Jadi Investor Cerdas, Ini Panduan Seputar Investasi dan Cara Memulainya

Jika merasa sudah memiliki penghasilan yang matang, Anda tentu perlu memikirkan bagaimana cara optimal untuk membawa kondisi keuangan ke tingkat lebih mapan lagi. Salah satunya adalah dengan memulai investasi dan membiarkan uang berkembang dengan sendirinya di pasar modal. 

Ya, investasi merupakan salah satu metode ideal untuk meningkatkan kondisi keuangan. Investasi juga menjadi sarana optimal agar seseorang mampu meraih kebebasan finansial dalam jangka panjang. 

Tapi, sebelum memulainya, Anda wajib memahami ilmu dasar seputar investasi, termasuk keuntungan, jenis, dan beragam faktor penting yang mempengaruhinya. Sebagai panduan untuk menjadi investor yang cerdas dan mampu memaksimalkan potensi imbal hasil yang didapat, simak penjelasan lengkap tentang apa itu investasi dan berbagai hal penting seputarnya berikut ini. 

Apa Itu Investasi?

loader

Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan investasi? Pada dasarnya, investasi adalah sebutan untuk aktivitas menanam aset atau modal pada instrumen tertentu dengan tujuan memperoleh keuntungan di waktu mendatang. 

Setiap investor yang berinvestasi pasti ingin mendapatkan imbal hasil atau return dari modal yang telah ditanamnya. Keuntungan investasi ini bisa berupa dividen, bunga, ataupun kenaikan nilai aset. 

Mengutip dari penjelasan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, investasi adalah sebuah tindakan menempatkan modal pada aset ataupun produk keuangan tertentu agar bisa memperoleh potensi keuntungan di masa depan.  

1. Keuntungan Investasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keuntungan utama dari investasi adalah untuk mendapatkan imbal hasil dan kenaikan nilai dari modal yang telah ditanamkan. Secara lebih spesifik, berikut beberapa keuntungan berinvestasi bagi investor. 

2. Peluang Keuntungan Jangka Panjang

Ketika dilakukan dengan bijak dan pertimbangan matang, berinvestasi mampu memberi potensi keuntungan signifikan untuk jangka panjang. Sebagai contoh, investasi saham bisa memberi pertumbuhan nilai investasi hingga belasan persen per tahunnya melalui dividen dan kenaikan harganya atau capital gain.

3. Sarana Memperoleh Pendapatan Pasif

Selain itu, investasi juga bisa menjadi sarana mendapatkan penghasilan pasif tanpa harus aktif bekerja. Misalnya, Anda bisa berinvestasi di instrumen obligasi dan memperoleh kupon bunga secara berkala sebagai sumber pendapatan pasif.  

4. Melindungi Nilai Kekayaan dari Inflasi

Keuntungan lainnya, investasi juga kerap dijadikan cara untuk melindungi nilai kekayaan dari bahaya inflasi. Jika sekadar disimpan di rekening tabungan, nilai kekayaan Anda akan tetap stagnan dan lambat laun akan tergerus inflasi. Sementara jika ditanam di instrumen investasi, nilai kekayaan bisa terus berkembang hingga melampaui laju inflasi. 

5. Diversifikasi Risiko

Tak kalah menariknya, investasi juga bisa menjadi sarana mendiversifikasi risiko kerugian. Contoh sederhananya adalah Anda menyebar modal investasi di sejumlah instrumen tertentu. Dengan begitu, ketika salah satu instrumen mengalami kerugian, masih ada potensi keuntungan yang didapat dari investasi di instrumen lain. 

Jenis Investasi Populer

loader

Pada dasarnya, ada banyak jenis investasi yang bisa dijadikan pilihan oleh investor. Namun, tergantung profil risiko, jangka waktu, dan tujuan investasi, ada beberapa instrumen investasi yang populer di kalangan investor dan sering dipilih untuk mengisi portofolionya, antara lain:

1. Saham

Sebagai surat berharga yang menjadi tanda kepemilikan seseorang pada sebuah perusahaan, saham adalah jenis investasi populer bagi banyak investor. Keunggulan investasi saham adalah peluang imbal hasil yang sangat tinggi dari capital gain atau kenaikan harga serta pembagian dividen. Tapi, risiko berinvestasi saham juga tergolong tinggi karena harganya bisa berfluktuasi cukup tajam. 

Untuk memulai investasi saham, Anda bisa membuka rekening efek melalui perusahaan sekuritas resmi dan terdaftar OJK. Lalu, analisis saham yang ingin dibeli untuk mengetahui potensi keuntungannya, seperti laporan keuangan, performa perusahaan, hingga analisis teknikal. Jika masih awam, mulai dulu investasi saham dengan modal terjangkau untuk meminimalkan risiko dan membiasakan diri dengan dunia pasar modal.  

2. Obligasi

Surat berharga atau obligasi adalah instrumen surat utang terbitan pemerintah atau perusahaan. Fungsi penerbitan surat utang tersebut adalah sebagai bukti pinjaman yang wajib dibayarkan kembali ke investor beserta kupon bunga yang dijanjikan.

Keunggulan investasi obligasi adalah potensi keuntungan yang cukup menarik dan dibayarkan berkala sampai jatuh tempo. Sementara kekurangannya adalah adanya risiko gagal bayar di mana pihak penerbit obligasi tak mampu memenuhi janjinya dalam mengembalikan pokok utang dan kupon bunga pada investor. 

