Ingin Tahu Arti Redemption saat Investasi? Ini Pengertian dan Waktu Terbaik Melakukannya
Semakin dalam menyelami dunia investasi, Anda pasti menyadari jika ada banyak sekali istilah baru yang belum Anda mengerti atau bahkan dengar sebelumnya. Tentunya, ketika melihat ada istilah baru yang tak dipahami artinya, Anda perlu mencari tahu secepatnya maksud dari istilah tersebut. Salah satunya adalah redemption.
Redemption sendiri adalah istilah yang sering ditemui oleh investor reksa dana. Pasalnya, istilah tersebut erat kaitannya dengan aktivitas transaksi investor reksa dana dan menjadi salah satu kunci penting agar bisa lancar berinvestasi di instrumen tersebut.
Lantas, apa yang sebenarnya dimaksud dengan redemption dalam konteks investasi reksa dana? Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan lengkap tentang apa itu redemption dalam investasi dan waktu terbaik untuk melakukannya berikut ini.
Pengertian Redemption dalam Investasi
Secara bahasa, redemption adalah kata dalam bahasa Inggris yang bisa diartikan sebagai penebusan dalam bahasa Indonesia. Tapi, dalam konteks investasi, redemption memiliki arti penjualan kembali atau pencairan unit penyertaan produk reksa dana. Sehingga, investor pasti akan menemui istilah ini ketika bertransaksi reksa dana.
Sebagai investor pemula, redemption menjadi salah satu istilah yang penting dipahami artinya sejak awal. Pasalnya, aktivitas tersebut berkaitan dengan aktivitas jual beli reksa dana. Sehingga ketika investor ingin melepas kepemilikan modalnya di sebuah produk reksa dana, mereka akan melakukan yang namanya transaksi redemption.
3 Waktu Terbaik Melakukan Redemption Reksa Dana
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, redemption adalah istilah yang merujuk pada aktivitas penjualan kembali atau pencairan unit penyertaan produk reksa dana. Artinya, investor reksa dana pasti akan melakukan redemption jika ingin menarik kembali modalnya di sebuah produk reksa dana, baik itu untuk merealisasikan keuntungan, meminimalkan risiko kerugian, atau sebagainya.
Mengetahui hal tersebut, investor tidak boleh sembarangan dalam melakukan penarikan dana tersebut agar mampu mengoptimalkan hasil investasi reksa dananya. Jika salah mengambil langkah, bukan tidak mungkin Anda akan menelan kerugian dari investasi reksa dana, atau juga melewatkan potensi keuntungan.
Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah 3 waktu terbaik melakukan redemption reksa dana yang bisa Anda pertimbangkan.
1. Membutuhkan Dana untuk Kebutuhan Mendesak
Semua orang yang berinvestasi pasti memiliki tujuan untuk mendapatkan imbal hasil seiring waktu dan meningkatkan kondisi keuangannya. Tapi, tidak jarang di tengah upaya tersebut, masalah finansial mendesak muncul dan mengharuskan Anda untuk mencairkan dana investasi agar bisa mengatasinya.
Di kondisi tersebut, melakukan redemption sah-sah saja dilakukan karena bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Sebagai contoh, Anda bisa mencairkan dana investasi reksa dana untuk membayar biaya rumah sakit, biaya pendidikan, atau sebagainya. Jika tidak segera dipenuhi, bukan tidak mungkin kebutuhan mendesak tersebut akan berakibat fatal.
Namun, pahami jika proses redemption membutuhkan waktu agar dananya bisa sampai ke rekening bank Anda. Biasanya, lama waktu pencairan reksa dana adalah 3 sampai 7 hari kerja. Hal ini dikarenakan dibutuhkan proses dan persetujuan dari sejumlah pihak, seperti Manajer Investasi dan Bank Kustodian, untuk bisa mengembalikan uang investor reksa dana.
2. Melihat Potensi Penurunan Nilai Reksa Dana
Waktu terbaik melakukan redemption selanjutnya adalah saat Anda melihat adanya potensi penurunan nilai pada produk reksa dana. Dengan segera melakukan pencairan dana, Anda bisa meminimalkan risiko penurunan modal investasi di produk tersebut serta segera merealisasikan keuntungan yang telah diraih selama ini. Pun jika sedang merugi, Anda mampu menghindari risiko kerugian lebih lanjut dengan melakukan redemption secepat mungkin.
Walaupun begitu, pastikan lebih dulu potensi penurunan nilai reksa dana ini dengan akurat agar langkah redemption menjadi keputusan yang tepat untuk diambil. Sebab, jika ternyata anggapan penurunan nilai reksa dana adalah false signal alias sinyal palsu, atau bahkan yang terjadi adalah kenaikan nilai, Anda bisa kehilangan kesempatan mendulang cuan.
Jadi, observasi lebih dulu faktor yang memicu perubahan harga reksa dana agar mampu mengambil keputusan investasi secara tepat.
3. Ingin Melakukan Rebalancing Portofolio
Yang terakhir, Anda boleh melakukan redemption jika ingin rebalancing portofolio investasi. Jika kinerja reksa dana dirasa kurang memuaskan dan tak sesuai ekspektasi, Anda bisa saja mencairkan dananya untuk dialihkan ke produk lain yang lebih menjanjikan. Tujuannya agar bisa menggaet potensi keuntungan lebih tinggi sesuai keinginan dan rencana investasi.
Sering Ditemui, Pastikan Tak Bingung Pahami Arti Redemption saat Investasi
Sebenarnya, redemption adalah istilah dalam transaksi reksa dana yang berarti mencairkan atau mengembalikan unit penyertaan investor. Proses pencairan tersebut biasa dilakukan untuk menarik kembali dana investasi di sebuah produk reksa dana. Karena memiliki peran yang begitu penting tersebut, pastikan untuk memahami arti redemption agar lebih lancar berinvestasi.