Panduan Lengkap Investasi Reksa Dana Obligasi untuk Investor Pemula

Banyak orang tentu memahami jika menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai nilainya akan semakin berkurang karena tergerus inflasi. Karenanya, kini instrumen investasi mulai banyak dilirik karena dianggap mampu melindungi nilai kekayaan dari bahaya inflasi. Salah satu instrumen investasi yang cukup populer dan menarik untuk dibahas adalah reksa dana obligasi. 

Reksa dana kerap dianggap sebagai terobosan besar di dunia investasi karena membuat mayoritas masyarakat mampu menjangkau produk keuangan tersebut. Lantas, seperti apa sih aktivitas investasi di produk reksa dana obligasi dan tingkat risikonya?

Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang reksa dana obligasi dan segala hal penting seputarnya, simak panduan lengkap berikut ini. 

Apa Itu Reksa Dana Obligasi?

Reksa dana obligasi adalah jenis produk reksa dana di mana Manajer Investasi menghimpun dana dari banyak investor sekaligus. Kemudian, mayoritas dana investasi yang terkumpul tersebut akan ditempatkan pada instrumen surat utang atau obligasi dengan waktu jatuh tempo 1 tahun, baik yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun korporasi. 

Bagi yang belum tahu, obligasi merupakan surat pernyataan utang yang berisikan kontrak atau janji mengenai pembayaran kembali utang pokok serta kupon bunga selama kurun waktu yang sudah ditentukan.

Jenis-Jenis Reksa Dana Obligasi

Secara umum, reksa dana obligasi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. Pemerintah

    Reksa dana obligasi pemerintah memiliki komposisi portofolio investasi berisikan sejumlah obligasi paling aman, yakni surat utang yang ditawarkan dan diterbitkan pemerintah Indonesia. Produk jenis ini diyakini paling minim risiko karena pengembalian pokok utang dan kupon bunga dijamin pemerintah sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang. 

  2. Korporasi

    Jenis lainnya adalah reksa dana obligasi korporasi yang berisikan obligasi korporasi. Dibandingkan dengan reksa dana obligasi pemerintah, produk ini memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi, walaupun potensi keuntungan yang diperoleh investor juga lebih menjanjikan tergantung dari kinerjanya. 

    Saat perusahaan penerbit obligasi mendapatkan keuntungan, investor juga akan memperoleh keuntungan. Di sisi lain, jika perusahaan merugi, investor juga berisiko mengalami kerugian yang setara. 

    Sehingga, bisa dipahami jika fluktuasi pada produk reksa dana ini terbilang besar. Walaupun begitu, jika investor mendambakan potensi keuntungan lebih besar, reksa dana obligasi korporasi lebih pas dijadikan pilihan dibandingkan obligasi pemerintah. 

  3. Campuran

    Selain itu ada reksa dana obligasi campuran di mana komposisinya berfokus terhadap surat utang korporasi. Hanya saja, surat utang atau obligasi yang dibeli terdiri atas sejumlah usaha atau korporasi. Sehingga, potensi keuntungan yang diperoleh investor beragam, termasuk pada risiko kerugiannya yang mampu diminimalkan. 

Keuntungan Investasi Reksa Dana Obligasi

Jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain, reksa dana obligasi tentu mempunyai banyak keunggulan yang membuatnya lebih menarik di mata investornya, antara lain:

  1. Likuiditas Tinggi

    Keuntungan yang pertama, investasi di reksa dana obligasi memudahkan investornya untuk mencairkan dana kapan pun ketika dibutuhkan tanpa ada risiko terkena biaya penalti. Umumnya, Anda hanya perlu menunggu selama 3 sampai 7 hari kerja untuk dapat mencairkan dana investasi di produk ini. Dengan likuiditas yang terbilang tinggi tersebut, investasi reksa dana obligasi dianggap aman dan praktis, serta bisa dijadikan sebagai opsi dana darurat ketika dibutuhkan.

