Perbedaan Menabung vs Investasi, Mana yang Lebih Pas untuk Capai Tujuan Keuangan?
Sama-sama menyisihkan dan mengumpulkan uang, tidak sedikit orang yang masih menganggap jika menabung dan investasi sama saja. Padahal, jika dijalani untuk jangka panjang, investasi dan menabung bisa memberikan hasil yang jauh berbeda sehingga perbedaannya penting untuk dipahami.
Di samping itu, tergantung kebutuhan dan tujuannya, Anda perlu membandingkan opsi menabung vs investasi agar bisa meraih tujuan keuangan dengan lebih baik. Lantas, apa sih perbedaan antara menabung dan investasi? Juga, mana yang lebih baik dipilih untuk membantu Anda mencapai tujuan finansial secara optimal?
Nah, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, berikut telah terangkum penjelasan tentang perbedaan menabung vs investasi yang penting untuk Anda ketahui.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!
Tujuan Menabung vs Investasi
Perbedaan menabung dengan investasi yang pertama bisa dilihat dari aspek tujuan. Jika Anda menabung, tujuannya adalah sekadar menyimpan uang selama jangka pendek dan akan digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan. Umumnya, dana tabungan sifatnya sangat likuid dan disimpan di instrumen seperti rekening bank agar tidak sulit mencairkannya via ATM atau transfer saat ingin digunakan.
Di sisi lain, tujuan investasi pada dasarnya adalah untuk meraih keuntungan dari menyimpan uang dingin yang tak akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan apa pun dalam jangka panjang. Umumnya, investor berinvestasi dan membiarkan nilai modalnya bertumbuh seiring waktu demi mencapai tujuan keuangan tertentu. Sehingga, mereka tidak masalah jika menyimpan uangnya di instrumen rigid atau tidak likuid asal mampu memberi imbal hasil menjanjikan.
Risiko Menabung vs Investasi
Terkait risiko, menabung bisa dibilang sangat aman dan nyaris tidak memiliki risiko. Asalkan Anda menyimpan uang di tempat yang terjamin keamanannya, seperti brankas atau rekening bank, risiko kehilangan atau kerugian tidak akan terjadi. Di samping itu, jika menggunakan layanan tabungan konvensional di perbankan anggota Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS, Anda akan mendapatkan jaminan pengembalian dana hingga 2 miliar rupiah saat bank alami pailit atau bangkrut.
Sebaliknya, jika berinvestasi, Anda akan selalu dihadapkan dengan risiko kerugian yang perlu diantisipasi dengan seoptimal mungkin. Menganut prinsip high risk high return, investor akan menghadapi risiko kerugian yang sebanding dengan potensi keuntungan yang mungkin didapatkannya.
Nilai Imbal Hasil Menabung vs Investasi
Berkaitan dengan poin sebelumnya, menabung yang memiliki risiko sangat rendah cenderung memberi potensi keuntungan atau imbal hasil yang nyaris tidak terasa. Meski masih mendapatkan bunga dari perbankan, tapi imbal hasil dari tabungan di rekening bank sangat kecil dan kerap habis dipotong biaya layanan dan biaya lainnya.
Sementara pada investasi, Anda bisa berpotensi mendapatkan keuntungan atau imbal hasil yang menjanjikan tergantung dari performa instrumen investasi yang dipilih. Sebagai contoh, jika menyimpan dana di instrumen reksa dana pasar uang, ada peluang imbal hasil mencapai 4 sampai 5 persen per tahun.
Pun jika berinvestasi di produk saham, Anda bisa mendapatkan return tahunan mencapai 10 sampai 15 persen tergantung dari kinerjanya. Namun, pahami jika semakin tinggi peluang keuntungan investasi, risiko kerugiannya juga tak kalah besar. Jadi, sesuaikan strategi investasi dengan tujuan keuangan dan jangka waktunya agar mampu meraih potensi imbal hasil maksimal.
Jenis Menabung vs Investasi
Membandingkan menabung vs investasi juga bisa dilakukan dengan melihat bentuk atau jenis produknya. Bentuk tabungan biasanya hanya layanan yang disediakan oleh perbankan, seperti rekening, deposito, dan tabungan berjangka. Anda juga bisa menabung sendiri dengan menyimpan uang di tempat yang aman, seperti brankas.
Sedangkan untuk jenis investasi jauh lebih luas dan beragam, dengan keunggulan, risiko, serta cara kerjanya tersendiri. Investasi ada yang sifatnya tangible, contohnya emas dan properti, serta intangible, seperti reksa dana, obligasi, dan saham. Khusus pada reksa dana, produk ini bisa dibagi menjadi 4 jenis, yaitu reksa dana saham, pendapatan tetap, pasar uang, dan campuran.
Masing-masing bentuk instrumen investasi tersebut mempunyai tingkat imbal hasil dan risiko yang berbeda dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan serta tujuan investasi investor. Jadi, pastikan untuk mempelajari dan memahami instrumen investasi yang ingin Anda pilih agar bisa mendapatkan potensi keuntungan optimal dan meminimalkan risiko kerugiannya.
Lebih Penting Menabung atau Investasi?
Terakhir, mana yang lebih penting antara menabung vs investasi? Jawaban dari pertanyaan tersebut sebenarnya tergantung dari kebutuhan Anda dan tidak bisa disamakan ke semua orang.
Jika ingin mengumpulkan uang untuk kebutuhan jangka pendek dan bisa digunakan kapan pun, seperti dana darurat, menabung lebih disarankan. Sedangkan jika ingin mengembangkan nilai uang seiring waktu dan mempunyai tujuan jangka panjang, investasi menjadi pilihan yang lebih pas.
Bijak Kelola Keuangan agar Bisa Menabung dan Investasi secara Optimal
Setelah memahami perbedaan investasi vs menabung, Anda tentu bisa mempertimbangkan opsi mana yang terbaik untuk dipilih. Singkat kata, menabung ideal dipilih jika ingin menyimpan uang yang bisa digunakan sewaktu-waktu, sementara investasi bertujuan untuk mengembangkan nilai uang dalam jangka panjang. Yang terpenting, bijaklah dalam mengelola keuangan agar bisa menabung maupun investasi secara optimal dan meraih tujuannya.