudkan tujuan keuangan di atas 5 tahun. 

Selain saham, ada juga reksa dana saham yang juga kerap dipilih investor untuk meraih tujuan investasi jangka panjang. Meski keduanya memiliki banyak kemiripan, tapi reksa dana saham dan saham tetaplah 2 instrumen investasi yang berbeda. 

Lantas, apa saja perbedaan reksa dana saham dan saham yang penting untuk diketahui oleh para investornya? Nah, jika Anda penasaran dengan perbedaan reksa dana dan saham agar lebih mudah menentukan pilihan sesuai kebutuhan dan tujuan investasi, simak penjelasan berikut ini. 

Cara Mengelola Dana

Perbedaan reksa dana saham dan saham yang pertama terletak pada cara pengelolaan dananya. Seperti yang kita tahu, reksa dana adalah instrumen investasi di mana pengelolaannya dilakukan sepenuhnya oleh pihak profesional yang disebut Manajer Investasi. Modal awal investasi reksa dana saham juga lebih terjangkau, mulai dari 10 ribu rupiah saja. 

Hal tersebut mencakup pemilihan produk reksa dana, alokasi dana, dan berbagai keputusan investasi. Dalam kata lain, ketika berinvestasi di reksa dana saham, Anda hanya perlu menyetorkan dana serta mendapat laporan terkait fund fact sheet dan keuntungannya dari Manajer Investasi. 

Sementara pada investasi saham, Anda menentukan sendiri produk yang dibeli dan jumlahnya. Nominal investasi saham pun menyesuaikan harga saham per lot, di mana 1 lot saham berisi 100 lembar saham. Hal ini membuat modal minimal investasi saham lebih tinggi dibanding reksa dana saham dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi keuangan investor. 

Tingkat Risikonya

Perbedaan yang kedua antara reksa dana saham dengan saham terletak di tingkat risiko yang ditanggung investor. Ketika berinvestasi saham, risiko yang dihadapi oleh trader atau investornya secara umum adalah penurunan nilai atau capital loss serta likuiditaslikuidasi emiten. Sementara risiko reksa dana saham ialah risiko penurunan NAB/UP atau Nilai Aktiva Bersih per Unit Pemilikan, alias nilai dari produk reksa dana itu sendiri. 

Meskipun serupa, tapi jika dilihat lebih seksama investasi saham memiliki tingkat risiko yang relatif lebih tinggi dibanding reksa dana saham. Pasalnya, dana investasi saham sepenuhnya dikelola oleh investor. Sedangkan pengelolaan reksa dana saham dilakukan Manajer Investasi bersertifikasi dengan pengalaman dan keahlian mumpuni di dunia investasi. 

Peluang Keuntungan

Beralih ke aspek potensi keuntungan, reksa dana saham dan saham pada dasarnya juga memiliki beberapa perbedaan walaupun tidak terlalu signifikan. Ketika memilih untuk menanam modal di instrumen saham, trader atau investor bisa memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham, atau bisa juga disebut sebagai capital gain. Keuntungan investasi saham juga bisa bersumber dari pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan penerbitnya. 

Di sisi lain, potensi keuntungan reksa dana saham secara umum tergantung dari pertumbuhan nilai UP atau Unit Pemilikan. Kenaikan nilai UP tersebut ditentukan oleh beberapa faktor, seperti kinerja produk saham di portofolio reksa dana dan jumlah dana kelolaan Manajer Investasi.

Dengan potensi keuntungan yang berbeda tersebut, strategi dan fokus investor saham dan reksa dana saham perlu disesuaikan. Umumnya, reksa dana saham lebih cocok dipilih oleh investor pemula yang masih awam dengan dunia investasi atau teknik analisis sehingga belum bisa menentukan sendiri produk saham yang optimal untuk dibeli.

Prosedur Pencairan Dana

Perbedaan reksa dana saham dan saham yang terakhir berkaitan dengan prosedur pencairan dananya. Pada saham, investor bisa melakukan penjualan ketika diinginkan dengan proses yang lebih simpel dan ringkas. Ketika melakukan order penjualan saham, dananya bisa diterima di RDI atau Rekening Dana Investor setelah 2 hari bursa T+2 pasca tanggal transaksi. 

Di lain sisi, proses pencairan reksa dana saham relatif lebih lama dan panjang karena melibatkan lebih banyak pihak, seperti Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Umumnya, proses pencairan reksa dana saham membutuhkan waktu sekitar 7 hari kerja pasca pesanan penjualan dilakukan. Meski masih tergolong likuid, tapi lama waktu pencairan yang lebih lama di reksa dana saham ini penting dipahami agar tak berisiko memicu masalah keuangan saat dihadapkan kebutuhan mendesak.  

Bandingkan Perbedaan Reksa Dana Saham dan Saham agar Tak Salah Tentukan Pilihan

Meski sama-sama instrumen investasi pada pasar modal, reksa dana saham dan saham ternyata memiliki beberapa perbedaan yang penting untuk dipahami para investornya. Mulai dari aspek pengelolaan dana, risiko, potensi keuntungan, hingga prosedur pencairan dana antara keduanya sedikit banyak memiliki perbedaan. Nah, agar tak salah menentukan pilihan, bandingkan perbedaan reksa dana saham dan saham di atas serta sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan Anda.