Hambat Tanam Modal, Ini 7 Mitos Investasi yang Seharusnya Diabaikan

Agar bisa meraih tujuan finansial dan meningkatkan kondisi keuangan di masa depan, investasi menjadi salah satu cara yang dianjurkan untuk mewujudkannya. Pasalnya, dengan investasi, modal yang ditanam bisa terus berkembang seiring waktu dan lebih optimal mengumpulkan pundi-pundi rupiah tanpa harus aktif bekerja. 

Sayangnya, beberapa orang masih enggan untuk mulai menanam modal karena percaya dengan sejumlah mitos investasi. Alhasil, mereka pun melewatkan kesempatan untuk meraih pendapatan pasif dari investasi dan tak optimal meraih tujuan finansialnya. 

Lalu, apa saja mitos investasi yang salah kaprah dan tak sesuai fakta sebenarnya? Nah, untuk mengetahui jawabannya, yuk bongkar 7 mitos investasi berikut ini.

Mitos-Mitos Investasi

loader

Berinvestasi

1. Investasi Hanya Dilakukan Orang Kaya

Tidak sedikit orang menganggap jika investasi adalah aktivitas yang hanya dilakukan oleh orang kaya dan mapan. Anggapan ini tentu saja membuat mereka tak tertarik untuk menanam modal karena merasa kondisi keuangannya belum memadai. Lantas, apakah benar Anda harus memiliki penghasilan selangit dulu agar bisa berinvestasi?

Jawabannya tentu saja tidak! Investasi pada dasarnya adalah aktivitas yang bisa diakses dan dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang besar kecilnya penghasilan. Selayaknya menabung, investasi merupakan cara untuk meningkatkan kondisi keuangan di masa depan. 

Bahkan, semenjak kehadiran reksa dana, investasi dapat dilakukan dengan modal mulai dari 10 ribu rupiah saja. Jadi, selagi masih bisa menyisihkan uang secara rutin, investasi adalah hal yang bisa dilakoni oleh siapa saja. 

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!

Mulai Investasi Reksa Dana Sekarang!  

2. Jangan Investasi Tanpa Paham Ilmunya

Mitos lainnya, banyak orang percaya jika investasi seharusnya dilakukan ketika sudah paham segala hal seputar pasar keuangan dan dunia investasi. Faktanya, meskipun memiliki pemahaman yang mendalam tentang investasi dapat membantu dalam memilih instrumen investasi yang tepat, hal itu bukanlah syarat utama untuk memulai. Banyak sumber daya dan platform investasi yang dapat membantumu untuk mempelajari dasar-dasar investasi dan memulai dengan langkah sederhana.

Yang terpenting, sesuaikan nominal modal yang ditanam dan tingkat risikonya agar tak sampai mengacaukan keuangan. Tipsnya, gunakan uang dingin dan tentukan risiko kerugian maksimal yang bisa diterima selama masih dalam tahap belajar dunia investasi.

3. Dana Investasi Susah Dicairkan

Ketika ingin menanam modal, beberapa orang khawatir jika dana yang telah diinvestasikan akan susah untuk dicairkan saat dibutuhkan. Mitos ini kerap dipercaya masyarakat dan menghambatnya untuk berinvestasi. 

Padahal, saat ini ada banyak instrumen investasi yang bersifat likuid dan mudah untuk dicairkan sewaktu-waktu diperlukan. Misalnya, emas bisa dibeli dan dijual dengan mudah di hampir seluruh toko emas resmi di seluruh Indonesia. 

Selain itu, saat ini ada platform investasi digital yang proses pembelian dan pencairan dananya bisa dilakukan dalam hitungan hari atau jam saja. Jadi, buang jauh-jauh anggapan ini karena faktanya dana investasi cukup mudah untuk dicairkan tergantung jenis instrumen yang dipilih. 

4. Investasi Pasti Berisiko Tinggi

Mitos lain yang sering kali membuat orang takut menanam modal adalah investasi pasti mempunyai risiko tinggi. Memang benar jika setiap instrumen investasi pasti mempunyai risiko yang perlu diperhatikan oleh investor. 

Tapi, tingkat risiko investasi tersebut bisa disesuaikan sesuai dengan keinginan dan toleransi yang dimiliki investor. Misalnya, jika mencari instrumen investasi berisiko rendah, Anda bisa memilih pasar uang dan deposito. 

