Pahami Market Risk saat Investasi, Ini Pengertian dan Cara Identifikasinya
Di dunia investasi, ada banyak jenis risiko yang bisa dialami oleh investor tergantung dari jenis instrumen yang dipilihnya. Tidak bisa sepenuhnya dihindari, risiko investasi tersebut wajib dipahami agar bisa menentukan langkah terbaik untuk mengantisipasi ancamannya.
Salah satu risiko investasi yang penting untuk dimengerti oleh para pemain pasar modal adalah risiko pasar atau bisa juga disebut sebagai market risk. Sesuai namanya, market risk adalah suatu kondisi di mana perusahaan mengalami masalah karena kondisi pasar secara umum dan di luar kendalinya. Karena disebabkan oleh perubahan kondisi pasar, risiko ini umumnya dialami oleh semua perusahaan dari sektor atau industri secara menyeluruh.
Sebagai salah satu risiko investasi yang memiliki dampak signifikan terhadap aktivitas investasi, Anda tentu perlu memahami tentang apa itu market risk dan cara mengantisipasinya. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut seputar market risk dan berbagai hal penting seputarnya, simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Kerap Tak Disadari, Ini 9 Risiko Reksa Dana yang Harus Diperhatikan Investor
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!
Pengertian Market Risk
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, market risk adalah salah satu risiko investasi yang terjadi karena perubahan kondisi pasar memberi pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal tersebut membuat risiko pasar ini tak mampu secara langsung dikendalikan ancamannya oleh perusahaan. Di samping itu, dampak market risk juga biasanya dialami oleh pelaku industri secara umum atau semua perusahaan.
Market risk juga bisa dipahami sebagai kemungkinan risiko pada individu maupun entitas lain terhadap potensi kerugian akibat faktor yang mempengaruhi performa investasi secara menyeluruh pada pasar keuangan. Dalam kata lain, risiko pasar terjadi karena efek dari risiko fluktuasi harga pasar serta suku bunga.
Sebutan lain dari market risk adalah risiko sistematis karena efeknya mempengaruhi kinerja semua pasar secara bersamaan. Investor pun biasanya tak bisa mengantisipasi risiko pasar ini meski telah melakukan diversifikasi. Penyebab market risk pun beragam, mulai dari fluktuasi suku bunga, peristiwa geopolitik, nilai tukar, maupun resesi.
Cara Mengidentifikasi Market Risk
Secara umum, market risk bisa diidentifikasi ketika kinerja perusahaan dari berbagai industri mengalami penurunan secara menyeluruh di waktu yang bersamaan. Pemicunya bisa sangat bervariasi, mulai dari resesi, suku bunga yang diubah, bencana alam, gejolak politik, sampai serangan teroris.
Lain halnya jika penurunan kinerja hanya terjadi pada perusahaan maupun industri tersebut. Sebab, kondisi ini disebut sebagai risiko spesifik karena hanya dialami oleh industri tertentu saja, tak secara umum dan menyeluruh selayaknya yang terjadi pada market risk.
Jika risiko spesifik ini terjadi, maka investor masih bisa menyiasati kerugiannya dengan diversifikasi. Sementara risiko pasar lebih sulit diantisipasi, meski telah melakukan diversifikasi sekalipun.
Tips Mengantisipasi Market Risk
Ketika Anda berinvestasi, tak ada cara pasti yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi risiko pasar. Tapi, Anda bisa meminimalkan risiko kerugian dari market risk dengan melakukan beberapa cara berikut ini.
-
Hedging atau lindung nilai.
Strategi ini bisa dilakukan dengan menempatkan sebagian aset di instrumen yang tak gampang terpengaruh oleh risiko pasar, contohnya investasi emas.
-
Membeli Opsi Jual
Cara lainnya, Anda bisa membeli opsi jual guna melindungi penurunan nilai dari aset yang diincar.
-
Memanfaatkan Opsi Indeks
Selain itu, Anda juga bisa melindungi nilai portofolio saham dengan memanfaatkan yang namanya opsi indeks. Dengan begitu, ancaman market risk bisa diredam dan tak sampai memberi kerugian terlalu besar pada portofolio investasi.
-
Memahami Profil Mata Uang
Ketika berinvestasi pada pasar asing, pahami mata uang yang berkaitan dengan aktivitas bisnis atau saham perusahaan yang Anda beli. Misalnya, jika bisnis perusahaan lebih banyak melakukan impor, maka performanya bisa terpengaruh dari perubahan nilai mata uang lokal. Untuk itu, perlu dilakukan alokasi aset di sejumlah industri guna menekan risiko pasar.
