Cari Tahu Faktanya, Ini 5 Mitos Investasi Obligasi yang Tak Seharusnya Dipercaya

Banyak orang mulai tertarik untuk berinvestasi karena bisa menjadi sarana ideal untuk meraih tujuan finansial. Walaupun begitu, tidak jarang juga niat untuk menanam modal tersebut tertunda atau bahkan tak kunjung dilakukan karena kurangnya pemahaman seputar dunia investasi. Termasuk salah satunya percaya dengan mitos investasi obligasi yang belum tentu sesuai dengan fakta sebenarnya. 

Sebagai salah satu instrumen investasi dengan risiko sedang dan mampu memberi keuntungan menjanjikan, obligasi pada dasarnya cukup populer di kalangan investor. Namun, bagi orang awam, obligasi kerap dihindari karena beragam mitos buruk yang menyelimutinya. Padahal, mitos investasi obligasi tersebut telah terbongkar dan terbukti tak sesuai fakta. 

Nah, untuk mengetahui fakta di balik 5 mitos investasi obligasi yang umum dipercaya masyarakat awam, simak penjelasannya berikut ini.

Beli Obligasi Sekarang!

Mitos-Mitos Investasi Obligasi

loader

Obligasi

1. Berisiko Tinggi

Salah satu mitos investasi obligasi yang sering kali membuat banyak orang enggan memulainya adalah risiko yang tinggi. Terlebih, dengan pemahaman yang kurang, tidak sedikit orang menganggap jika investasi sama halnya dengan adu nasib dan mengandalkan peruntungan saja untuk bisa meraih keuntungan. 

Padahal, investasi obligasi memiliki risiko yang terbilang sedang atau moderat. Di samping itu, ada banyak trik, strategi, dan metode analisis yang bisa dilakukan oleh investor untuk meminimalkan risiko investasi yang dilakukannya, termasuk pada instrumen obligasi. 

Bahkan, jika Anda menanam modal di produk obligasi pemerintah seperti Surat Berharga Negara, ada jaminan jika pokok investasi dan kupon imbalannya akan dibayarkan sesuai aturan Undang-Undang. Jadi, Anda bisa menyesuaikan sendiri tingkat risiko investasi dengan memilih jenis obligasi dan strategi yang tepat.

2. Hanya Bisa Dijangkau Orang Kaya

Mitos yang kedua, banyak orang menganggap jika investasi obligasi hanya bisa dilakukan oleh orang kalangan atas saja. Mereka percaya jika kondisi keuangan belum stabil dan mapan, investasi tak seharusnya dilakukan, termasuk di instrumen obligasi. 

Mitos investasi obligasi ini tentu saja salah kaprah dan tak seharusnya dipercaya. Faktanya, berinvestasi bisa menjadi batu loncatan untuk meningkatkan kondisi keuangan ke taraf yang lebih tinggi lagi. Sebab, dana yang Anda investasikan bisa terus bertumbuh seiring waktu dan dapat menjadi sumber pemasukan pasif yang menjanjikan. 

Tak hanya itu, pemerintah sendiri rutin menerbitkan produk obligasi pemerintah yang bisa dibeli oleh seluruh masyarakat yang berstatus WNI. Jadi, jangan lagi menganggap jika investasi obligasi hanya bisa dijangkau oleh kalangan tertentu saja. 

3. Membutuhkan Modal Besar

Mitos investasi obligasi lainnya adalah Anda perlu menyiapkan modal besar untuk memulainya. Terlebih jika tertarik untuk membeli obligasi pemerintah, sebagian orang langsung mengurungkan niatnya karena mengira jika modalnya tidak cukup besar. 

Faktanya, investasi obligasi bisa dilakukan dengan modal yang relatif terjangkau. Termasuk untuk obligasi pemerintah, Anda hanya perlu menyiapkan modal mulai dari 1 juta rupiah saja jika ingin membelinya. Hal tersebut membuat investasi di instrumen ini bisa dijangkau oleh masyarakat dari kalangan mana pun tanpa perlu khawatir dengan besarnya modal yang harus disiapkan. 

4. Rumit dan Menyita Waktu

Anggapan keliru lainnya seputar investasi obligasi adalah aktivitas tersebut rumit dan menyita waktu jika dilakukan. Juga, tanpa ilmu dan pemahaman yang mumpuni seputar dunia investasi, menanam modal akan menjadi hal yang sangat berisiko untuk dilakukan. Jika mempercayai mitos ini, maka jangan harap Anda akan bisa memulai kebiasaan tersebut sampai kapan pun. 

Faktanya, investasi obligasi saat ini bisa dilakukan dengan mudah dan praktis. Anda hanya perlu mengunduh aplikasi investasi digital di perangkat smartphone. Melalui aplikasi tersebut, segala transaksi investasi obligasi, mulai dari pembelian dan penjualan bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun diinginkan.

5. Hanya Membebani Finansial

Salah satu mitos investasi obligasi yang berbahaya jika dipercaya adalah aktivitas tersebut hanya menjadi beban bagi finansial. Bagi sebagian orang, menanam modal di instrumen keuangan adalah pengeluaran tanpa ada manfaat atau keuntungan yang bisa didapat. Berbeda dengan investasi di aset properti ataupun emas yang memiliki wujud yang jelas dan bisa dipegang oleh investor. 

Faktanya, investasi obligasi juga bisa memberi peluang keuntungan yang tak kalah menariknya bagi investor. Kupon imbalan obligasi bahkan lebih tinggi dibanding rerata bunga deposito yang umumnya ditawarkan perbankan. Juga, kupon obligasi biasanya dibayarkan secara rutin per bulan atau periode tertentu ke rekening investor langsung sehingga bisa menjadi sarana mendapatkan passive income

Jangan Lagi Percaya Mitos Investasi Obligasi agar Tak Melewatkan Potensi Cuannya

Mempercayai mitos investasi obligasi tanpa berusaha mencari fakta di baliknya hanya akan menjauhkan Anda dari kesempatan meraih cuan dan meningkatkan kondisi keuangan. Pasalnya, Anda melewatkan kesempatan berinvestasi di instrumen yang mampu memberi imbal hasil menjanjikan dengan risiko sedang. Jadi, jangan lagi percaya 5 mitos investasi obligasi di atas tanpa mencari tahu dulu fakta di baliknya.