Investasi Lebih Aman dengan Diversifikasi, Ini Pengertian dan Manfaatnya bagi Investor

Di dunia investasi, risiko dan keuntungan adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Untuk bisa memaksimalkan keuntungan, Anda harus bersiap menghadapi risiko kerugian yang tak kalah tingginya. Oleh karena itu, bagi setiap investor, memahami strategi untuk meminimalkan risiko sangat penting untuk dilakukan. 

Salah satu strategi investasi yang penting untuk Anda pahami adalah diversifikasi. Diversifikasi investasi adalah strategi untuk menekan risiko kerugian dari produk atau instrumen investasi pada portofolio. Dengan strategi ini, Anda bisa memperkecil risiko penurunan nilai investasi yang mungkin terjadi di masa depan. 

Namun, seperti apa sih cara melakukan diversifikasi investasi ini dengan tepat dan benar? Nah, untuk memahami tentang apa itu diversifikasi, termasuk manfaat, jenis, dan beragam hal penting seputarnya, simak panduan lengkapnya berikut ini. 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!

Mulai Investasi Reksa Dana Sekarang!  

Pengertian Diversifikasi

loader

Pada dasarnya, diversifikasi investasi bisa dipahami sebagai strategi untuk meminimalkan risiko kerugian karena kondisi pasar modal yang tidak menentu. Pengertian diversifikasi lainnya adalah strategi di mana investor mengalokasikan modalnya di sejumlah instrumen sekaligus untuk menekan risiko kerugian akibat penurunan nilai investasi yang terjadi secara tidak terduga.

Dengan menempatkan dana di beberapa jenis aset atau instrumen investasi, risiko kerugian karena penurunan harga pada salah satu instrumen bisa dikurangi dengan kenaikan harga di instrumen lain. Strategi ini menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko ketika berinvestasi karena biasanya penurunan nilai di suatu instrumen investasi akan menaikkan nilai di instrumen investasi lainnya.

Pun penurunan nilai di sebuah instrumen investasi bisa lebih rendah ketimbang penurunan harga di instrumen investasi lainnya. Dalam kata lain, strategi ini bisa membantu Anda sebagai investor untuk meminimalkan kerugian daripada menempatkan seluruh dana investasi di satu instrumen saja.   

Manfaat Diversifikasi Investasi

Ada banyak alasan kenapa diversifikasi menjadi strategi investasi yang wajib dilakukan oleh semua investor. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah manfaat diversifikasi investasi. 

  1. Mengetahui Strategi Investasi Terbaik

    Dengan strategi ini, Anda bisa lebih aman menjelajahi strategi dan produk investasi yang terbaik untuk dipilih. Investor mampu bereksperimen dengan membagi sebagian dana investasinya di sejumlah instrumen berbeda sesuai kebutuhan serta kondisi pasar. 

    Yang pasti, ketika melakukan hal ini, Anda wajib memperhatikan sejumlah hal, misalnya profil risiko, jangka waktu, serta tujuan investasi. Dengan begitu, mengetahui strategi investasi terbaik akan bisa dilakukan ketika melakukan diversifikasi.  

  2. Meminimalkan Risiko Investasi

    Manfaat diversifikasi yang utama adalah meminimalkan risiko kerugian saat investasi. Sesuai kata pepatah untuk tak meletakkan semua telur dalam satu keranjang, Anda bisa menghindari risiko kerugian signifikan dengan menyebar modal investasi di sejumlah instrumen sekaligus. Dengan begitu, ketika salah satu instrumen mengalami kinerja yang buruk, performa dan keuntungan di instrumen lain tetap bisa mengangkat nilai portofolio investasi Anda. 

  3. Menghindari Ketergantungan pada Suatu Instrumen Investasi

    Manfaat diversifikasi lainnya adalah menghindari ketergantungan terhadap salah satu instrumen investasi. Alasannya karena setiap instrumen pasti mempunyai risiko dan keuntungan tersendiri yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan serta tujuan investasi. Dengan menemukan pola investasi yang tepat, Anda bisa memaksimalkan potensi keuntungan di instrumen lain tanpa mengandalkan peluang di salah satu produk saja.  

  4. Mengoptimalkan Keuntungan Investasi

    Strategi diversifikasi investasi juga bisa menjadi opsi untuk mengoptimalkan keuntungan sekaligus menekan kerugian. Hal ini tentu bisa dicapai ketika Anda cermat dalam memilih instrumen investasi menyesuaikan tujuan dan kondisi di pasar modal. 

Jenis Diversifikasi

Setelah memahami manfaatnya, Anda tentu penasaran dengan jenis diversifikasi yang biasa dilakukan oleh investor. Berikut adalah beberapa jenis diversifikasi yang ideal dipilih untuk menekan risiko investasi. 

  1. Diversifikasi Kelas Aset

    Jenis diversifikasi ini dilakukan dengan memilih kelas aset berbeda saat berinvestasi. Misalnya, Anda menempatkan sebagian modal investasi di instrumen reksa dana, saham, obligasi, dan uang tunai. Setiap kelas aset tersebut mempunyai karakteristik berbeda, termasuk dalam hal risiko serta likuiditas. 