-
Memantau Suku Bunga
Guna mengelola risiko suku bunga, rutin pantau kebijakan moneter serta selalu siap mengalihkan aset investasi guna mempertimbangkan fluktuasi suku bunga. Sebagai contoh, jika banyak berinvestasi di obligasi lalu suku bunga dinaikkan, Anda mungkin perlu menyesuaikan rasio investasi dan berfokus ke obligasi berjangka pendek.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Panduan Investasi saat Suku Bunga Turun
-
Menjaga Likuiditas
Tips lainnya, jaga likuiditas ketika pasar tengah bergejolak. Pasalnya, di kondisi tersebut, aset mungkin lebih sulit untuk ditransaksikan di harga wajar, dan susah melakukan posisi keluar dengan cepat. Karenanya, Anda perlu menyiasati masalah tersebut dengan tetap menjaga kepemilikan aset likuid.
-
Berorientasi Investasi Jangka Panjang
Terakhir, saat terkendala market risk, jangan langsung panik hingga memicu kesalahan dalam mengambil keputusan. Risiko pasar ini sebenarnya bisa diantisipasi dengan memiliki orientasi investasi jangka panjang. Sehingga, Anda tetap bisa bersikap tenang ketika portofolio investasi tengah kacau karena berfokus pada potensi keuntungan jangka panjang.
Cara Menilai Market Risk
Dalam menilai market risk, analis sering kali memakai teknik value at risks atau VaR dan premi risiko ekuitas atau ERP. Berikut penjelasannya.
-
Value at Risks
Metode ini digunakan dengan mengelola risiko statistik dengan menilai potensi kerugian pada saham maupun portofolio, dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut. Nilai ini umumnya mampu menunjukkan potensi kerugian maksimal pada portofolio selama kurun waktu tertentu.
Walaupun populer digunakan, tapi metode VaR ini membutuhkan asumsi khusus yang bisa membatasi tingkat presisinya. Sebagai contoh, Anda mengasumsikan jika susunan serta isi portofolio investasi dinilai tak berubah dalam periode tertentu. Meski hal tersebut bisa diterima dalam jangka pendek, tapi asumsi ini bisa menunjukkan penilaian tak akurat pada investasi berjangka panjang.
Untuk menilai VaR, Anda bisa melihat riwayat pengembalian di masa lalu serta mengurutkannya dari kerugian terburuk sampai keuntungan terbesar sesuai premis jika riwayat pengembalian tersebut bisa menunjukkan potensi hasilnya di masa depan.
Cara lainnya, VaR bisa diketahui melalui metode varian kovarian, di mana kerugian dan keuntungan didistribusikan secara normal. Selain itu, nilai ini juga bisa diketahui melalui simulasi Monte Carlo memakai model komputasional guna menyimulasikan keuntungan yang diproyeksikan pada ratusan atau bahkan ribuan kemungkinan iterasi. Lalu, simulasi tersebut memperkirakan potensi terjadinya kerugian agar mengetahui VaR, misalnya kerugian maksimal sebesar 5 persen dari seluruh risikonya.
-
Risk Premium
Equity Risk Premium atau ERP adalah perhitungan market risk yang menggambarkan keuntungan tambahan yang diinginkan investor ketika berinvestasi di saham yang melebihi tingkat keuntungan instrumen bebas risiko. Dalam kata lain, metode ini mengimplikasikan kompensasi tambahan yang diperlukan investor untuk menahan sebuah investasi di pasar saham yang lebih luas, di mana hal tersebut lebih berisiko dibanding investasi di instrumen bebas risiko.
Perhitungan ERP dilakukan dengan mengurangi tingkat keuntungan aset bebas risiko dengan ekspektasi keuntungan pada pasar modal. Sebagai contoh, jika ekspektasi keuntungan pada pasar modal adalah 10 persen dan bunga aset bebas risiko adalah 2 persen, maka nilai ERP adalah 8 persen.
Ketahui Apa Itu Market Risk agar Tepat Tentukan Langkah Mengantisipasinya
Kesimpulannya, market risk adalah risiko kerugian investasi karena efek dari penurunan kinerja pasar keuangan secara umum. Fenomena tersebut bisa disebabkan oleh perubahan suku bunga, gejolak kondisi geopolitik, hingga resesi, serta tidak dapat diminimalkan dampaknya dengan sekadar diversifikasi. Semoga penjelasan di atas bisa membantu Anda lebih memahami apa itu market risk dan cara tepat untuk mengantisipasinya demi memaksimalkan hasil investasi.