Praktis Pindahkan Aset Investasi dengan Switching Reksa Dana, Ini Pengertian dan Tujuannya
Kemudahan dalam investasi reksa dana membuat banyak orang tertarik untuk mulai menanam modal di instrumen tersebut. Tidak hanya ramah pemula, investasi reksa dana juga bisa dimulai dengan modal terjangkau sehingga bisa diakses oleh masyarakat dari segala kalangan. Di samping itu, saat ini ada banyak aplikasi investasi digital yang memudahkan Anda investasi reksa dana dari smartphone, kapan saja dan di mana saja.
Berbicara soal investasi reksa dana, apakah Anda pernah mendengar tentang istilah switching? Bagi yang gemar bertransaksi di aplikasi investasi online, switching reksa dana adalah istilah yang pasti tidak asing lagi terdengar di telinga. Pasalnya, istilah tersebut merupakan salah satu aktivitas transaksi reksa dana yang umum dilakukan para investornya.
Tentunya, agar bisa memaksimalkan aktivitas investasi reksa dana, istilah switching tentu perlu dipahami maksudnya, termasuk manfaatnya bagi investor. Nah, untuk memahaminya lebih lanjut, berikut terangkum penjelasan lengkap mengenai switching reksa dana dan tujuannya dalam aktivitas investasi.
Apa Itu Proses Switching Reksa Dana
Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan switching reksa dana? Switching atau pengalihan adalah aktivitas transaksi reksa dana yang dilakukan untuk memindahkan aset investasi dari sebuah reksa dana ke produk reksa dana lain. Proses pemindahan aset investasi tersebut dilakukan tanpa melakukan penarikan dana dari rekening pribadi investor.
Dalam kata lain, switching reksa dana adalah kegiatan memindahkan modal investasi investor yang telah ada di sebuah produk reksa dana untuk dimasukkan ke produk lain. Proses tersebut umumnya dilakukan pada platform investasi yang sama, serta dari reksa dana ke produk reksa dana lain dari Manajer Investasi sama.
Melalui jenis transaksi ini, Anda bisa lebih mudah menyesuaikan portofolio investasi dengan tujuan keuangan serta kondisi pasar yang mungkin berubah seiring waktu. Jadi, potensi keuntungan yang diperoleh pun menjadi lebih optimal dan sekaligus mampu meminimalkan risiko kerugian.
Tujuan Switching Reksa Dana
Sebagai salah satu transaksi yang umum dilakukan oleh investor reksa dana, ada beberapa tujuan kenapa switching dilakukan, antara lain:
1. Menyesuaikan Fluktuasi Kondisi Pasar
Jika sudah cukup lama berkecimpung di dunia investasi, Anda pasti menyadari jika kondisi pasar pasti mengalami perubahan dan fluktuasi seiring waktu. Tergantung dari pergerakan ekonomi, potensi dan risiko instrumen investasi juga pasti akan berubah. Karenanya, Anda perlu rutin mengevaluasi portofolio investasi dan melakukan switching sesuai fluktuasi kondisi pasar.
Sebagai contoh, Anda mempunyai aset pada reksa dana pasar uang. Lalu, suatu saat Anda melihat berita tentang adanya kenaikan suku bunga yang membuat peluang investasi di reksa dana obligasi menjadi lebih menjanjikan. Mengetahui hal tersebut, Anda memutuskan untuk melakukan switching dari reksa dana pasar uang ke reksa dana obligasi.
2. Mendiversifikasi Portofolio
Manfaat lain dari melakukan switching reksa dana adalah mendiversifikasi portofolio. Diversifikasi sendiri adalah strategi yang berguna untuk meminimalkan risiko kerugian saat berinvestasi.
Dengan switching, Anda bisa lebih mudah memindahkan aset investasi ke produk reksa dana berbeda ketika diinginkan sebagai langkah diversifikasi. Misalnya, Anda bisa mengalihkan sebagian dana dari reksa dana pasar uang ke reksa dana obligasi ataupun saham.
Mengoptimalkan Performa Investasi
Dengan jenis yang berbeda, produk reksa dana pasti mempunyai peluang dan risiko yang tak sama. Pun dari kategori yang sama, antar produk reksa dana bisa memiliki performa dan potensi keuntungan berbeda. Karenanya, ada kalanya Anda perlu melakukan switching reksa dana untuk mengoptimalkan kinerja investasi agar bisa mendulang keuntungan maksimal di masa depan.
3. Lebih Fleksibel Mengelola Aset Investasi
Tujuan switching reksa dana yang terakhir adalah memberi fleksibilitas tinggi untuk investor dalam mengubah alokasi modal investasinya sesuai kebutuhan, tujuan keuangan, ataupun kondisi pasar. Sebagai contoh, dulu Anda mempunyai tujuan investasi jangka panjang dengan durasi 5 tahun serta berinvestasi di produk reksa dana saham. Kemudian, setelah 3 tahun berselang, tujuan investasi tersebut tentu berubah menjadi jangka menengah dan perlu penyesuaian risiko.
Sehingga, Anda mengalihkan aset investasi dari reksa dana saham ke reksa dana obligasi atau pendapatan tetap. Switching tentu juga perlu dilakukan lagi ketika jangka waktu investasi tersisa 1 tahun di mana Anda harus mengalihkan dana ke produk yang lebih rendah risiko seperti reksa dana pasar uang. Jadi, adanya switching reksa dana ini memudahkan Anda memindahkan alokasi dana investasi sesuai kebutuhan.
Manfaatkan Fitur Switching Reksa Dana Biar Lebih Praktis dan Hemat Biaya
Adanya fitur switching reksa dana bisa memudahkan investor yang ingin mengalihkan dana investasinya ke produk reksa dana berbeda. Selain lebih praktis, hal ini juga bisa membuat pengeluaran investasi lebih hemat. Pasalnya, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya administrasi dan biaya transaksi ketika menjual dan membeli reksa dana karena bisa mengalihkannya secara langsung.