Apa Itu Rating Obligasi? Ini Pengertian, Jenis, dan Alasannya Penting Dipahami Investor

Ketika mencari instrumen investasi dengan potensi keuntungan menjanjikan tapi masih aman dan minim risiko, tidak sedikit investor akan melirik obligasi sebagai pilihan. Surat utang ini memang mampu memberikan imbal hasil stabil dari kupon bunganya dan masih lebih tinggi dibanding deposito. 

Walaupun begitu, ketika mencari produk obligasi, Anda wajib mempertimbangkan berbagai macam hal agar tak salah menentukan pilihan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh para investor obligasi adalah terkait peringkat atau rating obligasi. Dengan mengetahui rating obligasi, investor bisa memperkirakan apakah surat utang yang diterbitkan perusahaan atau pemerintah layak untuk dipilih atau tidak. 

Tentunya, Anda perlu mengetahui dulu tentang apa itu rating obligasi, jenis, serta cara membacanya dengan tepat. Nah, untuk memahaminya lebih lanjut, simak panduan lengkap tentang rating obligasi berikut ini. 

Beli Obligasi Sekarang!

Tentang Rating Obligasi

loader

Peringkat obligasi atau rating obligasi adalah penilaian dengan standar khusus yang berguna untuk menilai atau mengevaluasi kemampuan penerbit obligasi dalam melunasi utangnya. Dalam obligasi, rating biasanya diterbitkan oleh suatu lembaga pemeringkat dengan izin legalitas serta kredibilitas yang diberikan pemerintah. Sehingga, layanan pemberian rating obligasi oleh lembaga pemeringkat ini hanya boleh diberikan sesuai izin wilayah operasionalnya. 

Di Indonesia sendiri, ada beberapa lembaga pemeringkat yang diakui dan resmi menawarkan layanannya. Beberapa di antaranya adalah PEFINDO atau Pemeringkat Efek Indonesia, Fitch Rating Indonesia, dan ICRA atau Indonesia Credit Rating Agency.

Biasanya, perusahaan yang memperoleh izin untuk memberi peringkat obligasi di Indonesia hanya bisa melakukan rating obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang berada di Indonesia. Sedangkan rating pada kemampuan pelunasan utang sebuah negara dilakukan oleh lembaga pemeringkat yang telah diakui secara internasional. 

Apa Saja Jenis Rating Obligasi?

Secara umum, rating obligasi terdiri atas 2 bagian, yaitu outlook dan rating. Yang dimaksud dengan rating adalah kemampuan penerbit obligasi dalam membayar kewajiban utangnya, sementara outlook merupakan pandangan lembaga pemeringkat terkait perubahan rating obligasi, apakah naik, turun, maupun tetap di periode penilaian selanjutnya. 

Di samping itu, rating juga terdiri atas 3 huruf beserta tanda maupun angka yang menunjukkan kualitas peringkat tersebut. Sebagai contoh, berikut adalah contoh urutan rating obligasi dari yang tertinggi hingga terendah sesuai dengan jenisnya. 

  1. Jenis Rating Investment Grade

    Obligasi dengan peringkat investment grade dianggap mempunyai kemampuan cukup bagus dan positif dalam melunasi tanggungan utangnya. Jadi, investor yang mencari produk obligasi yang aman dan menjanjikan, mereka akan membeli obligasi dengan jenis rating investment grade. 

    Berikut adalah peringkat obligasi yang termasuk ke dalam jenis investment grade. 

    • AAA/Aaa
    • AA+, AA, AA-/Aa1, Aa2, Aa3
    • A+, A, A-/ A1, A2, A3
    • BBB+, BBB, BBB-/ Baa1, Baa2, Baa3
  2. Jenis Rating Non Investment Grade

    Sedangkan untuk jenis rating obligasi non investment grade merupakan surat utang yang diterbitkan oleh negara atau perusahaan dengan kemampuan meragukan untuk memenuhi kewajibannya. Penerbit obligasi dengan kategori ini umumnya memiliki risiko tinggi untuk tak mampu melunasi tanggungan obligasinya sehingga cenderung sulit mendapat pendanaan dari para investor. 

    Berikut adalah peringkat obligasi yang termasuk ke dalam jenis non investment grade.

