Praktis dan Cuan Melimpah, Ini Panduan Investasi Pasif dan Tips Memaksimalkan Hasilnya
Banyak orang mengira jika investasi mengharuskan investor untuk aktif menganalisis instrumen investasinya dan melakukan jual beli. Sebagai contoh, investor akan melakukan analisis tren, memantau pasar, dan berhati-hati membaca momen untuk melakukan pembelian atau penjualan aset investasi. Sederet hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan potensi keuntungan yang didapat dan meminimalkan risiko kerugian.
Tapi, tahukah Anda jika ternyata ada strategi investasi yang tak menuntut investor untuk aktif terlibat pada pengelolaan portofolionya? Strategi investasi tersebut dikenal dengan sebutan investasi pasif. Sesuai namanya, investasi pasif dilakukan dengan menanam modal di aset tertentu dan membiarkannya berkembang untuk jangka waktu yang panjang.
Tentunya, bagi Anda yang tertarik untuk berinvestasi secara pasif, ada beberapa hal yang penting dipahami agar bisa menjalaninya dengan tepat. Tanpa panjang lebar lagi, berikut panduan lengkap investasi pasif, jenis, keuntungan dan kekurangan, hingga tips memaksimalkan hasil yang diberikan.
Pengertian Investasi Pasif
Pengertian Investasi Pasif
Seperti yang telah dijelaskan sedikit sebelumnya, investasi pasif adalah metode atau strategi investasi di mana investor membeli aset lalu menahannya untuk waktu yang lama. Dengan strategi ini, investor tak perlu aktif melakukan jual beli aset dan melakukan analisis. Hal tersebut membuat investasi pasif bisa dilakukan dengan lebih praktis, biaya rendah, dan cocok untuk investor pemula.
Tujuan investasi pasif adalah untuk mendapatkan kinerja menyamai performa pasar secara umum.
Alasan Investasi Pasif Ideal untuk Pemula
Dengan cara kerja yang lebih simpel, ada banyak alasan kenapa investasi pasif ideal dijadikan pilihan oleh investor pemula, antara lain:
-
Tak Memakan Waktu
Menggunakan strategi ini, investor tak lagi harus setiap waktu memantau fluktuasi pasar dan melakukan analisis teknikal. Hal tersebut membuat investor pasif tak perlu membuang banyak waktu untuk aktivitas investasinya.
-
Rendah Biaya
Dengan transaksi jual beli aset yang minim, investor pasif juga bisa menekan biaya transaksi maupun pajak selama investasi.
-
Risiko Emosional Minim
Karena berorientasi jangka panjang, investor pasif umumnya tidak terlalu peduli dengan volatilitas pasar jangka pendek dan bisa menjauhkan risiko emosional ketika investasi.
-
Mudah Diversifikasi
Juga, investasi pasif memudahkan investor untuk melakukan diversifikasi dengan opsi instrumen yang beragam.
Kekurangan Investasi Pasif
Meski menawarkan sederet keuntungan di atas, investasi pasif memiliki sejumlah kekurangan yang penting dipertimbangkan investor, yaitu:
-
Kurang Fleksibel
Karena mengikuti pada acuan tertentu, investor pasif tidak bisa fleksibel menyesuaikan portofolionya sesuai keinginan. Sehingga, saat pasar melandai, investor tidak dapat melakukan modifikasi untuk meresponsnya.
-
Peluang Keuntungan Terbatas
Orientasi pada pasar juga membuat investasi pasif hanya bisa menawarkan peluang keuntungan terbatas, yakni menyerupai kinerja pasar secara umum, bukan mengunggulinya.
Jenis Instrumen Investasi Pasif
Secara umum, ada beragam instrumen investasi yang populer dijadikan pilihan oleh investor pasif, antara lain:
-
Reksa Dana Indeks
Instrumen investasi pertama yang bisa dijadikan pilihan oleh investor pasif adalah reksa dana indeks. Jenis reksa dana ini dirancang dengan meniru performa indeks acuan, misalnya IDX30 dan Sri Kehati. Tujuannya bukan untuk mendapatkan keuntungan maksimal, tapi berusaha mendapat kinerja yang setara dengan indeks acuan.
-
ETF
Exchange Traded Fund atau biasa disingkat ETF adalah instrumen investasi yang menyerupai reksa dana indeks. Hanya saja, ETF dapat diperdagangkan pada bursa selayaknya saham. Fleksibilitasnya tersebut membuat investor bisa menjual atau membeli produk ini kapan saja ketika diinginkan.
