Bagaimana Cara Kerja Imbal Hasil dalam Investasi Obligasi? Yuk Bahas Detail!

Beri potensi imbal hasil menjanjikan dengan tingkat risiko yang masih bisa ditoleransi, obligasi menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup diminati masyarakat. Berbentuk surat utang pemerintah atau korporasi, investasi obligasi memiliki ciri khas imbal hasil yang diberikan dalam bentuk kupon dengan tingkat bunga tertentu. 

Namun, dengan cara kerjanya yang unik tersebut, tidak sedikit orang yang masih bingung tentang imbal hasil dalam investasi obligasi, termasuk cara hitungnya. Bahkan, ada pula produk obligasi tanpa bunga yang memberikan keuntungan dengan sistem khusus yang patut untuk dipahami para investornya. 

Lantas, seperti apa sih sebenarnya pemberian imbal hasil dalam investasi obligasi? Nah, jika Anda ingin tahu selengkapnya tentang imbal hasil dalam investasi obligasi, termasuk jenis dan cara menghitungnya, simak panduan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Imbal Hasil Investasi secara Umum

Secara umum, istilah imbal hasil di dunia investasi merujuk pada besarnya keuntungan yang dapat diperoleh investor berdasarkan dari kinerja investasinya. Keuntungan tersebut bisa diperoleh investor selama periode tertentu ketika telah menjalani aktivitas investasi sesuai dengan instrumen yang dipilihnya. Di dunia investasi, keuntungan atau imbal hasil bisa juga disebut sebagai return atau yield. 

Bagi investor di Indonesia, imbal hasil juga kerap dianggap sebagai pengembalian investasi yang merupakan keuntungan dari aktivitas investasi selama kurun waktu tertentu. Nominal pengembalian pun biasanya dinyatakan dengan bentuk pendapatan minimum, berbeda dengan keuntungan yang umumnya mengacu kepada penghasilan berbentuk persentase. 

Beli Obligasi Sekarang!

Arti Imbal Hasil dalam Investasi Obligasi

loader

Beranjak ke konteks obligasi, imbal hasil pada instrumen investasi ini merujuk pada bunga atau kupon dengan nominal tertentu yang diberikan oleh pihak penerbit secara berkala. Imbal hasil dalam investasi obligasi juga bisa berasal dari proses transaksi surat utang apabila memang dapat ditransaksikan di pasar sekunder di harga lebih tinggi dibanding harga belinya. 

Ketika berinvestasi obligasi, memperhatikan tingkat kupon bunga yang ditawarkan penerbit merupakan hal yang wajib dilakukan. Pasalnya, investor mampu memperhitungkan tentang nilai keuntungan atau imbal hasil yang bisa diperolehnya dengan akurat. Dari situ, investor mampu menentukan apakah tingkat imbal hasil dalam investasi obligasi sesuai dengan tujuan finansial dan layak untuk dipilih atau tidak. 

Walaupun begitu, tetap pertimbangkan pula risiko investasi di instrumen ini dan bersikap realistis melihat potensi imbal hasil yang diberikan. Dengan begitu, Anda tidak akan sampai terjebak dengan modus penipuan atau investasi bodong. 

Hubungan Imbal Hasil dan Risiko dalam Investasi

Dalam investasi, imbal hasil dan risiko merupakan 2 hal yang sama sekali tidak dapat dipisahkan. Ibarat 2 sisi pada koin, setiap instrumen investasi yang menawarkan keuntungan pasti juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan oleh para investornya. Di samping itu, jika tertarik untuk mendapatkan potensi imbal hasil yang tinggi, Anda juga perlu bersiap pula menelan kerugian yang tak kalah besarnya. 

Mengetahui hal tersebut, Investor berpengalaman pasti selalu memperhitungkan tentang potensi keuntungan sekaligus risiko kerugian ketika menanam modal di instrumen apa pun. Jangan hanya berfokus pada iming-iming imbal hasilnya, Anda juga harus mewaspadai ancaman kerugian dengan memperhatikan risikonya. Sebab, bagaimanapun caranya, imbal hasil dan risiko dalam investasi pasti mempunyai hubungan yang tak dapat dipisahkan. 

Prinsip high risk high return sendiri pasti dipahami oleh investor dan menjadi pedoman yang tidak boleh dilupakan. Untuk menyiasatinya, setiap investor dianjurkan mengetahui profil risikonya agar mampu memahami toleransinya ketika dihadapkan dengan risiko ketika investasi. 

