Cermati Cirinya, Ini 5 Tips Menghindari Investasi Bodong

Banyak orang menjadikan investasi sebagai sarana untuk meningkatkan kondisi keuangan di masa depan. Dengan berinvestasi atau menanam modal, Anda berkesempatan untuk mendapatkan imbal hasil menjanjikan di masa depan. Akan tetapi, ketika berniat untuk menanam modal, waspadai akan adanya ancaman investasi bodong atau ilegal. 

Ketika terjebak investasi bodong, bukannya untung yang didapat, Anda berisiko buntung dan kehilangan uang. Terlebih, di era digital seperti sekarang ini, ancaman investasi bodong bisa dibilang cukup tinggi dan bisa menjebak siapa saja tanpa terkecuali. Bahkan, kasus penipuan dengan berbagai modus investasi ilegal tidak sulit untuk ditemui di media sosial maupun surat kabar. 

Lantas, adakah cara untuk menyiasati risiko investasi ilegal tersebut agar tak sampai menjadi korban? Nah, untuk mengetahui 5 tips menghindari investasi bodong, simak penjelasan berikut ini.

Tips Menghindari Investasi Bodong

loader

Tips Menghindari Investasi Bodong

1. Cek Izin dan Legalitas Layanan Investasi

Tips menghindari investasi bodong yang pertama adalah mengecek dan memastikan legalitas dari perusahaan yang menawarkan layanan investasi. Secara umum, legalitas layanan investasi bisa dipastikan dengan mengecek izin usaha dan pengawasannya di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. 

Untuk mengeceknya sendiri cukup simpel. Anda hanya perlu mengunjungi situs resmi OJK dan melihat lampiran terkait daftar layanan investasi legal dan resmi di Indonesia. Di samping itu, Anda juga bisa menghubungi call center OJK di 157 untuk memastikan legalitas layanan investasi yang ingin digunakan. 

Sedangkan jika mendapat tawaran investasi komoditi atau berjangka, perusahaan yang bersangkutan seharusnya telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau BAPPEBTI. Jika nama perusahaannya tak terdaftar di BAPPEBTI, maka ada kemungkinan jika aktivitas investasi bodong atau ilegal. 

2. Waspadai Iming-Iming Keuntungan Tak Masuk Akal

Cara menghindari investasi bodong selanjutnya adalah mewaspadai dengan tawaran investasi dengan peluang keuntungan tak masuk akal atau terlalu menggiurkan. Perlu dipahami jika semua instrumen investasi menganut prinsip high risk high return, di mana jika ingin mendapatkan keuntungan tinggi, Anda harus bersiap dengan risiko kerugian yang tak kalah tingginya. 

Ketika mendapat tawaran investasi berisiko rendah tapi mampu memberi potensi keuntungan tinggi, langsung curigai akan modus investasi bodong. Hal ini biasanya dilakukan untuk menjebak korbannya dan umum menjadi modus investasi dengan skema Ponzi. Di sinilah Anda perlu bersikap bijak agar tak lupa diri ketika mendapatkan tawaran investasi dengan iming-iming keuntungan tidak masuk akal karena hampir bisa dipastikan ilegal atau bodong. 

3. Cari Tahu Cara Pengelolaan Investasi

Tips yang ketiga, coba tanyakan ke pihak layanan investasi terkait metode pengelolaan modal dari para investornya. Hal ini sangat penting untuk diketahui agar bisa memastikan jika aktivitas investasi yang dilakukan legal, terpercaya, dan aman. 

Dari jawaban yang diberikan oleh perusahaan investasi, Anda bisa menilai sendiri apakah layanan yang ditawarkannya kredibel atau tidak. Jika ada beberapa informasi yang terkesan ditutup-tutupi atau tidak transparan, maka jangan ragu untuk menolak tawarannya ketimbang menyesal terjebak investasi bodong. 

4. Jangan FOMO dan Pelajari Dulu Dunia Investasi

Salah satu alasan kenapa masih banyak orang terjebak investasi bodong adalah mereka terjun ke dunia investasi tanpa memahami ilmunya dulu dan sekadar mengikuti tren belaka. Kebiasaan FOMO atau fear of missing out ini memang sering menjadi penjegal utama kenapa masih banyak modus penipuan menyasar masyarakat yang ingin berinvestasi.

Sebelum mulai menanam modal, setidaknya Anda perlu memahami dulu cara kerja dan prinsip dasar investasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, prinsip dasar investasi adalah high risk high return. Dalam kata lain, jika ingin mendapatkan keuntungan besar, Anda juga perlu bersiap dengan risiko kerugian yang tak kalah tinggi. 

Di samping itu, ketahui pula profil risiko diri dan karakteristik dari setiap instrumen investasi, serta kondisi finansial. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan pilihan instrumen investasi dengan tujuan keuangan dan profil risiko yang dimiliki guna memaksimalkan kinerja investasi di masa depan. 

5. Tentukan Tujuan Finansial dan Instrumen Investasi

Tips yang kelima, jangan pernah berinvestasi tanpa memiliki tujuan keuangan yang jelas. Ibarat penunjuk arah, tujuan finansial bisa memberi panduan terhadap strategi dan opsi instrumen terbaik yang bisa Anda pilih. 

Misalnya, jika memiliki tujuan keuangan jangka panjang, idealnya Anda berinvestasi di instrumen high risk seperti saham untuk mengoptimalkan keuntungan. Sebaliknya, untuk jangka pendek, investasi di instrumen seperti deposito dan pasar uang lebih dianjurkan karena tingkat risikonya yang minim. 

Yang terpenting, penuhi dulu kebutuhan primer dan sekunder, termasuk dana darurat dan asuransi sebelum mulai berinvestasi. Sehingga, kondisi keuangan akan menjadi lebih prima dan tak mudah goyah saat diterpa masalah finansial. 

Utamakan Logika dan Sikap Rasional agar Tak Terjebak Investasi Bodong

Itulah 5 tips menghindari investasi bodong yang penting untuk Anda ketahui sebelum mulai menanam modal. Pada dasarnya, menghindari jebakan investasi ilegal bisa dilakukan dengan mengutamakan pola pikir yang logis dan mengedepankan sikap rasional. Dengan begitu, Anda tidak akan mudah tergiur dengan tawaran investasi bodong dengan iming-iming keuntungan terlampau besar dan tak masuk di akal.