Memulai investasi obligasi sebenarnya cukup mudah, Anda hanya perlu membelinya di platform investasi resmi atau mitra distribusi. Sesuaikan jenis obligasi yang ingin dibeli dengan kebutuhan, apakah obligasi korporasi atau obligasi pemerintah. Yang terpenting, pahami potensi imbal hasil yang dijanjikan dan jangka waktunya agar bisa memaksimalkan keuntungan yang mungkin didapat.  

Beli Obligasi Sekarang!

3. Reksa Dana

Bagi yang baru pertama kali berinvestasi, reksa dana bisa dijadikan batu loncatan untuk memulainya. Pasalnya, instrumen ini mengumpulkan modal dari sejumlah investor agar diinvestasikan di portofolio efek khusus milik Manajer Investasi profesional. Sehingga, investor tak harus secara langsung terjun ke pasar modal dan menganalisis instrumen investasi untuk dipilih. 

Dengan cara kerjanya tersebut, reksa dana cocok dipilih oleh investor pemula dan menawarkan fitur diversifikasi yang praktis. Tapi, risikonya, fluktuasi nilai pada unit penyertaan reksa dana tetap menyesuaikan pergerakan pasar dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan. 

Agar bisa berinvestasi reksa dana, Anda hanya perlu mengunduh aplikasi investasi reksa dana digital di smartphone. Lalu, pilih produk reksa dana sesuai profil risiko yang dimiliki. Setelah itu, mulai investasi dengan menyetorkan dana sesuai dengan nominal yang diinginkan.  

4. Properti

Sejak dulu, investasi properti tak pernah luput dari lirikan investor. Melibatkan proses pembelian dan kepemilikan aset real estate, investasi properti bisa dibilang sebagai instrumen berisiko tinggi karena hanya bisa dimulai dengan modal besar dan likuiditasnya yang rendah. Namun, investasi properti menjanjikan keuntungan berupa pendapatan pasif jika disewakan serta capital gain seiring waktu.  

5. Emas

Selain properti, emas juga sering kali dijadikan pilihan untuk menanam modal. Alasannya karena pergerakan nilai emas cenderung stabil dan konsisten menunjukkan kenaikan. Walaupun kadang kala mengalami fluktuasi negatif berdasarkan kondisi ekonomi dunia, tapi emas kerap dijadikan sebagai aset lindung nilai dari risiko inflasi. 

Investasi emas sendiri bisa dimulai dengan membelinya di toko emas fisik atau memanfaatkan layanan emas digital. Dengan menyimpannya selama beberapa waktu, harga emas bisa terus mengalami kenaikan. Di masa depan, Anda bisa menjual emas di harga lebih tinggi dibanding harga jualnya sebagai keuntungan investasi.  

6. Mata Uang Crypto

Terakhir ada cryptocurrency atau mata uang kripto yang biasa digunakan pada teknologi blockchain, misalnya Bitcoin. Instrumen investasi ini menjanjikan keuntungan masif karena volatilitas harganya yang tinggi. Tapi, volatilitas tersebut juga memunculkan risiko kerugian yang tak kalah tingginya sehingga tak dianjurkan untuk dipilih oleh investor pemula. 

Jika tertarik berinvestasi crypto, Anda bisa memulainya melalui platform exchange yang terdaftar serta diawasi BAPPEBTI. Pastikan untuk aktif mempelajari risiko serta volatilitas mata uang tersebut agar bisa mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Mulai investasi crypto dengan modal kecil sembari mempelajari cara kerjanya untuk membatasi risiko kerugian.

Faktor Penting Seputar Investasi

Dalam berinvestasi, ada banyak hal yang penting untuk dipahami agar bisa memaksimalkan hasilnya. Berikut beberapa di antaranya.

1. Profil Risiko

Profil risiko umumnya merujuk pada tingkat toleransi investor dalam menghadapi risiko kerugian. Profil risiko sendiri bisa dibagi menjadi 3 kategori, yaitu agresif, moderat, dan konservatif. Tentunya, sesuaikan pilihan instrumen investasi dengan profil risiko yang dimiliki agar bisa menanam modal dengan lancar.  

2. Tujuan Investasi

Selain profil risiko, menentukan tujuan investasi juga penting agar bisa menjadi pemandu setiap kali mengambil keputusan. Tujuan investasi pun bisa sangat beragam, mulai dari dana pensiun, membeli rumah, dana pendidikan, maupun budget liburan tahun depan sekalipun. 

3. Jangka Waktu

Jangka waktu berinvestasi juga memegang andil cukup besar dalam menentukan langkah menanam modal. Jika berinvestasi jangka pendek, usahakan untuk memilih instrumen berisiko rendah guna menghindari kerugian. Sementara investasi jangka panjang idealnya dilakukan dengan memilih instrumen risiko tinggi agar bisa memaksimalkan potensi keuntungan. 

4. Diversifikasi

Terakhir, diversifikasi juga menjadi strategi investasi yang wajib diaplikasikan semua investor. Diversifikasi dilakukan dengan membagi modal investasi ke beberapa instrumen berbeda, baik secara jenis atau sektor bisnis. Dengan begitu, risiko kerugian bisa diminimalkan dan tak sampai mengganggu rencana investasi. 

Optimal Raih Tujuan Keuangan dengan Investasi

Investasi adalah langkah ideal bagi setiap orang yang ingin meningkatkan kondisi keuangannya. Dengan berinvestasi, Anda bisa mendapatkan keuntungan dan imbal hasil sesuai kinerja instrumen investasi yang dipilih. Yang terpenting, pahami cara kerja investasi dan karakteristik instrumen yang dipilih, serta bijak mengambil keputusan agar bisa mendapat hasil yang optimal sesuai tujuan keuangan.