Obligasi Sampah, Obligasi Berisiko Tinggi dengan Potensi Untung Menggiurkan

Bagi yang telah terjun ke dunia investasi obligasi, Anda pasti memahami jika instrumen tersebut memiliki rating yang diberikan oleh lembaga pemeringkat. Berdasarkan rating obligasi tersebut, bisa dikelompokkan 2 kategori obligasi, yaitu investment grade, dan non investment grade

Tapi, tahukah Anda jika selain kedua kategori obligasi tersebut, ada pula sebutan obligasi sampah? Secara umum, obligasi sampah atau junk bond adalah produk obligasi yang memiliki peringkat di bawah non investment grade. Jenis obligasi ini biasanya menawarkan tingkat kupon sangat tinggi dibanding produk obligasi pada umumnya, namun risikonya juga tak kalah besar. 

Sebenarnya, obligasi sampah ini masih bisa dijadikan pilihan bagi Anda yang ingin berinvestasi di instrumen investasi ini. Walaupun begitu, pastikan untuk memahami dulu tentang apa itu obligasi sampah, termasuk cara kerja, keunggulan dan kekurangan, serta beragam hal penting seputarnya berikut ini. 

Apa Itu Obligasi Sampah?

loader

Seperti yang telah dibahas  sedikit sebelumnya, obligasi sampah adalah kategori obligasi atau surat utang yang memiliki peringkat lebih rendah dibanding non investment grade. Artinya, obligasi jenis ini umumnya mempunyai tingkat risiko yang sangat tinggi pada masalah gagal bayar dari pihak penerbitnya. Tapi, kupon yang ditawarkan bisa jauh lebih menjanjikan sebagai ganti dari tingginya risiko tersebut. 

Bisa juga disebut sebagai junk bond, obligasi sampah dinilai masih sulit dijumpai pada pasar obligasi di Indonesia. Terlebih, iklim pasar obligasi korporasi kurang mendukung adanya instrumen investasi seperti ini. Meski begitu, di pasar modal luar negeri seperti Amerika Serikat, keberadaan dari junk bond cukup mudah ditemui dan bahkan diminati oleh kalangan investor tertentu. 

Pada dasarnya, obligasi sampah adalah surat utang atau obligasi yang ditawarkan oleh perusahaan atau korporasi yang mempunyai kondisi keuangan yang kurang baik. Sehingga, penerbit obligasi tersebut memiliki risiko tinggi untuk gagal bayar dan tak mampu memenuhi kewajiban memberikan kupon bunga serta pokok utangnya ketika jatuh tempo. 

Sebutan lain dari obligasi sampah adalah obligasi high yield karena potensi imbal hasilnya yang lebih tinggi dibanding produk obligasi pada umumnya. Pemberian kupon bunga besar ini dilakukan sebagai daya tarik bagi investor yang harus menghadapi risiko default yang lebih tinggi.

Cara Kerja Obligasi Sampah

Dari sisi teknikal, obligasi sampah sebenarnya memiliki kemiripan dengan obligasi korporasi pada umumnya. Keduanya menggambarkan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan dengan janji membayar bunga serta mengembalikan pokok utang ketika jatuh tempo. Hanya saja, obligasi sampah ditawarkan oleh penerbit yang memiliki skor kredit atau kondisi finansial lebih buruk. 

Cara kerja dari obligasi sampah sendiri sama dengan obligasi pada umumnya. Yang membedakan hanya tingkat risiko dari masalah gagal bayar dari penerbit obligasi ini lebih tinggi. Namun, hal ini biasanya disiasati dengan pemberian kupon bunga yang lebih besar bagi investor yang berani mengambil risiko untuk membeli surat utang ini dan menahannya sampai jatuh tempo. 

Keuntungan dan Risiko Obligasi Sampah

Pada dasarnya, prinsip investasi high risk high return berlaku pada obligasi sampah. Maksudnya, Anda bisa mendapatkan keuntungan menjanjikan ketika berinvestasi di produk obligasi ini. Tapi, Anda juga harus bersiap menelan kerugian ketika ternyata penerbit obligasi tak mampu membayar kupon bunga dan mengembalikan pokok utangnya ketika jatuh tempo.

Jika dilihat secara umum, berikut adalah beberapa keuntungan dari investasi di junk bond. 