Sementara untuk risiko tinggi, ada instrumen saham yang juga mampu memberi potensi keuntungan menggiurkan. Jadi, pahami dulu karakteristik dari setiap instrumen investasi dan profil risiko yang dimiliki agar bisa menjauhkan risiko kerugian saat menanam modal. 

5. Investasi Sulit untuk Dipahami

Karena awam dengan dunia pasar modal, banyak orang mengira jika investasi sulit dan rumit untuk dipahami. Terlebih di zaman digital seperti sekarang ini, banyak inovasi di dunia investasi yang perlu dipelajari dan dianggap sulit untuk bisa diadaptasi karena sifatnya yang kompleks. 

Faktanya, justru kemajuan teknologi tersebut membuat aktivitas investasi lebih simpel dan praktis dijalani. Cukup melalui smartphone, Anda bisa menanam modal kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi investasi online

Di samping itu, informasi dan edukasi seputar dunia investasi juga mudah diakses melalui dunia maya, termasuk media sosial. Jadi, tak ada alasan lagi enggan berinvestasi karena hal tersebut mudah untuk dipelajari, bahkan oleh masyarakat dari segala kalangan dan rentang usia sekalipun.

6. Performa Investasi Masa Lalu Tentukan Keuntungan

Bagi orang awam, memilih instrumen investasi yang tepat tentu menjadi hal yang sulit dilakukan. Karenanya, tak sedikit dari mereka yang percaya dengan kata orang ketika menentukan produk yang ingin dibelinya saat berinvestasi. Salah satunya adalah melihat performa investasi sebuah instrumen di masa lalu untuk menentukan potensi keuntungan di masa depan. 

Sebenarnya, mitos investasi ini tak sepenuhnya keliru. Pasalnya, melihat performa sebuah instrumen investasi di masa lalu memang kerap dijadikan sebagai salah satu faktor pembanding oleh investor sebelum memilihnya. Namun, pahami jika ada banyak faktor lain yang mempengaruhi potensi keuntungan dan risiko selama berinvestasi. 

Salah satunya adalah kondisi keuangan dan bisnis dari perusahaan jika Anda berinvestasi saham. Faktor fundamental ini penting untuk dianalisis guna melihat potensi pertumbuhan nilai saham dan mampu memaksimalkan potensi keuntungan yang diberikan. 

Sementara untuk investasi obligasi, faktor yang mampu mempengaruhi performanya adalah kredibilitas pihak penerbit, rating, hingga kupon serta tenor yang dijanjikan. Oleh karena itu, ketika memutuskan untuk berinvestasi, terus perbanyak informasi dan pemahaman agar mampu mengambil keputusan yang lebih tepat. 

7. Investasi Mengandalkan Keberuntungan

Mitos investasi terakhir yang keliru tapi kerap dipercaya oleh masyarakat awam adalah aktivitas tersebut hanya mengandalkan keberuntungan saja. Dalam kata lain, jika sedang sial, investasi akan memberi kerugian dan tak ada hal yang bisa dilakukan oleh investor untuk mengantisipasinya. 

Tentu saja hal ini sama sekali tidak benar dan tak seharusnya dipercaya oleh siapa pun. Dalam investasi, investor memiliki kendali untuk menentukan seberapa besar risiko dan potensi keuntungan yang bisa diperolehnya. 

Misalnya, jika ingin investasi dengan risiko rendah, ada opsi instrumen seperti reksa dana pasar uang dan deposito. Sementara jika ingin memaksimalkan keuntungan, Anda bisa memilih investasi di instrumen saham, reksa dana saham, atau bahkan kripto. 

Yang terpenting, pahami jika semakin tinggi potensi keuntungan yang ingin diraih, risiko kerugian yang mengancam juga tak kalah besarnya. Jadi, siasati hal tersebut dengan strategi dan keputusan investasi yang tepat, serta jangan lupa untuk melakukan diversifikasi guna meminimalkan risiko kerugian. 

Selalu Perdalam Ilmu agar Tak Mudah Percaya Mitos Investasi

Sering kali menghambat niat seseorang untuk menanam modal, mitos investasi yang salah kaprah memang seharusnya tak lagi dipercaya oleh masyarakat. Bahkan, mitos investasi tersebut kontras dibanding fakta yang sebenarnya. Untuk itu, agar tak terus-menerus dibutakan oleh mitos investasi tersebut, selalu perdalam ilmu dan pemahaman seputar dunia pasar modal.