-
Obligasi Pemerintah
Selain itu, obligasi pemerintah juga populer dijadikan sebagai instrumen investasi pasif karena sifatnya yang stabil dan mampu memberi pendapatan tetap. Produk ini ideal dipilih untuk investor yang ingin meminimalkan risiko investasi, tapi tetap ingin memperoleh imbal hasil konsisten.
-
HODLing Crypto
Investasi pasif juga bisa dilakukan di instrumen crypto. Caranya dengan menerapkan strategi HODLing, yaitu membeli aset crypto besar seperti BTC dan ETH, lalu menahannya untuk waktu yang sangat lama. Jadi, investor mengharapkan keuntungan jangka panjang dan tak memedulikan fluktuasi jangka pendek pada harga aset tersebut.
Tips Mengawali Investasi Pasif
Pada dasarnya, memulai investasi secara pasif tidak sulit untuk dilakukan. Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengawali investasi pasif.
-
Tentukan Tujuan
Hal pertama yang dilakukan ketika akan melakukan investasi pasif adalah menetapkan tujuan. Tentukan target keuangan apa yang ingin diwujudkan dari aktivitas investasi tersebut, apakah mengumpulkan dana pensiun, membeli rumah, atau dana pendidikan anak. Dengan memiliki tujuan yang jelas, Anda bisa menentukan instrumen terbaik untuk dipilih dan jangka waktu investasinya.
-
Pahami Profil Risiko Diri
Selain itu, ketahui apa profil risiko yang dimiliki, apakah konservatif, moderat, atau agresif. Hal ini penting dipahami karena berkaitan erat dengan penentuan instrumen investasi pilihan.
-
Pilih Platform Investasi Terpercaya
Pilih platform investasi terpercaya, kredibel, dan bisa diandalkan agar berhasil berinvestasi pasif. Dengan begitu, dana investasi akan tetap aman meski tersimpan selama puluhan tahun ke depan.
-
Terapkan Strategi DCA
Dollar Cost Averaging atau DCA adalah strategi investasi di mana Anda menanam modal secara berkala dan rutin tanpa melihat kondisi pasar. Strategi ini mampu menekan risiko volatilitas selama investasi pasif.
-
Rutin Pantau dan Evaluasi Portofolio
Meski berorientasi jangka panjang, tapi tetap rutin memantau dan mengevaluasi portofolio investasi pasif. Tak harus terlalu sering, usahakan mengecek kinerja investasi tiap 6 bulan ataupun setahun sekali, dan evaluasi apakah performanya sesuai dengan rencana atau tidak.
Tips Memaksimalkan Hasil Investasi Pasif
Setelah mengetahui sederet hal penting seputarnya, Anda tentu penasaran bagaimana tips memaksimalkan imbal hasil investasi pasif. Tak perlu khawatir, Anda bisa melakukan hal berikut guna mengoptimalkan aktivitas investasi pasif.
-
Mulai dengan Modal Kecil
Jika masih awam dengan dunia investasi, mulai dulu dengan modal kecil sembari mempelajari ilmu dasar dan menambah pengalaman. Dengan modal kecil, Anda bisa meminimalkan risiko kerugian dan mampu menjalani aktivitas investasi lebih konsisten.
-
Pilih Instrumen Berbiaya Manajemen Rendah
Memilih instrumen investasi yang memiliki biaya manajemen kecil bisa mengoptimalkan keuntungan. Terlebih, hal ini bisa sangat berpengaruh pada investasi berjangka panjang.
-
Batasi Kebiasaan Cek Portofolio
Terlalu sering mengecek portofolio investasi pasif bisa membuat Anda merasa stres dan tergoda untuk melakukan evaluasi berlebihan. Alhasil, risiko rencana investasi berantakan akan menjadi lebih besar.
-
Fokus Jangka Panjang
Tips selanjutnya, pahami jika investasi pasif ditujukan untuk meraih tujuan jangka panjang. Jadi, fokus pada tujuan tersebut dan jangan mudah goyah hanya karena benturan kecil dalam jangka pendek saat investasi.
-
Terus Tambah Ilmu dan Edukasi Diri
Terakhir, jangan pernah berhenti mempelajari hal baru seputar investasi dan terus mengedukasi diri sendiri. Dengan begitu, Anda bisa memahami strategi dan teknik analisis baru yang mampu memaksimalkan kinerja investasi pasif.
Bangun Kekayaan secara Konsisten dengan Investasi Pasif
Itulah penjelasan tentang investasi pasif yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk memulainya. Intinya, investasi pasif merupakan strategi yang pas dipilih jika Anda ingin meningkatkan kekayaan secara sederhana, praktis, serta efisiensi waktu. Yang terpenting, tentukan tujuan dan miliki orientasi jangka panjang agar bisa berhasil mendulang optimal dari investasi pasif secara konsisten.