    • BB+, BB, BB-/Ba1, Ba2, Ba3
    • B+, B, B-/B1, B2, B3
    • CCC+, CCC, CCC-/ Caa1, Caa2, Caa3
    • CC+, CC, CC-/Ca1,Ca2, Ca3
    • C+, C, C-/ C1, C2, C3
    • Default

    Meskipun lebih berisiko, tapi penerbit obligasi jenis ini biasanya akan memberi kupon bunga yang lebih tinggi bagi para investornya. Sehingga, bagi yang ingin mendapatkan imbal hasil menjanjikan dari investasi obligasi, Anda bisa membeli surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan dengan jenis rating ini. Tapi, pahami juga jika risiko kehilangan modal investasi karena penerbit tak mampu melunasi utangnya juga menjadi lebih tinggi di obligasi jenis ini. 

Kesalahan Umum Pahami Rating Obligasi

Dalam memahami peringkat obligasi, tidak sedikit investor yang menyamakan tanda angka atau simbol dengan outlook. Pada dasarnya, tanda +, -, ataupun angka 1, 2, dan 3 pada peringkat obligasi merupakan tingkatan. Misalnya, AA+ mempunyai peringkat lebih tinggi dibanding AA, pun peringkat obligasi AA lebih tinggi ketimbang AA- dan seterusnya. 

Sehingga, saat membaca obligasi dengan rating BB+, beberapa orang menganggap hal tersebut merupakan peluang peringkat obligasi akan dinaikkan dari yang awalnya BB. Padahal, potensi perubahan rating obligasi ini dijelaskan pada outlook, bukan pada simbolnya. Ketika outlook positif, bisa dipahami jika peringkat obligasi berpotensi naik di periode mendatang, begitu pun sebaliknya. 

Rating Obligasi dan Implikasinya bagi Investor

Bagi investor, rating obligasi mempunyai implikasi penting dan signifikan terhadap aktivitas investasinya. Utamanya, peringkat obligasi ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi investor sebelum memilih produk surat utang yang ingin dibelinya. Dengan memahaminya, Anda selaku investor bisa menentukan produk obligasi yang sebaiknya dipilih sesuai kebutuhan dan tujuan investasinya. 

Selain itu, bagi negara, rating obligasi mempunyai peran krusial demi memastikan surat utang yang diterbitkan pemerintah mampu memberi pendanaan sesuai kebutuhan. Misalnya, jika saat ini rating obligasi pemerintah Indonesia BB+, artinya risikonya masih terbilang tinggi karena masuk kategori non investment grade.

Agar lebih mudah mendapatkan pendanaan, pemerintah harus berusaha untuk meningkatkan peringkat obligasinya. Dengan begitu, investor asing menganggap jika Indonesia termasuk sebagai kategori layak investasi dan lebih menarik untuk membeli surat utang yang diterbitkan.

Jika tidak berhasil meningkatkan peringkat obligasinya, pemerintah harus berani memberikan kupon bunga yang lebih tinggi. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan daya tarik surat utang yang diterbitkannya dan bisa disebut high yield bonds. Jumlah pendanaan yang diperlukan dari penerbitan surat utang tersebut pun memiliki peluang lebih besar untuk tercapai dan merealisasikan proyek yang ingin dijalankan. 

Investor cenderung memilih obligasi jenis high bond karena umumnya mempunyai sifat spekulatif. Sehingga, apabila perusahaan berkomitmen untuk melunasi seluruh kewajibannya, imbal hasilnya menjadi sangat tinggi dan menjanjikan. 

Sehingga, prinsip investasi high risk high return juga berlaku pada obligasi di mana semakin besar risiko gagal bayarnya, semakin tinggi pula potensi imbal hasil yang diperoleh investor. Jadi, hal tersebut dapat menjadi alasan kenapa obligasi berisiko tinggi masih diminati oleh sebagian investor dengan harapan mendapatkan keuntungan lebih besar. 

Pentingnya Menjaga Rating Obligasi agar Meningkatkan Minat Investor 

Pada dasarnya, rating obligasi adalah salah satu bahan pertimbangan investor dalam memilih surat utang sesuai kebutuhannya. Dengan peringkat yang tinggi, obligasi memiliki potensi tinggi untuk mengembalikan utangnya ke investor, sedangkan obligasi dengan peringkat rendah berisiko lebih besar terhadap gagal bayar. Jadi, pastikan untuk mengecek rating obligasi terlebih dulu untuk memastikan keamanan dan kelancaran di instrumen tersebut.