Jadi Momok Investor, Kenali Apa Itu Capital Loss, Penyebab, dan Cara Hindarinya
Mengalami kerugian selama berinvestasi tentu menjadi hal yang sangat ditakuti olehinvestor. Untuk itu, investor akan melakukan banyak cara agar bisa menghindari kerugian ketika menanam modal dan memaksimalkan keuntungan yang diperolehnya. Tapi, tahukah Anda jika kerugian modal atau biasa disebut capital loss adalah hal yang lumrah terjadi ketika berinvestasi?
Ya, capital loss atau kerugian modal merupakan hal yang harus siap ditanggung oleh investor selama menanam modal. Terlebih, jika ingin mendapat keuntungan modal yang besar, Anda selaku investor juga harus bersiap menghadapi risiko kerugian modal yang tak kalah besarnya. Namun, bukan berarti capital loss ini tak bisa diantisipasi karena ada banyak strategi dan metode yang bisa dilakukan investor untuk menghindarinya.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian capital loss, penyebab, dan tips menghindarinya selama berinvestasi, simak panduan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Capital Loss
Secara umum, capital loss adalah istilah di dunia investasi yang merujuk pada kerugian modal yang dialami investor. Maksudnya, ketika nilai aset yang dimiliki menurun dibanding nilai belinya di awal, maka bisa dibilang investor sedang mengalami capital loss saat berinvestasi.
Pengertian capital loss lainnya adalah kerugian atas penurunan nilai instrumen investasi ketimbang harga saat instrumen dibeli. Pada reksa dana, nilai tersebut diwakili NAB atau nilai aktiva bersih, sementara pada saham ditentukan berdasarkan selisih nilai pembelian dengan nilai penjualan saham.
Tentunya, capital loss belum terealisasikan selama investor tak menjual aset investasinya di harga lebih rendah dibanding harga belinya. Jadi, kerugian yang dialami investor tersebut masih bisa dihindari asalkan nilai aset kembali naik di waktu mendatang hingga setara atau melampaui harga belinya dulu.
Hal yang Menyebabkan Capital Loss
Secara umum, penyebab capital loss adalah saat investor menjual instrumen investasinya di harga yang lebih rendah dibanding harga belinya. Secara lebih spesifik, ada beberapa hal yang menjadi pemicu capital loss oleh investor selama berinvestasi, antara lain:
- Kondisi ekonomi yang melandai atau penurunan pasar modal yang membuat nilai instrumen investasi ikut memburuk. Alhasil, nilai portofolio investor ikut menurun dan memicu capital loss.
- Penurunan nilai saham karena kinerja finansial yang buruk, muncul berita negatif tentang perusahaan, serta perubahan manajemen.
- Membeli aset di harga overvalued yang kemudian terkoreksi dan membuat nilainya menurun.
- Memakai leverage atau meminjam dana untuk investasi juga bisa memicu risiko capital loss karena uang pinjaman perlu dikembalikan terlepas dari performa investasinya.
- Menginvestasikan seluruh uang di suatu aset maupun sektor bisnis juga mampu meningkatkan risiko capital loss apabila kinerjanya memburuk.
- Gagal menganalisis atau meriset keputusan investasi secara tepat dan memicu kerugian modal.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kerugian modal atau capital loss adalah hal yang wajar dialami oleh investor selama berinvestasi. Juga, momen penurunan nilai investasi ini bisa dijadikan kesempatan membeli aset di harga lebih murah dan mendulang keuntungan di masa depan. Yang terpenting, pahami apa pemicu capital loss dan penurunan nilai aset investasi agar bisa menentukan langkah investasi terbaik ke depannya.
Contoh Capital Loss saat Investasi
Contoh capital loss saat berinvestasi sebenarnya cukup simpel. Ketika menjual instrumen investasi di harga lebih rendah dibanding harga belinya, artinya Anda tengah mengalami capital loss atau kerugian modal.
Misalnya, Anda membeli sebuah rumah dengan harga 250 juta rupiah. Lalu, 5 tahun kemudian, Anda menjual rumah tersebut dengan harga 200 juta rupiah. Dari contoh tersebut, bisa dipahami Anda merealisasikan capital loss sebesar 50 juta.
Contoh lainnya, seorang investor membeli 10 lot saham dengan modal awal 10 juta. Setelah 10 tahun berselang, ternyata nilai investasi saham tersebut menurun ke angka 9 juta. Artinya, investor tersebut mengalami kerugian modal sebesar 1 juta atau 10 persen dari modal investasi awalnya.
Tips Menghindari Capital Loss dengan Bijak
Ketika berinvestasi, semua investor pasti akan menghadapi risiko capital loss yang sebanding dengan potensi capital gain yang diterimanya. Untungnya, ada beragam cara yang bisa Anda lakukan untuk mengantisipasi risiko capital loss selama berinvestasi, antara lain:
- Melakukan diversifikasi dengan mengalokasikan modal investasi di beberapa instrumen berbeda guna meminimalkan dampak capital loss di salah satu instrumennya.
- Berfokus pada investasi jangka panjang untuk meminimalkan risiko kerugian modal jangka pendek.
- Mengidentifikasi dan melakukan analisis pada instrumen yang merugi serta segera menjualnya untuk menyiasati risiko kerugian lebih besar lagi.
- Melakukan restrukturisasi portofolio investasi dengan mengutamakan investasi di instrumen kinerja bagus, atau membeli aset dengan kinerja yang sudah menurun dan berpotensi meningkat.
- Merealisasikan kerugian investasi guna mengimbangi keuntungan investasi sebagai cara untuk menurunkan beban pajak pendapatan.
Tetap Fokus pada Tujuan Investasi Meski Dirundung Capital Loss
Sejatinya, capital loss adalah hal yang lumrah dialami oleh investor dan perlu disiasati dengan strategi serta cara yang tepat. Yang terpenting, cari tahu apa penyebab capital loss dan tips optimal untuk menyiasatinya. Dengan begitu, masalah tersebut bisa diantisipasi dengan bijak dan tak sampai mengganggu rencana tujuan investasi yang telah dibuat.