  2. Ramah di Kantong

    Investasi di produk ini juga tak menguras dompet. Pasalnya, Anda bisa menanam modal di reksa dana obligasi dengan nominal mulai dari 10 ribu rupiah saja. Sehingga, produk ini mampu dijangkau oleh masyarakat dari lebih banyak kalangan tanpa berisiko terhalang masalah ekonomi. 

  3. Instan Diversifikasi Risiko

    Keuntungan yang terakhir, reksa dana obligasi memberikan diversifikasi instan bagi para investornya karena Manajer Investasi secara aktif mengelola portofolio. Berdasarkan pertimbangan dan hasil analisis yang jelas, Manajer Investasi akan menentukan komposisi portofolio reksa dana agar mampu memberi imbal hasil optimal.

    Saat ada obligasi yang kinerjanya tidak menjanjikan, Manajer Investasi bakal langsung mengalihkan modal di dalamnya ke produk lain. Sehingga, secara tak langsung Anda mendiversifikasi investasi untuk meminimalkan risikonya.

Risiko Investasi Reksa Dana Obligasi

Di balik keunggulannya di atas, reksa dana obligasi mempunyai beberapa risiko dan kekurangan yang penting Anda pahami, yaitu:

  1. Aset Tak Dipegang Sendiri

    Reksa dana adalah produk keuangan di mana investor harus menyetor modal ke Manajer Investasi. Dalam kata lain, aset pada reksa dana obligasi tak Anda pegang sendiri karena berada di tangan Manajer Investasi. 

  2. Imbal Hasil Tergantung Inflasi dan Suku Bunga 

    Dalam konteks reksa dana, imbal hasil yang diberikan amat bergantung terhadap inflasi dan suku bunga. Saat bunga sedang meninggi, kinerja dari reksa dana obligasi biasanya akan menurun. Pun sebaliknya, saat suku bunga dan inflasi mulai menurun, geliat obligasi akan meningkat dan mampu mengoptimalkan keuntungan. 

Beda Reksa Dana Obligasi dan Obligasi Biasa

Lalu, bagaimana perbandingan antara investasi di produk reksa dana obligasi dibanding obligasi biasa? Jika melihat dari aspek modal awal, risiko fluktuasi, dan tingkat likuiditasnya, berikut perbedaan antara reksa dana obligasi dengan obligasi biasa. 

Aspek

Reksa Dana Obligasi

Obligasi

Modal Awal

Terjangkau karena investasi bisa dimulai dengan modal 10 ribu saja.

Modal yang diperlukan terbilang besar karena minimal pembelian 1 juta rupiah tergantung jenis obligasi.

Risiko Fluktuasi

Perhitungan NAB atau Nilai Aktiva Bersih dilakukan Manajer Investasi dari angka 1000. Kemudian NAB menjadi dasar hitung aset unit yang dipunyai investor. Artinya, investor tak terikat jangka waktu pihak penerbit obligasi dalam melakukan pelunasan.

Apabila penerbit obligasi sudah melunasi kewajibannya, nilai obligasi bisa diasumsikan di bawah atau di atas 100 persen. Lalu, investor bakal mendapatkan nilai setara 100 persen tersebut. Penentuan nilai obligasi bergantung dari fluktuasi harga, dan imbal hasilnya sesuai pada jangka waktu pelunasan obligasi. 

Tingkat Likuiditas

Likuiditas dari reksa dana obligasi terbilang tinggi dan bisa dicairkan kapan pun.

Likuiditas obligasi lebih terbatas karena pengembalian pokok investasi hanya saat jatuh tempo.

Lebih Aman dan Fleksibel Berinvestasi di Reksa Dana Obligasi

Pada intinya, reksa dana obligasi adalah salah satu opsi investasi praktis yang bisa dipilih oleh investor. Dengan risiko sedang dan potensi imbal hasil yang menarik, jenis reksa dana ini ideal dijadikan pilihan untuk tujuan investasi jangka menengah, misalnya 1 sampai 3 tahun. Yang terpenting, pilih produk reksa dana yang terbukti legal dan terdaftar di OJK atau Otoritas Jasa Keuangan agar mampu meminimalkan risikonya!