    Sebagai contoh, Anda bisa menempatkan 80 persen modal investasi di instrumen saham jika memiliki tujuan investasi jangka panjang serta profil risiko agresif. Sementara jika tujuan investasi kurang dari 1 tahun, lebih baik mengalokasikan mayoritas modal investasi di reksa dana pasar uang yang lebih stabil dan aman. Lalu, untuk jangka menengah, misalnya 1 sampai 3 tahun, obligasi menjadi kelas aset ideal untuk dipilih karena risikonya sedang namun tetap mampu memberi imbal hasil menjanjikan. 

  2. Diversifikasi Mata Uang

    Diversifikasi jenis ini dilakukan dengan menyimpan sebagian uang tunai di mata uang yang berbeda. Misalnya, pada saat pandemi virus Korona kemarin, nilai mata uang rupiah dibanding USD anjlok ke angka 16.500. 

    Jika semua dana tunai diletakkan pada rupiah, secara tidak langsung nilainya tergerus dan melemah. Sebaliknya, jika menyimpan uang di USD, Anda bisa mendapatkan keuntungan ketika menukarkannya dengan rupiah ketika nilainya menguat.  

  3. Diversifikasi Geografis

    Selain itu, ada pula jenis diversifikasi geografis yang dilakukan dengan menempatkan modal investasi di produk yang berasal dari sejumlah tempat atau kawasan di dunia dan tak harus menetap. Tujuannya adalah menekan risiko jika kawasan tersebut mengalami kendala yang bisa mempengaruhi nilai investasi. Contohnya adalah berinvestasi di saham perusahaan luar negeri sekaligus dalam negeri.  

  4. Diversifikasi Sektor

    Diversifikasi sektor mengacu pada pemilihan instrumen investasi yang bergerak di sektor atau industri berbeda. Misalnya, Anda membeli saham perusahaan teknologi dan perbankan. Dengan cara ini, ketika kinerja di industri perbankan melandai, saham di perusahaan teknologi masih mampu mendongkrak nilai portofolio. 

Cara Tepat Melakukan Diversifikasi

Tak kalah pentingnya, Anda juga perlu memahami cara tepat melakukan diversifikasi investasi. Berikut beberapa tips diversifikasi yang bisa diterapkan. 

  1. Mengelompokkan Aset Investasi

    Diversifikasi adalah strategi investasi yang dilakukan dengan menempatkan modal investasi di sejumlah aset berbeda. Agar mampu melakukan hal tersebut, Anda perlu mengelompokkan aset atau instrumen investasi lebih dulu. Pengelompokan ini bisa dilakukan sesuai tingkat likuiditas, risiko, maupun potensi keuntungan. 

    Tak hanya itu, kategori aset juga bisa ditentukan berdasarkan kelas, mata uang, geografis, serta sektor. Setelah itu, Anda bisa memilih kelompok aset investasi mana yang sekiranya mampu memberi keuntungan terbaik menyesuaikan kebutuhan, tujuan investasi, serta tren di pasar modal. 

  2. Mengetahui Rasio Aset

    Ketika melakukan diversifikasi, Anda perlu melakukan pengelolaan aset sesuai risiko tertentu. Karenanya, cari tahu dulu perkiraan rasio investasi yang tepat pada pembagian aset. Sebagai contoh, alokasikan 40 persen modal investasi di instrumen saham, 30 persen di instrumen emas, dan 30 persen sisanya di pasar uang sebagai upaya diversifikasi risiko. 

  3. Mencari Tahu Profil Risiko

    Selain itu, diversifikasi adalah strategi yang perlu disesuaikan dengan profil risiko investor. Secara umum, profil risiko investor terbagi menjadi 3 jenis, yaitu konservatif atau risiko rendah, moderat atau risiko sedang, dan agresif atau risiko tinggi. Strategi diversifikasi wajib dilakukan menyesuaikan profil risiko yang dimiliki agar mampu memberi hasil investasi yang maksimal. 

  4. Melakukan Evaluasi Rutin

    Terakhir, pahami jika diversifikasi adalah strategi yang tidak akan bisa berhasil dilakukan hanya dengan sekali percobaan. Dibutuhkan evaluasi secara rutin agar bisa menerapkan strategi ini secara optimal. Barulah dengan begitu Anda bisa menemukan instrumen investasi terbaik untuk dipilih, termasuk rasio alokasi dananya demi memberi hasil keuntungan sesuai ekspektasi. 

Investasi Jauh dari Rasa Khawatir dengan Diversifikasi

Bagi Anda yang takut berinvestasi karena sering kali menelan kerugian, diversifikasi bisa menjadi solusinya. Strategi ini mampu menekan risiko investasi tanpa menghilangkan potensi keuntungannya. Jadi, pastikan untuk melakukan diversifikasi agar bisa berinvestasi tanpa rasa khawatir hingga tujuan finansial tercapai.