Apa Itu Underlying Asset? Yuk Bahas Arti, Contoh, dan Perannya pada Sukuk

Di dunia investasi, seorang investor harus selalu memperdalam pemahamannya tentang berbagai istilah di pasar modal. Jika tidak, mereka akan kesulitan untuk melangkah dalam menanam modal, termasuk dalam mempelajari instrumen dan strategi investasi. 

Berbicara soal istilah penting dalam pasar modal, apakah Anda pernah mendengar tentang underlying asset? Bisa juga disebut sebagai aset dasar, istilah ini cukup sering digunakan di dunia finansial, terutama dalam investasi dan trading. Walaupun begitu, belum banyak orang yang memahami tentang maksud underlying asset. 

Nah, untuk mempelajari selengkapnya tentang underlying asset, termasuk pengertian, contoh, dan juga perannya pada sukuk, simak panduannya berikut ini.

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!

Mulai Investasi Reksa Dana Sekarang!  

Pengertian Underlying Asset

loader

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, underlying asset adalah sebutan untuk aset yang dijadikan dasar dari instrumen finansial tertentu. Sebagai contoh, saham bisa dijadikan sebagai aset dasar atau underlying asset dari opsi saham. Begitu pun obligasi yang menjadi aset dasar dari kontrak berjangka atau futures. 

Di sejumlah kondisi, underlying asset merupakan aset yang bisa diperdagangkan pada pasar, misalnya obligasi, saham, indeks saham, maupun komoditas. Tapi, ada pula aset dasar yang tak bisa diperdagangkan pada pasar, contohnya mata uang atau suku bunga. 

Contoh Underlying Asset di Dunia Investasi

Menjadi dasar penerbitan dari instrumen investasi khusus, underlying asset merupakan penjamin jika instrumen yang diterbitkan mempunyai nilai sama atau setara dengan aset yang tersedia, baik yang berwujud atau tak berwujud. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut adalah contoh dari underlying asset di dunia investasi. 

  1. Underlying Asset pada Saham

    Pada produk instrumen derivatif semisal opsi saham atau stock option, saham dijadikan sebagai aset dasarnya. Pada opsi saham tersebut, ada kontrak perjanjian yang dilakukan 2 pihak untuk menjual atau membeli aset di harga dan tanggal tertentu. Tujuannya untuk melindungi harga atau nilai komoditas di waktu mendatang sehingga memiliki nilai jual yang tak terlalu rendah atau terlalu tinggi. 

    Pada stock option, hak pemegang saham adalah membeli atau menjual sekuritas maupun aset di harga tertentu sesuai ketentuan pada kontrak. Selain itu, hal ini juga bisa ditemui pada reksa dana di mana modal investor dipercayakan ke Manajer Investasi untuk dikelola di aset dasar tertentu, termasuk saham. 

  2. Underlying Asset pada Sukuk

    Aset dasar juga umum ditemui pada sukuk atau obligasi syariah. Pada hukum syariah agama Islam, aktivitas investasi wajib didasarkan sektor riil maupun terdapat hak serta aset nyata sebagai dasar penerbitan surat utang. 

    Apabila investasi obligasi biasa didasarkan dengan penerbitan utang, sukuk mempunyai sifat sertifikat bukti pembelian atau kepemilikan aset. Karenanya, underlying asset menjadi bukti kepemilikan dari investor di instrumen investasi ini. 

    Pada sukuk, aset yang dijadikan underlying asset tidak boleh menyalahi aturan syariah. Hal ini sesuai dengan ketentuan pada Peraturan OJK No.18/POJK.04/Thn.2015 mengenai Penerbitan & Persyaratan Sukuk. Contoh aset dasar pada sukuk ialah aset berwujud, misalnya tanah, nilai manfaat properti bangunan, sampai aset tak berwujud seperti manfaat jasa pergi haji dan sebagainya. 

  3. Underlying Asset pada Crypto

    Selain itu, underlying asset juga bisa ditemui pada crypto seperti yang diberlakukan pada aset NFT yang didasarkan hak karya seni. NFT merupakan aset sertifikat digital dan mewakili objek asli di dunia nyata, misalnya musik, lukisan, sampai barang di dalam permainan digital. 

    Maksudnya, ada aset nyata dan orisinal yang dijadikan dasar dari penerbitan sertifikat NFT digital. Hal tersebut sesuai dengan beragam klaim keunggulan aset NFT, yaitu tak bisa dipalsukan karena mempunyai kode digital yang sudah terenkripsi serta tercatat pada smart contract. 

Peran Underlying Asset pada Sukuk

Pada sukuk, kehadiran underlying asset penting untuk memberi keamanan kepada investor. Di instrumen investasi tersebut, investor meminjamkan dana pada penerbit sukuk agar bisa mendapatkan kembali pokok pinjaman tersebut beserta imbal hasil di waktu yang sudah ditentukan. 

Tapi, jika pihak penerbit sukuk tak mampu membayar kembali utangnya, investor sudah pasti akan kehilangan modalnya. Untungnya, ada aset dasar yang bisa memberi nilai yang cukup atau setara dengan pokok utang untuk mengganti uang investor tersebut sehingga mampu menjamin keamanan investasinya.

Pahami Arti Underlying Asset untuk Beri Kepastian dalam Aktivitas Investasi

Dari penjelasan di atas, bisa dipahami jika keberadaan underlying asset mampu memberi kepastian untuk investor dan menjamin aktivitas investasi yang dilakukannya aman. Karenanya, pemahaman terkait aset dasar ini begitu penting guna meminimalkan risiko dalam berinvestasi serta mampu membangun portofolio secara beragam. Semoga penjelasan di atas bisa membantu Anda memahami tentang apa itu underlying asset dan perannya dalam dunia investasi.