  • Menawarkan keuntungan yang lebih tinggi dibanding kebanyakan sekuritas surat utang.
  • Mempunyai potensi kenaikan harga secara signifikan ketika kondisi keuangan perusahaan penerbitnya meningkat. 
  • Bisa menjadi indikator risiko ketika investor bersedia mengambil atau menghindari risiko pada pasar. 

Sementara untuk risiko junk bond secara umum adalah sebagai berikut.

  • Mempunyai risiko gagal bayar yang lebih tinggi dibanding kebanyakan obligasi dengan rating di atasnya. 
  • Memiliki volatilitas harga yang tinggi karena kondisi keuangan perusahaan penerbitnya yang serba tak menentu. 
  • Pasar obligasi sampah yang aktif bisa mengindikasikan pasar overbought di mana investor terlalu khawatir dengan pengambilan risiko dan menurunkan tren pasar modal. 

Hubungan Obligasi Sampah Sebagai Indikator Pasar

Beberapa investor membeli obligasi sampah untuk mendulang cuan dari potensi kenaikan harga saat sekuritas keuangan dari perusahaan dasarnya meningkat. Hal ini bahkan dilakukan bukan semata untuk mencari keuntungan dari kupon bunga obligasi. 

Juga, investor yang memperkirakan adanya kenaikan harga obligasi akan mengambil risiko untuk membeli obligasi jenis ini. Misalnya, Anda selaku investor meyakini jika kondisi ekonomi akan bertumbuh, Anda berani untuk membeli obligasi sampah perusahaan yang juga akan berkembang sesuai pertumbuhan kondisi ekonomi tersebut. 

Sehingga, minat terhadap obligasi sampah bisa menjadi indikator risiko pasar bagi sebagian investor. Jika banyak investor yang meyakini adanya perkembangan pada kondisi pasar, tingkat pembelian junk bond akan meningkat. Pun sebaliknya, jika diyakini kondisi pasar akan melandai, minat pada obligasi sampah sudah pasti menurun karena terlalu berisiko. 

Peran Peringkat Kredit pada Obligasi Sampah

Meski obligasi sampah dianggap sebagai investasi yang berisiko, investor tetap bisa memantau tingkat risiko tersebut dengan mengecek peringkat penerbit obligasinya. Peringkat obligasi adalah penentuan dari kelayakan kredit dari penerbit obligasi dan utang yang belum dibayar dalam bentuk obligasi. Rating obligasi tentu berpengaruh terhadap harga obligasi serta penentuan kupon bunganya

Lembaga pemeringkat obligasi mengukur kelayakan dari semua obligasi korporasi dan pemerintah, serta memberi gambaran bagi investor terkait risikonya. Lembaga pemeringkat obligasi ini akan memberikan rating serta outlook terkait penerbit obligasi. Jika peringkat obligasinya terlampau rendah dan berisiko, artinya surat utang tersebut akan dianggap sebagai obligasi sampah. 

Contoh Obligasi Sampah di Indonesia

Meski jarang ditemui dan tak didukung oleh kondisi ekonominya, ada beberapa obligasi di Indonesia yang sebenarnya termasuk sebagai junk bond. Salah satunya adalah obligasi global dari Delta Merlin Dunia Textile atau DMDT yang beredar di luar negeri. Peringkat obligasi dari perusahaan ini sempat menurun dari BB- ke CCC- oleh salah satu lembaga pemeringkat obligasi. 

Penurunan peringkat tersebut terjadi karena penerbit obligasi tersebut gagal membayarkan kupon obligasi yang telah jatuh tempo di tanggal yang tertera pada kontrak. Karena peringkatnya menurun menjadi CCC-, obligasi dari perusahaan ini jelas termasuk sebagai obligasi sampah dengan tingkat risiko yang sangat tinggi. 

Pahami Risiko Obligasi Sampah dan Antisipasi Kerugiannya dengan Strategi yang Tepat

Intinya, obligasi sampah adalah sebutan untuk produk obligasi yang memiliki rating atau peringkat sangat rendah. Dengan peringkatnya yang rendah tersebut, produk junk bond ini dianggap terlalu berisiko untuk dipilih, meski mampu memberikan tingkat kupon bunga melebihi obligasi lain pada umumnya. Jika tertarik untuk membeli obligasi jenis ini, pastikan untuk memiliki strategi dalam menyiasati risikonya guna mengantisipasi kerugian saat investasi.