Terkait profil risiko investor ini sendiri terbagi menjadi 3 tipe. Yang pertama tipe investor konservatif, yaitu investor yang memiliki toleransi risiko rendah dan lebih mengutamakan kenyamanan serta stabilitas ketika berinvestasi. Selanjutnya ada investor moderat yang mempunyai profil risiko sedang dan berinvestasi untuk jangka menengah, dan investor agresif yang tak ragu ambil risiko besar demi meraih potensi keuntungan tinggi. 

Beragam Jenis Imbal Hasil

Lalu, apa saja jenis atau tipe imbal hasil yang penting diketahui oleh investor? Berikut penjelasannya.

Imbal Hasil Saat Ini Imbal Hasil Maturity Yield on Bond
Imbal hasil jenis ini biasanya berlaku pada surat utang, yaitu keuntungan yang dapat langsung diperhitungkan investor sekarang juga. Nilai imbal hasil tersebut didapatkan berdasarkan rasio tingkat kupon dan harga spot utang yang berlaku. Ketika akan membeli obligasi, investor dapat langsung menghitung potensi keuntungannya agar bisa memastikannya sesuai dengan tujuan keuangan. Untuk imbal hasil maturity mengacu pada bentuk keuntungan obligasi ketika jatuh tempo. Di dunia investasi, keuntungan ini bisa disebut yield on maturity dan menjadi nilai awal investasi ketika membeli obligasi. Jenis imbal hasil ini juga bisa diartikan sebagai nilai pokok investasi yang bakal diterima oleh investor saat masa berlaku obligasi berakhir.

Terakhir ada yield on bond, yaitu imbal hasil yang diperoleh investor secara konsisten dengan bentuk kupon bunga sampai jatuh tempo. Kupon tersebut termasuk pada kategori imbal hasil ini dan dibayarkan secara rutin dalam kurun waktu tertentu, misalnya 6 bulan atau 1 tahun sekali.

Ketika jatuh tempo, selain keuntungan dari kupon bunga tersebut, investor juga akan memperoleh kembali modal investasinya secara penuh. 

Cara Menghitung Imbal Hasil Investasi

Tergantung dari instrumen investasinya, cara hitung imbal hasil bisa berbeda. Karenanya, Anda perlu mencari tahu dulu produk investasi apa yang ingin dihitung untuk mengetahui rumus yang bisa digunakan. 

Secara umum, berikut rumus menghitung nilai keuntungan investasi.

Yield = (Keuntungan/Nilai Pokok) * 100 persen

Rumus ini bisa digunakan untuk mengetahui imbal hasil beragam instrumen investasi. Tapi, ada juga rumus yang khusus digunakan pada perhitungan imbal hasil investasi obligasi, yaitu:

Yield =  (Kupon bunga/Harga obligasi) * 100 persen 

Dengan rumus yang sederhana tersebut, Anda tentu bisa melakukan perhitungan imbal hasil investasi di sejumlah instrumen dengan mudah serta dapat dilakukan kapan saja. Yang terpenting, cari tahu dulu komponen rumus imbal hasil di atas agar mampu melakukan perhitungan dengan praktis. Biasanya, informasi tersebut bisa Anda dapatkan dengan melihat laporan instrumen investasi, sebagai contoh, prospektus reksa dana atau informasi penawaran obligasi. 

Selain rumus di atas, ada pula perhitungan imbal hasil menyesuaikan jenisnya. Berikut cara hitung imbal hasil berdasarkan jenisnya.

  • Imbal Hasil Saat Ini

Penghasilan kupon bunga tahunan / harga pasar obligasi

  • Imbal Hasil Kedewasaan

Yield =  (INT + ((M-Pv)/n) / (M + Pv)/2

INT adalah nilai kupon obligasi

M adalah nilai maturity

Pv adalah harga obligasi saat ini

n adalah lama waktu hingga jatuh tempo

  • Yield on Bond

Penghasilan bunga / nilai nominal obligasi

Dari perhitungan ini, investor bisa mengetahui nilai kupon obligasi yang akan diterimanya secara rutin selama berinvestasi obligasi. 

Mulai Investasi dari Sekarang agar Tak Lewatkan Potensi Imbal Hasilnya

Tak dapat dipungkiri jika imbal hasil adalah salah satu tujuan utama kebanyakan orang mulai berinvestasi. Di samping itu, semakin awal Anda menanam modal, potensi keuntungan yang didapatkan bisa menjadi jauh lebih cepat. Jadi, jangan tunggu lama lagi dan segera investasi dari sekarang agar tak melewatkan potensi imbal hasilnya.