Jadi Sumber Imbal Hasilnya, Yuk Cari Tahu Aturan dan Jenis Bunga Obligasi

Berbicara soal instrumen investasi, siapa yang tidak mengenal obligasi? Di antara para investor di pasar modal, obligasi dikenal sebagai instrumen investasi yang tidak pernah sepi peminat. Sebagai surat utang yang diterbitkan pihak terutang pada pihak berpiutang, investasi obligasi menawarkan potensi investasi yang menjanjikan dan tergolong aman. 

Dari cara kerjanya, investor obligasi bisa mendapatkan imbal hasil dari bunga yang dibayarkan seiring waktu hingga jatuh tempo. Tapi, seperti apa sih sistem pemberian bunga obligasi ini bagi investor? Juga, apa saja jenis bunga obligasi yang perlu dipahami dan dipertimbangkan sebelum menanam modal di instrumen tersebut?

Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang bunga obligasi, simak penjelasan tentang aturan dan jenisnya berikut ini.

Tentang Bunga Obligasi dan Aturannya

loader

Bunga Obligasi

Sebagai instrumen investasi, salah satu daya tarik yang dimiliki obligasi adalah sistem imbal hasil berupa bunga yang diberikannya. Bunga obligasi sendiri adalah kupon yang harus diberikan oleh pihak penerbit ke pihak penerima obligasi. Dalam kata lain, investor obligasi akan mendapatkan kupon bunga ini sebagai salah satu sumber keuntungannya berinvestasi di produk tersebut. 

Sesuai dengan aturan yang tertuang pada PP Nomor 91 Thn. 2021 Pasal 1, obligasi diartikan sebagai imbalan yang didapatkan dengan bentuk bunga, bagi hasil, diskonto, atau penghasilan sejenis lain. Bunga obligasi tersebut adalah suatu keuntungan yang sering kali disebut dengan istilah kupon. 

Terkait hal tersebut, tingkat bunga obligasi tak bisa ditentukan besaran atau nominalnya. Hal tersebut dikarenakan bunga obligasi akan disesuaikan dengan jenisnya serta bergantung dengan kebijakan atau ketentuan dari pihak penerbit obligasi yang bersangkutan. 

Namun, satu hal yang pasti terkait bunga obligasi ini, besarannya akan selalu lebih tinggi dibanding bunga tabungan atau bunga deposito. Sehingga, hal tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan investor untuk lebih memilih menanam modal di instrumen investasi ini dibanding menabung di bank atau deposito. 

Investor juga bisa mendapatkan sumber keuntungan tambahan dari investasi obligasi melalui capital gain saat berhasil menjualnya di harga lebih tinggi pada pasar sekunder. Namun, transaksi obligasi di pasar sekunder hanya berlaku pada jenis obligasi tertentu, dan harganya terus berfluktuasi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. 

Jenis Bunga Obligasi yang Penting Diketahui Investor

Setiap obligasi yang diterbitkan pasti memiliki sistem bunga sebagai sumber imbal hasil utama yang ditawarkan. Tapi, tahukah Anda jika ada banyak jenis bunga obligasi yang berlaku pada produk tersebut? Ada 4, berikut penjelasan tentang jenis bunga obligasi. 

  1. Bunga Tetap atau Fixed Rate

    Jenis bunga obligasi yang pertama adalah bunga tetap atau fixed rate. Dengan jenis bunga ini, obligasi menawarkan kupon dengan tingkat bunga tetap atau tidak berubah dari awal penerbitan hingga jatuh tempo.

    Dengan sistem ini, ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor obligasi. Salah satunya adalah imbal hasil yang stabil dan keuntungan yang dapat diperkirakan sejak awal agar bisa disesuaikan dengan tujuan maupun kebutuhan investasi. Keuntungan lain adalah sistem bunga ini tidak terpengaruh dengan fluktuasi bunga acuan.

  2. Bunga Mengambang atau Floating Rate

    Berbeda dengan bunga tetap, penerbit obligasi juga bisa menerapkan jenis bunga mengambang atau floating rate. Sesuai namanya, bunga obligasi jenis ini ditawarkan dengan nilai yang bisa berubah seiring waktu. 

    Perubahan tingkat bunga obligasi tersebut tergantung dari sejumlah faktor penentu, seperti indeks pasar uang. Walaupun tingkat bunganya bisa berubah, tapi obligasi jenis ini mempunyai batas minimal terkait besaran kupon yang diperoleh investor. 

    Artinya, terlepas dari faktor penentunya, imbal hasil yang diperoleh investor tidak akan lebih rendah dari kupon bunga minimalnya. Ketentuan batas minimal bunga obligasi ini pun telah ditentukan sejak awal sehingga bisa memudahkan investor dalam mengatur rencana investasinya di produk ini. 

  3. Coupon Bonds

    Selanjutnya ada coupon bonds, yaitu jenis bunga obligasi yang secara berkala memberi kupon pada investornya. Dengan sistem tersebut, kupon akan diberikan ke pihak investor dengan nominal tertentu sesuai kesepakatannya bersama pihak penerbit obligasi. 

  4. Zero Coupon Bonds

    Terakhir ada zero coupon bonds, di mana sesuai namanya obligasi tak menyertakan pemberian bunga alias tanpa bunga pada investornya. Lantas, dari mana sumber keuntungan yang berinvestasi di obligasi jenis ini?

    Dengan bunga 0 persen, investor zero coupon bonds memperoleh imbal hasil dari selisih harga jual diskonto. Tak hanya itu, investor juga bisa memperoleh keuntungan dari selisih harga awal obligasi ketika diperjualbelikan kembali di pasar sekunder. Obligasi dengan jenis bunga ini biasanya mempunyai jangka waktu 1 tahun sampai 10 tahun.

Sesuaikan Jenis Bunga Obligasi dengan Kebutuhan Sebelum Memilihnya

Sebagai sumber keuntungan utamanya, investor tentu perlu memahami tentang bunga obligasi dan beragam jenisnya. Sebab, dengan sistem yang berbeda, investor harus menyesuaikan bunga obligasi dengan kebutuhan investasinya, apakah itu bunga tetap, bunga mengambang, atau zero coupon. Barulah dengan begitu imbal hasil obligasi bisa dimaksimalkan untuk mewujudkan tujuan investasi.