Mengenal Lebih Dekat Reksa Dana Tertutup, Instrumen Investasi Favorit Investor Pemula

Banyak dari Anda pasti setuju jika reksa dana adalah instrumen investasi yang cocok dipilih oleh investor pemula. Tapi, tahukah Anda jika ada banyak pilihan produk reksa dana dengan karakteristik dan keunggulannya tersendiri? Salah satunya adalah reksa dana tertutup. 

Dibandingkan dengan reksa dana pada umumnya, reksa dana tertutup memiliki keunikan di mana pemiliknya tak bisa menjual kembali saham maupun unit penyertaan tersebut pada Manajer Investasi. Sehingga, penjualan kembali hanya bisa dilakukan via mekanisme perdagangan pada bursa efek di pasar sekunder. 

Tentunya, ada strategi khusus yang perlu dilakukan oleh investor agar mampu memaksimalkan potensi reksa dana jenis ini. Tanpa panjang lebar lagi, berikut adalah panduan lengkap yang bisa Anda simak untuk memahami pengertian, jenis, hingga tips investasi di reksa dana tertutup.

Pengertian Reksa Dana Tertutup

Jadi, apa itu reksa dana tertutup? Secara sederhana, reksa dana jenis ini bisa diartikan sebagai produk di mana pemilik saham ataupun pemegang unitnya tak bisa melakukan penjualan kembali ke pihak Manajer Investasi. Sehingga, penjualan kembali hanya dapat dilakukan via mekanisme perdagangan pada bursa efek. 

Selain itu, reksa dana ini juga tertutup pada investor yang ingin menanam modal di luar dari masa penawaran serta memiliki jumlah unit penyertaan yang tetap. Saat target dana sebuah produk telah tercapai serta masa penawarannya berakhir, investor reksa dana tertutup tak dapat membeli unit penyertaan lagi. Pun ketika dana yang dihimpun telah mencapai nominal tertentu, investor tak dapat lagi melakukan penarikan terhadap dana investasinya. 

Meski memiliki cara kerja yang unik tersebut, harga reksa dana tertutup masih bisa berfluktuasi menyesuaikan tingkat penawaran dan permintaannya pada pasar sekunder. Umumnya, harga jual kembali dari aset ini di bawah Net Asset Value atau NAV alias nilai per unitnya. Sehingga, investor bisa mendapat keuntungan ketika membelinya di harga diskon pada pasar sekunder. 

Biasanya, reksa dana tertutup terdiri atas obligasi serta efek utang. Karenanya, instrumen investasi tersebut kerap dianggap ideal dibeli oleh investor pemula yang memiliki profil risiko rendah atau konservatif. 

Jenis Reksa Dana Tertutup

Secara umum, reksa dana tertutup bisa dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu reksa dana terproteksi dan reksa dana ETF atau Exchange Traded Fund. Berikut penjelasan dari kedua jenis reksa dana tertutup tersebut. 

1. Reksa Dana Terproteksi

Sesuai namanya, reksa dana terproteksi mampu menjamin perlindungan terhadap pokok investasi investor ketika jatuh tempo. Terkait hal tersebut, Manajer Investasi menentukan jangka waktu investasinya, sekaligus memastikan imbal hasilnya terukur selama periode waktu tersebut. 

Tapi, sebelum periode berakhir atau jatuh tempo, tak ada jaminan jika pokok investasi di produk ini terproteksi. Walaupun begitu, bisa dibilang risiko, manfaat, dan kewajiban yang dimiliki oleh investor reksa dana terproteksi tak jauh berbeda dengan reksa dana pada umumnya. 

2. Reksa Dana ETF

Sementara untuk reksa dana ETF adalah produk dengan unit penyertaan yang merujuk kepada indeks pasar serta sistem transaksinya, misalnya saham pada bursa efek. Sehingga, investor produk ini dapat lebih mudah mencermati kinerjanya. 

Tips Berinvestasi Reksa Dana Tertutup

Agar bisa lebih optimal berinvestasi di reksa dana tertutup, ada beberapa hal yang penting Anda ketahui terkait cara menanam modal di reksa dana tertutup. Berikut 3 tips yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan investasi reksa dana tertutup. 

1. Pahami Produk yang Ingin Dibeli

Sebelum berinvestasi, Anda wajib memahami dulu jenis produk yang akan dibeli. Untuk reksa dana, cek prospektus yang diterbitkan oleh Manajer Investasi. Pada prospektus, ada banyak informasi penting yang perlu dipahami investor sebelum membeli produknya, seperti tujuan, Bank Kustodian, pengelola, alokasi dana, serta beragam informasi lain terkait Manajer Investasi. 

2. Kenali Potensi Keuntungan

Setiap instrumen investasi pasti menawarkan potensi keuntungan yang berbeda dan sebanding dengan tingkat risikonya. Hal ini tentu saja berlaku pada reksa dana tertutup sehingga sebagai investor Anda harus memastikan peluang keuntungannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

Tidak hanya itu, pahami jika potensi keuntungan dari investasi di reksa dana tertutup juga bisa berasal dari pembelian unit penyertaan dari investor lain pada pasar sekunder. Imbal hasil ini bisa didapatkan ketika membeli reksa dana tertutup di harga lebih rendah dibanding harga per unit reksa dananya.

3. Cermati Skema Transaksi

Tips yang terakhir, cermati tentang skema transaksi reksa dana tertutup yang hanya bisa dilakukan di periode waktu tertentu. Berbeda dengan reksa dana lain, reksa dana tertutup hanya bisa dijual kembali ke investor lain pada pasar sekunder dan tak berlaku ke Manajer Investasi. 

Kenali Cara Kerjanya agar Tak Keliru Ambil Langkah Investasi Reksa Dana Tertutup

Intinya, reksa dana tertutup adalah jenis reksa dana yang hanya bisa ditransaksikan di pasar sekunder ke investor lain di luar periode penawarannya. Selayaknya reksa dana jenis lain, produk ini juga mengalami fluktuasi harga yang bisa menjadi sumber imbal hasil bagi investornya. Karenanya, pahami cara tepat berinvestasi reksa dana tertutup ini agar mampu memaksimalkan potensinya demi meraih tujuan finansial Anda lebih mudah.